Share

Bab 74

Ibu Ervan sampai tersedak mendengar penuturan gadis yang baru datang ini. Dia ingat pernah melihatnya di suatu tempat tapi tidak terlalu ingat di mana itu. Mau tidak mau dia melihat pada putranya dengan tatapan bertanya seolah sedang berkata, "Apa dia benar calon istrimu?"

Rupanya Ervan melihat tatapan ibunya tersebut dan membalasnya dengan gelengan kepala sebagai tanda kalau dirinya tidak tahu menahu soal itu.

"Maaf, lo itu siapa ya?" Pada akhirnya Ervan bertanya.

Nadia yang tadinya tercengang, tidak bisa menahan tawanya ketika Ervan bertanya seperti itu. Apalagi saat melihat wajah gadis itu yang seperti tertampar kenyataan. Tawa Nadia jadi semakin kencang.

Indah merasa malu karena putrinya tidak bisa menahan sikapnya dan memutuskan untuk keluar dari ruangan persiapan itu.

"Kita keluar dulu ya, Jeng."

Indah memimpin keluarganya keluar dari sana dan bergabung dengan orang lain yang juga datang ke pesta juga.

"Sepertinya temanmu bakalan melepas status lajangnya, Gas."

Agas hanya bersen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status