Mama Jean tampak sedikit tertegun. “Nyonya, banyak sekali tanaman obatnya?! Apakah semua ini untuk Tuan Muda?”“Madam merasa khawatir dengan kesehatan Tuan Muda, jadi kita tidak bisa membiarkan usahanya sia-sia,” Susan berkata dengan tegas, “Mama Jean, ambil saja beberapa ramuan dan masak sesukamu. Oh ya, taruh botol minuman keras tulang harimau di atas meja.""Baik." Mama Jean berbalik dan mulai bekerja.Susan mengedipkan matanya dan tiba-tiba tersenyum. 'Julian menahan dirinya untuk orang yang disukainya. Sayang sekali Madam Shaw tidak tahu. Ke depannya persediaan berbagai tanaman obat ini tidak akan habis. Aku ingin tahu apakah Julian bisa memakan semuanya ini.'Saat makan malam tiba, Susan tidak pernah merasa seperti yang dia rasakan hari itu sebelumnya. Dia menantikan kembalinya Julian.Begitu pria itu sampai di rumah, dia melihat istrinya menatapnya dengan penuh antisipasi dan tidak bisa menahan diri tampak tertegun melihat dirinya.'Apa yang terjadi? Apakah wanita ini tiba-tiba
Susan pun bertanya, “Apa ini bisa diminum?”‘Obat-obatan ini bersifat afrodisiak! Siapa yang tahu apa yang akan terjadi jika seorang gadis meminumnya?'Julian menatapnya sambil tersenyum. "Bagaimana menurutmu?"Tanpa berkata-kata Susan menarik napas dalam-dalam dan berkata seolah-olah dia sedang menatap mata kematian, "Aku akan meminumnya!""Bagus!" Julian menyeringai lebar dan memberi makan semangkuk sup untuk Susan.Setelah meminum semua supnya, wanita itu merosot di sofa. Ia merasa seperti sepotong ikan yang diasinkan. Dia bahkan tidak bisa membalikkan tubuhnya!Selain itu, ramuan obat yang dibawakan Madam Shaw sangat manjur. Dia merasa sangat energik sehingga dia merasa ingin berlari sejauh 3 kilometer di luar.Julian sudah mandi air dingin saat itu. Dia memandang Susan yang lumpuh di atas sofa, dan jejak senyum jahat muncul di matanya. "Mrs. Shaw, bagaimana keadaanmu? Apa yang kau rasakan?"“Aku merasa luar biasa!” Susan menjawab dengan keras."Benarkah? Aku rasa tidak." Julian me
Keesokan harinya, Mama Jean bangun pagi untuk membuat sarapan. Ketika dia berjalan melintasi pintu kamar tidur, dia mendengar percakapan yang canggung.“Ini tidak akan menyakitkan. Aku akan melakukannya dengan perlahan.""Tenang saja."“Jangan bergerak. Kalau kau menariknya nanti akan menjadi buruk. ”Mama Jean terbatuk dan pergi dalam diam.'Istri CEO biasanya terlihat anggun. Aku tidak pernah mengira dia terkadang cukup terbuka ... Ahem.'“Oke, selesai.”Di dalam kamar, Susan melihat mahakaryanya dan senyum puas muncul di wajahnya.Julian melihat gambar kura-kura di punggung tangannya dan segera membalikkan tubuhnya untuk mencari sarung tangan.“Hei, hei, hei! Kita sudah sepakat kau tidak boleh menyembunyikannya selama sehari. Kalau kau memakai sarung tangan, kau adalah pecundang yang menyedihkan." kata Susan seraya menghentikan Julian dengan cepat."Kau..." Julian memelototinya dengan marah.Pandangan pria itu membuat senyum Susan memudar dan dia berkata dengan hati-hati, “Pakailah
Setelah mendengarkan sebentar, ekspresi Susan berubah drastis. "Apa? Keadaan kakak memburuk? Aku datang ke sana sekarang.”Susan meraih mantelnya saat dia berlari keluar.Julian mengerutkan kening dan mencengkeram lengannya. "Ada apa?"“Rumah sakit menelepon dan mengatakan mereka tidak yakin apa yang memicu gejala skizofrenia kakak menjadi lebih serius,” Susan berkata dengan gugup, “Aku harus bergegas sekarang.”Julian pun tahu betapa pentingnya Jacob bagi Susan, dan karena itu ia berkata, "Aku akan mengantarmu."Susan langsung mengangguk. "Maaf kalau aku harus merepotkanmu."Julian mengantarkan Susan ke rumah sakit secepat yang dia bisa. Wanita itu pun bergegas ke dalam rumah sakit begitu mereka sampai. Kakak laki-lakinya adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki di dunia ini.Kakak, aku mohon agar kau baik-baik saja. Kuharap kau baik-baik saja. '“Miss Shelby, Anda di sini!” Perawat sudah menunggunya di pintu masuk.Begitu dia melihat Susan, dia pun menjelaskan, “Sepertinya ada se
Ketenangan Julian juga meyakinkan Susan.Susan menggigit bibir bawahnya. "Aku... aku ingin pergi dan mencari kakakku juga.""Aku akan pergi bersamamu." Julian tidak menghentikannya dan malah memegang tangan istrinya. Telapak tangan Julian yang sangat hangat membantu menenangkan hati Susan yang berdebar-debar.Satu panggilan telepon dari Julian membuat ratusan orang memegang foto Jacob dan mencari dalam jarak 80 kilometer dari rumah sakit.Julian membawa Susan untuk langsung pergi ke tempat itu.“Kau kemarin mengatakan kondisi Jacob tiba-tiba berubah,” Julian bertanya kepada perawat yang bertugas, “Sebelum kondisinya berubah kemarin, apa yang dia lakukan sebelumnya?”Perawat itu mengingat beberapa saat sebelum berkata, “Baru-baru ini Mr. Shelby sudah bisa membaca sedikit. Untuk membantunya pulih secepat mungkin, kami secara teratur mengirimkan beberapa eksemplar surat kabar ke kamarnya. Sebelum kondisinya memburuk, Mr. Shelby membaca koran seperti biasa. Lalu, tiba-tiba ekspresinya beru
Di kediaman Shaw, Jacob melihat sekeliling seraya mengerutkan kening. “Susan, ini bukan rumah kita.”“Kakak, aku sudah menjual rumah lama,” Susan menjelaskan dengan lembut, “Aku sudah menikah sekarang, dan ini adalah rumah baruku.”"Rumah baru?" Jacob ragu-ragu, lalu mengangguk setuju.Susan menghela napas lega. Dia pun akhirnya membuat Jacob tertidur dan kemudian berjalan ke arah Julian."Julian, terima kasih... untuk hari ini," katanya lembut. Jika Julian tidak ada hari ini, dia tidak akan tahu harus berbuat apa.“Apakah rasa terima kasihmu hanya berupa lisan saja?” Julian mengangkat alis."Lalu ... lalu apa yang kau inginkan?" Wajah Susan memerah.“Setidaknya kau menciumku atau semacam itu,” Julian hanya mengucapkannya dengan santai, tapi tiba-tiba Susan berjingkat dan kemudian menciumnya dengan lembut di pipi.Mata Julian mengerut.Susan telah kembali ke tempatnya berdiri dan dia menatapnya dengan malu-malu. "Apakah itu cukup?"Melihat wajah Susan yang memerah, mata Julian berbinar
"Apa itu?" Mandy menoleh ke arah tatapan Charlotte dan melihat seseorang yang membuat dia gugup!“Susan Shelby!” Mandy mengertakkan gigi."Kau mengenalnya?" Charlotte terkejut. Berdasarkan informasi yang dia ketahui, Mandy tidak mungkin mengenal Susan."Tidak juga. Aku telah bertemu dengannya beberapa kali. Dia memiliki beberapa urusan dengan Julian Shaw,” Mandy mengatakannya dengan normal, tapi jejak kesuraman muncul di matanya.Di saat ketika Luke dan Susan berhubungaan, Charlotte sedang berada di luar negeri. Karena itulah dia tidak tahu bahwa mereka pernah menjalin hubungan, dan Mandy juga tidak berencana untuk menceritakan hal ini padanya."Oh," jawab Charlotte, tetapi ada gelombang kecurigaan di dalam hatinya. Melihat ekspresi Mandy, sepertinya dia telah bertemu dengan Susan lebih dari beberapa kali.Namun, Charlotte tidak tertarik dengan hal tersebut. Gadis itu pun lalu menyipitkan mata. “Bukankah ada pria di samping Susan barusan?”"Iya." Bibir Mandy menunjukkan senyuman seraya
“Miss Jenkins, apakah kau ingin tinggal untuk makan malam?” Julian menatap Charlotte dengan tajam.Wajah Charlotte memerah saat itu juga. Kemudian, dia menjawab setelah beberapa saat, "Tidak, kurasa tidak.""Kalau begitu, selamat tinggal," kata Julian tiba-tiba."Tunggu!" Charlotte tiba-tiba menggigit bibir bawahnya, merasa tidak puas."Ya?" Julian mengangkat alis.“Jika ... jika pria ini adalah kakak laki-lakinya, kau seharusnya tahu ketika aku pertama kali mengirimimu foto, jadi kenapa kau tidak memberitahuku?” tanya Charlotte.Jika Julian mengatakannya sejak awal, gadis itu tidak akan mengikuti Susan sepanjang hari dan membuat lelucon tentang dirinya sendiri.“Kenapa aku harus memberitahumu?” Julian menyeringai licik di wajahnya. "Jika aku memberitahumu, kau tidak akan terus memberikanku foto-foto mereka, bukan?""Kau ..." Charlotte hampir putus asa. Julian telah mempermainkannya!“Susan menungguku untuk makan malam. Selamat tinggal,” kata Julian lagi, lalu dia berbalik dan pergi ke