Share

Sudah Boleh Panggil Sayang?

“Ma, Om Arsan sudah selesai denganku.” Zahwa sudah mengenakan sarung tangan siap untuk mengisi pot-potnya.

“Bisa tolong pegangi? Mama masih sedikit ribet ini.” Keano dengan sabar mau melakukannya untuk mamanya. Ya, jika dengan Arsan memang Keano mau melakukan apa pun.

“Ada apa, Mas. Aku sedang bercocok tanam. Mumpung pulang lebih awal.” Arsan tersenyum. Dia selalu mampu membaca gerak Zahwa dengan baik.

“Kau menghindariku?” Zahwa sedikit berubah aura wajahnya. Dari mana Arsan tahu? Bahwa dirinya menghindar.

“Perasaan Mas saja. Baiklah aku akan cuci tangan. Mengobrolah dahulu dengan Keano.” Zahwa melepas sarung tangan plastiknya, kemudian mencuci tangannya. Dengan sabar Arsan menunggu sambil sesekali bercanda dengan Keano.

“Terima kasih, Sayang. Halo, Mas.” Zahwa berjalan menuju kamarnya.momentum ini akan dia g

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status