Share

34. Sebatangkara

Bab 34

*

Aku bertahan dalam kesulitan yang kuhadapi. Ibu juga bertahan semampunya, ia bahkan jarang sekali mengeluh kesakitan. Padahal tubuhnya semakin hari semakin kurus, sangat terasa saat aku memijitnya, hanya tinggal tulang yang terbungkus kulit. Dagingnya terus menyusut tak lagi berisi seperti dulu.

Kehidupan saat itu benar-benar, bahkan aku kehabisan cara untuk bersedih dan meratapi nasib.

Kadang ada tetangga yang datang menjenguk dan memberikan sedikit bantuan berupa uang untuk ibu, hanya tetangga-tetangga dekat yang merasa kasihan melihat aku dan ibu. Hanya orang-orang yang merasa iba pada kami. Sedangkan Nenek tak datang sama sekali. Hal itu tak lagi kupikirkan, meski tetap akan menjadi beban pikiran dan sumber kesedihan.

Ketika sebuah hubungan renggang, seperti aku dan nenek, kebanyakan orang-orang akan bertanya padaku tentang sebabnya. Kenapa, ada apa, seharusnya begini, begitu.

“Nggak baik marahan sama orang yang udah tua, apalagi nenek sendiri.” Nasehat berbalut penghakim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status