共有

Bab 8

作者: Watermelon
Seri perhiasan Kebahagiaan Cahaya Bulan selalu menjadi produk andalan Grup Ganendra, tahun lalu enam puluh persen pendapatan Grup Ganendra berasal dari seri ini.

Kebahagiaan Cahaya Bulan bahkan telah memicu gelombang pra-penjualan hanya dengan peluncuran trailernya. Para pelaku industri memprediksi bahwa Kebahagiaan Cahaya Bulan akan menjadi produk paling menguntungkan dalam lima puluh tahun terakhir.

Namun, tidak seorang pun tahu bahwa seluruh seri Kebahagiaan Cahaya Bulan dirancang oleh Riana.

Napas pria di ujung telepon itu terdengar lebih berat.

"Satu jam lagi, aku akan datang sendiri ke Kota Obria untuk menjemputmu."

Saat mendapatkan jawaban yang diinginkannya, Riana baru menghela napas lega.

Dia menghapus riwayat panggilan, lalu menghancurkan ponsel Silvia dan membuangnya ke tempat sampah.

Di luar pintu, dokter keluarga masih terus memohon, "Nyonya, izinkan saya masuk untuk memeriksa. Kalau nanti Pak Bimo menanyakan, saya tidak bisa mempertanggungjawabkannya."

Saat masih ragu-ragu, suara dokter tiba-tiba menghilang.

Riana merasakan firasat buruk.

Seperti yang diduga, pintu ruang bawah tanah tiba-tiba ditendang hingga terbuka. Dengan wajah murka, kedua orang tua Silvia datang bersama Nyonya Ganendra dan langsung menerobos masuk.

Begitu melihatnya, Nyonya Handoko langsung menerjang dan mencekik lehernya.

"Dasar pembawa sial, nggak tahu diri! Bukan hanya merebut separuh hidup Silvia, kamu bahkan berani mendorongnya ke air dan ingin membunuh anak dalam kandungannya! Aku akan membunuhmu!"

Dalam kepanikan, Riana meraba sesuatu di dekatnya dan mendapati sebuah piring. Dia segera mengayunkannya ke arah kepala ibu angkatnya.

"Waktu itu, kalianlah yang percaya pada omong kosong seorang peramal dan menculikku dari taman bermain karena katanya aku bawa keberuntungan! Saat bisnis kalian membaik, kalian malah menendangku keluar dari Kediaman Keluarga Handoko. Aku nggak merebut hidup Silvia, kalianlah yang telah mencuri hidupku!"

Tidak disangka Riana masih mengingat kejadian masa kecil dan berani mengatakannya di depan umum, wajah kedua orang tua Silvia seketika berubah. Namun, karena Riana menggenggam pecahan piring di tangannya, mereka tidak berani mendekat. Mereka hanya bisa menekan Nyonya Ganendra.

"Nyonya Ganendra, di perut Silvia ada cucu pertama Keluarga Ganendra! Jika hari ini Nyonya nggak memberi kami penjelasan, kami akan bawa Silvia pergi dan gugurkan anak itu sekarang juga!"

Nyonya Ganendra tentu tidak rela kehilangan cucu yang sudah lama dia nantikan. Dia segera memerintahkan seseorang membawa surat cerai.

"Gugurkan anak haram dalam kandunganmu, tinggalkan rumah ini tanpa membawa apa pun, dan Keluarga Ganendra akan melepaskanmu."

Melihat belasan pengawal yang bersiap di sekelilingnya, Riana tiba-tiba tersenyum. Tanpa ragu, dia menandatangani surat cerai itu.

Dokter keluarga menyerahkan beberapa butir obat dengan wajah iba.

"Minumlah ini dulu. Nanti saat di ruang operasi, prosesnya akan lebih cepat."

Sudah lama Riana berniat menggugurkan kandungannya, tapi ketika saat itu benar-benar datang, Riana tetap merasakan kesedihan yang mendalam.

Setelah menanggung begitu banyak penderitaan, anak yang susah payah dia pertahankan akhirnya tetap tidak bisa bersamanya.

"Aku sudah bilang, anak yang kukandung ini adalah anak Bimo. Sayang sekali, nggak ada seorang pun yang menginginkannya. Kalau begitu, semoga kalian nggak akan pernah menyesal."

Riana segera menelan obat itu. Tidak lama kemudian, rasa nyeri yang menusuk mulai terasa di perutnya.

Dokter keluarga segera memanggil tandu untuk membawanya ke ruang operasi steril guna melakukan kuret.

Namun, di tengah perjalanan, Nyonya Handoko tiba-tiba berseru marah, "Dia berani mendorong Silvia ke air, nggak boleh dibiarkan begitu saja!"

Kali ini, Riana sudah tidak punya tenaga untuk melawan. Dia hanya bisa pasrah ketika tubuhnya didorong ke kolam renang.

Air kolam yang dingin memenuhi hidung dan mulutnya. Riana merasa seolah ada sesuatu yang mengalir keluar dari tubuhnya, hingga seluruh permukaan air itu pun berubah menjadi merah.

Di tepi kolam, terdengar teriakan dan jeritan panik. Di tengah rasa sakit yang tidak berkesudahan itu, Riana justru merasakan kelegaan.

Sebelum matanya tertutup, dia mendengar suara keras baling-baling helikopter yang berputar di udara.

Apa pun yang terjadi setelah ini, kali ini Riana akhirnya bisa meninggalkan Keluarga Ganendra dan Bimo.

Selamat tinggal, untuk semuanya yang ada di sini.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Cahaya Bulan yang Merindukan Masa Indah   Bab 24

    Opini publik mulai berbalik arah dengan cepat.Orang-orang yang sebelumnya ikut memboikot Bimo mendadak beramai-ramai menyerang akun media sosial Riana.Mereka yang rasional datang untuk meminta klarifikasi, sedangkan yang tidak rasional langsung memaki Riana habis-habisan di kolom komentar.Sebenarnya bukan hanya akun pribadi Riana yang diserang, akun resmi milik Grup Hastanta pun dibanjiri serangan.Di dunia maya, komentar-komentar seperti, "pria brengsek dan wanita murahan" serta "anak haram itu pantas untuk digugurkan" terus bermunculan.Di dunia nyata, seluruh seri Kebahagiaan Cahaya Bulan diboikot. Produk Grup Hastanta pun sering dilaporkan agar ditarik dari peredaran. Bahkan ada orang yang sampai memasang spanduk di gedung perusahaan, menuntut pihak berwenang menelusuri catatan pajak Grup Hastanta selama bertahun-tahun.Riana berkata, "Masalah ini bermula dari aku, jadi memang seharusnya aku yang mengakhirinya."Namun, Brian menolak keras."Riana, percayalah padaku. Aku bisa men

  • Cahaya Bulan yang Merindukan Masa Indah   Bab 23

    "Nggak boleh!"Asisten mengira Bimo khawatir Keluarga Hastanta akan ikut campur dalam masalah ini, sehingga dia segera menjelaskan, "Tentu saja, jika semua tuduhan diarahkan padanya, Keluarga Hastanta pasti akan turun tangan. Tapi sebagai pihak yang disalahkan oleh opini publik, begitu Keluarga Hastanta terlibat, kita bisa mengarahkan warganet untuk menelusuri masa lalu Brian dan dia. Saat itu, kita hanya perlu menyebarkan sedikit potongan video yang belum tentu kebenarannya di internet, warganet tidak akan repot-repot mencari kebenarannya. Apa pun yang kita arahkan, itulah yang akan mereka percayai. Begitu tuduhan bahwa Brian telah merebut istri orang lain terbukti, dengan kekuatan Grup Ganendra, kita bisa menjatuhkan Keluarga Hastanta dalam satu pukulan, sekaligus membersihkan jalan kita untuk masuk ke lingkaran bisnis ibu kota!"Tepat ketika asisten berbicara dengan penuh semangat, Bimo tiba-tiba melemparkan gelas di atas meja ke lantai."Aku bilang nggak boleh! Aku nggak akan biark

  • Cahaya Bulan yang Merindukan Masa Indah   Bab 22

    Pernikahan berlangsung sesuai rencana.Bimo diusir oleh petugas keamanan dari gerbang Keluarga Hastanta dan hanya bisa mendengar sorak-sorai serta ucapan selamat dari dalam.Dia bahkan bisa membayangkan sosok Riana berdiri di bawah sorotan lampu dengan gaun pengantin berwarna putih tanpa cela.Riananya adalah pengantin tercantik di dunia.Bukankah dulu dia pernah memiliki Riana?Saat itu, mata dan hati Riana hanya tertuju padanya. Tatapan gadis itu penuh dengan kasih dan kelembutan yang tidak terhitung, sementara Bimo pun pernah bersumpah di hadapan semua orang bahwa dia akan melindungi istrinya seumur hidup dan menjadikannya wanita paling bahagia di dunia.Namun, mengapa akhirnya mereka bisa sampai pada titik ini?Bimo mencengkeram rambutnya dengan putus asa. Rasa sakit di perutnya sama sekali tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.Seorang gadis muda memperhatikan pria yang bertubuh tinggi dan tampan ini. Dengan wajah memerah dan jantung berdebar, dia hendak mendekat untuk memi

  • Cahaya Bulan yang Merindukan Masa Indah   Bab 21

    Bimo pun diusir keluar oleh petugas keamanan.Sebelum pergi, dia terus berteriak memanggil nama Riana."Riana! Jangan menikah dengannya, kumohon jangan! Jelas-jelas yang saling mencintai itu kita! Aku tahu semua yang terjadi dulu adalah salahku. Tolong, berikan aku satu kesempatan lagi. Jangan tinggalkan aku, kumohon padamu!"Bimo berteriak hingga suaranya serak, membuat para tamu undangan yang hadir saling berbisik dengan rasa ingin tahu."Jadi, istri yang selama ini dicari Bimo ternyata adalah mempelai wanita Keluarga Hastanta? Astaga, kayak nonton sinetron saja.""Aku ingat dulu hubungan Bimo dan Riana terkenal sangat baik. Sekarang, Bimo rela menurunkan harga dirinya demi mengejar mantan istrinya, bukan nggak mungkin Riana akan tersentuh juga.""Entahlah, tapi kalau pihak Keluarga Hastanta tahu, pasti akan jijik. Kalau dibilang secara halus, dia menikah lagi setelah cerai, tapi kalau dibilang secara kasar, bukankah dia itu cuma barang bekas? Entah, sebenarnya Riana punya cara apa s

  • Cahaya Bulan yang Merindukan Masa Indah   Bab 20

    Riana tertegun.Dia semula mengira orang yang masuk adalah Brian. Riana bahkan sudah lebih dulu menyiapkan senyum di wajahnya. Namun, sosok yang muncul di hadapannya justru adalah orang yang bahkan seumur hidup ini tidak ingin dia temui lagi, yaitu Bimo.Senyum di wajahnya seketika membeku, disertai kewaspadaan yang jelas terlihat.Namun, Bimo tidak menyadari apa pun.Dia begitu ingin bertemu Riana, hingga hampir membuatnya gilaSebelum berangkat, Bimo sudah membayangkan hasil terbaik yang mungkin terjadi hanyalah mendapatkan sedikit petunjuk tentang Riana. Namun, dia sama sekali tidak menyangka keberuntungan luar biasa itu benar-benar datang. Sekarang, dia benar-benar melihat Riana di depan matanya sendiri!Naluri tubuhnya bergerak lebih cepat dari pikirannya. Bimo langsung memeluk Riana erat-erat ke dalam dekapannya."Riana, Rianaku, apa kamu tahu, aku merindukanmu sampai hampir gila! Aku benar-benar ... benar-benar sudah nggak sanggup lagi bertahan ...."Baru pada saat itu Bimo mera

  • Cahaya Bulan yang Merindukan Masa Indah   Bab 19

    Pesta pernikahan Keluarga Hastanta berlangsung megah dan meriah.Bukan hanya kalangan elit ibu kota yang hadir, banyak orang penting dari Kota Obria pun turut datang.Di tengah gemerlap pesta, denting gelas dan wangi parfum memenuhi udara, semua orang saling tersenyum dan berbasa-basi.Banyak tamu yang membawa gelas anggur, berusaha menyapa Bimo yang sudah lama tidak muncul di depan umum, tetapi semuanya ditolak.Di depan mereka diam, tapi di belakang, mereka diam-diam membicarakannya."Bukannya dulu Tuan Bimo selalu tampak penuh semangat dan berwibawa? Mengapa sekarang seperti menua belasan tahun?""Kamu belum dengar, ya? Istri Tuan Bimo sudah menceraikannya dan langsung menghilang. Beberapa waktu lalu, dia cariin sampai hampir kehilangan akal.""Gimana bisa gitu? Bukannya Bimo terkenal sangat mencintai istrinya?""Cinta apanya? Nyatanya dia tetap nggak bisa menahan diri. Dia malah berselingkuh dengan adik istrinya sendiri, bahkan mengakui di depan media bahwa anak yang dikandung Silv

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status