Share

Bab. 16

Aku pernah mencintai seseorang begitu dalam sampai akhirnya aku kepleset, jatuh, kejedot, dan nyungseb:)

***

Rallin membenarkan rambutnya yang berantakan di terpa angin. Matanya memandang jauh keramaian kota malam ini dari atas balkon kamarnya. Ia sendiri memutuskan untuk pulang meskipun Maudi sempat menahannya untuk tetap tinggal di apartemen. Bukannya ia tidak menghargai kebaikan Maudi. Hanya saja, ia masih ingin meluruskan apa yang salah dirumah ini.

Rallin memegang erat teralis besi pembatas balkon. Menghela nafas berat lalu menghembuskannya dengan perlahan. Berharap beban yang selama ini dipikulnya sedikit luruh. Kemudian gadis berombre ungu itu menutup kelopak matanya yang sayu. Pikirannya kembali melayang tentang berhentinya ia memperjuangkan Nadiv, lelaki yang selama ini selalu diminta kepada Tuhan untuk menjadi jodohnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status