LOGINAmelia Grace meets Logan, the alpha of Portland werewolves and falls in love with him or so she thought. She meets Brock, Logan’s beta and friend and she suddenly cant even breathe, she still cares for Logan but when she looks at Brock all her sense of reasoning flies away
View More"Fuma, apakah Anda benar-benar tidak ingin melepaskan topengmu? Kita sudah menjadi suami istri sekarang, jadi kita tidak harus saling menutupi wajah masing-masing."
Mendengar itu, Qing Yuan terkejut. Identitasnya tak boleh terbongkar!
"Maaf, Gongzhu. Wajah ini tidak seperti orang kebanyakan, dan hamba takut, jika nanti Gongzhu akan menjadi tidak nyaman dengan penampilan wajah hamba," ucapnya dengan sikap hormat.
Namun, gadis berpakaian pengantin merah terang itu tak bisa dibantah. "Tapi aku ingin sekali melihat wajah suamiku. Kalau Fuma tidak mau membukanya, maka biar saja aku yang membuka topengmu!" ucapnya, lalu melayangkan tangan dengan cepat untuk meraih paksa topeng suaminya.
Pria berjubah merah begitu gesit menghindari sambaran tangan istrinya dengan sangat ketakutan. Namun, sang istri bak singa kelaparan yang mengejar Qing Yuan, hingga tubuh mereka jatuh saling bertindihan di atas ranjang pengantin.
Tangan gadis bercadar mulai nakal menyentuh apa saja yang dia sukai.Qing Yuan merasa tak berdaya. Tubuh sangat sulit untuk digerakkan. Seluruh titik akupuntur di sekujur badan seakan terkunci dan tak dapat dibuka paksa.Dia hanya semakin ketakutan, saat jemari berkuku runcing dengan cat merah itu mulai bergerak lembut menyusuri dadanya, leher dan terus naik hingga sampai ke topeng buruk yang menyembunyikan seraut wajah.Sentuhan itu teramat lembut, menimbulkan sengatan-sengatan halus dan berhasil membuat wajah di balik topeng menjadi tegang tak berdaya. Ini adalah kali pertama dia merasakan keanehan dari kulit putih yang berkontak secara langsung dengan tubuhnya.Semestinya dia merasa senang dan ketagihan, bukan?Namun yang terjadi, Qing Yuan justru sangat ketakutan. "Jangan buka topeng hamba!""Aku tidak peduli. Kamu suamiku sekarang dan aku juga berhak untuk melihat wajahmu!" Bola mata gadis bercadar merah terlihat semerah jubahnya, menyala-nyala dengan aura membunuh yang sangat kental. "Suamiku, biar kulihat wajahmu."Udara di sekitar kamar pengantin tiba-tiba dipenuhi hawa jahat disertai aroma kematian yang seakan hendak mencekik pengantin pria. Napasnya terasa sesak bagai dihimpit batu gunung sebesar gajah."Suamiku, aku juga akan melepaskan cadarku, karena kamu tidak juga mau melepasnya." Wanita itu menarik cadarnya dan wajah luar biasa pun terlihat nyata. "Bagaimana, apakah aku cukup cantik, Suamiku?"Pria muda bertopeng dan berjubah merah semakin ketakutan saat melihat wajah mengerikan di hadapannya. Kulit wanita itu hitam, kasar penuh dengan bintil-bintil merah bernanah yang hampir kesemuanya telah matang.Beberapa di antaranya bahkan sudah pecah dan meneteskan cairan lendir kental kuning kehijauan dengan bau daging busuk yang dikubur dalam tanah.Jika tidak ada topeng pelindung, mungkin cairan nanah-nanah busuk itu sudah berjatuhan menetesi kulit wajah si pengantin pria secara langsung.Qing Yuan menahan mual. Namun, wanita itu justru tertawa kecil, memperlihatkan deretan gigi-gigi runcing hitam dilumuri cairan yang berjatuhan. Dia lalu menjulurkan lidahnya, mengusap berputar seperti tidak merelakan air liurnya luruh sia-sia."Suamiku, bagaimana kalau kita mulai saja acaranya?" Pengantin wanita yang berkuasa sudah tidak bisa bersabar lagi."Acara apa? Aku bukan suami siapa pun!" teriak Qing Yuan lantang, "Pergi dariku sekarang jugaaaa!""Pergi?" Wanita berwajah menjijikkan semakin mendekatkan mukanya hingga hidung mereka nyaris bersentuhan. "Ini adalah malam pengantin kita dan aku menginginkan suamiku seutuhnya. Fuma, apakah kamu benar-benar tidak menginginkan aku?"Qing Yuan merasa lebih baik mati saja daripada harus bercinta dengan wanita berwajah monster, meskipun statusnya seorang putri kaisar.Hanya saja, penolakan dan tatap menentang dari Qing Yuan justru membuatnya semakin merasa tertantang.Ketika dia hendak menarik paksa topeng yang menutupi wajah Qing Yuan, pria itu tanpa sengaja mendorong keras tubuh wanita di atasnya dan berlari menuju ke arah pintu."Hahaha...: Gelak tawa keras dan panjang terdengar dari arah ranjang. "Larilah! Larilah secepat kamu bisa! Tapi jangan harap kamu dapat lepas begitu saja dariku, Fuma!" ucapnya, lalu menyambar kaki Qing Yuan.Seketika pria itu limbung dan ....Bugg!"Aaaa!"Seorang pria muda berpakaian serba hitam terlihat bergulingan di antara hamparan rumpun bunga semerah darah yang bercahaya keemasan, akibat tertimpa sinar matahari sore.
Qing Yuan membuka matanya secara mendadak dengan napas tak beraturan. Mulutnya berseru, "Ternyata hanya mimpi!"
Menyadari itu, dia terlihat sangat lega dan berusaha untuk bangkit. Mimpi menjadi 'fuma' yang merupakan sebutan untuk laki-laki biasa yang menikahi seorang putri raja atau kaisar sungguh mengerikan!"Sampai kapanpun, aku tidak akan menjadi fuma," tekadnya.
Tak lama, sekelebat bayangan hitam yang melompat turun dari sebatang pohon yang tinggi dengan gerakan seringan kertas.
Bayangan ramping itu mendarat di dekat Qing Yuan yang masih berdiri di antara bunga-bunga equinox merah.
Tanpa menoleh, Qing Yuan pun bertanya, "Ah Wei, bagaimana dengan semua persiapannya?"
Wanita cantik berpakaian serba hitam dengan rambut panjang itu pun berlutut di belakangnya."Lapor, Ketua. Semua hanya tinggal menunggu perintah dari Anda." Qing Wei menjawab sang tuan dengan masih tetap menundukkan kepalanya.
Qing Yuan atau yang dikenal dengan nama Yang Yuan tersenyum senang.
Sang Ketua Kelompok Topeng Iblis dari Hutan Seribu Malam itu memang sudah menantikan hari kemenangannya ini. "Baguslah. Malam ini juga kita bergerak ke kediaman Keluarga Guo Jin dan saat acara perjamuan itu dimulai, kita sudah harus berada di sana!"
"Siap, Ketua!" Qing Wei masih dalam posisi berlutut.
"Bangunlah, Ah Wei!" Qing Yuan memberi perintah sembari melangkahkan kakinya secara perlahan menyusuri pematang gurun bunga equinox merah dengan langkah sedikit bersemangat. "Sasaran kita kali ini adalah Keluarga Shen dan Keluarga Yu. Dua keluarga yang cukup tangguh dengan para praktisi bela dirinya. Jadi, kita harus sangat berhati-hati saat menghadapi mereka."
"Tidak boleh ada kesalahan."
I woke up with a start, my head throbbing and my vision blurry. The pain in my skull was sharp, but the overwhelming sense of dread was sharper. I struggled to sit up, my hands and feet bound tightly, and tried to make sense of my surroundings. Dim light filtered through cracked windows, casting shadows on the walls of what looked like an old, abandoned warehouse.Just then, I heard a familiar voice in my head. Brock.“Amelia, where are you?”Relief and panic mingled in my chest. I focused on our bond, trying to project my thoughts clearly. “I don’t know the exact location. It’s a warehouse. It’s old and looks abandoned.”There was a brief pause before Brock’s voice came through again, calm but laced with urgency. “There are hundreds of warehouses around here, Amelia. But I can track your scent. Hold on. Logan and I are coming to get you.”The telepathic link went quiet, and I was left with my racing thoughts and the oppressive silence of the warehouse. The faint sounds of the city ou
As the minutes ticked by, the pain in my head began to subside, replaced by a growing sense of stubbornness . I wasn’t going to let Vincent intimidate me. Reagan’s life depended on me staying strong and thinking clearly. I could hear the faint hum of the city outside, a reminder that we weren’t completely isolated, even though it felt that way.Vincent reappeared, striding into the room with an air of confidence that made my skin crawl. He looked down at me with a cold smile. “Ready to talk, Amelia?”I met his gaze with as much defiance as I could muster. “I told you, I’m not giving you any information.”He chuckled, shaking his head. “You’re brave, I’ll give you that. But let’s not play games. Who did you come with?”I swallowed hard, hoping he couldn’t see through my lie. “I came alone, just like you told me to.”Vincent’s smile widened, but there was no warmth in it. “Is that so? Alone, all the way from your little village?”I nodded, trying to keep my expression neutral. “Yes.”He
We decided to leave for New York that night. The urgency of Reagan’s situation weighed heavily on me, and the fear of what could happen if we didn’t act fast was like a constant, gnawing presence in the back of my mind. Logan, Brock, and I piled into a black SUV, the kind that would blend in anywhere without drawing too much attention.Logan glanced at me from the driver’s seat. “You sure you’re up for this, Amelia? Going in alone is dangerous.”I nodded, trying to muster as much confidence as I could. “I don’t have a choice. If they see you two, they might kill Reagan on the spot.”Brock, sitting next to me, reached over and squeezed my hand. “We’ll be close by, ready to jump in if anything goes wrong. Just get Reagan out safely. That’s the priority.”“I know,” I said, giving him a small, grateful smile. “Thanks, both of you.”The drive to New York was tense and quiet. We went over the plan a few more times, making sure we were ready for anything. Logan and Brock would stay nearby, h
The sky was darkening, and the air was thick with tension. We could sense them before we saw them, the rogues moving in like a dark wave, ready to crash against our defenses. Brock stood beside me, his grip on my hand a reassuring constant. “They’re coming,” Logan’s voice was low but steady as he addressed the pack. “Everyone, to your positions.” We scattered, each of us moving to where we’d been assigned. Brock and I took up a position near the main gate, where we knew the fighting would be fiercest. My heart pounded in my chest, but I felt a strange calm wash over me. This was it. We were ready. The first rogue hit the gate with a deafening crash. The force of it reverberated through the ground, but our defenses held—at least for the moment. More followed, their growls and snarls filling the air. “Hold the line!” Brock shouted, his voice cutting through the chaos. We fought with everything we had. The night was a blur of fur, claws, and blood. Despite our preparations, the rogu
Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
reviews