Bab 44 Desas desus Husna akan menjadi seorang Desainer sudah terdengar di kalangan elit, Gadis Desa yang di nikahi CEO itu selain cantik Dia juga berbakat! bahkan besok akan rilis Desain pertamanya di butik Ibu mertua sebagai sponsor pertama untuk lebih mengembangkan potensi ke yang lebih tinggi. kabar hangat ini terdengar sampai di telinga Sarah, Dia tidak menyangka Husna akan naik namanya dengan gelar barunya sebagai seorang Desainer muda. " Haaaaaaaah!Sial, dasar perempuan kampung perempuan jalang...Aku tidak akan membiarkan Kamu bahagia Husna Humaira, apa yang seharusnya milikku akan kembali bersamaku" Sarah mengamuk dan membuang semua yang terlihat di depan matanya. " Husna, kalau Kamu tidak muncul di antara Aku dan Denta, Aku sudah menjadi Nyonya Denta seutuhnya!dasar pengganggu...Akan Aku menyingkirkan Kamu secepatnya" Sarah menyimpan dendam yang menggebu-gebu. Husna sudah semakin membaik, bekas merah di tangannya juga sudah memudar!Kini Dia bisa kembali beraktifitas sep
Bab 43. Setelah dari kantor Adipati, Denta langsung langsung ke butik Mamanya untuk melihat Jas dan Gaun pengantin Desain H2 (Husna Humaira) yang sudah siap di kerjakan, hanya tinggal menunggu perilisan saja!Denta kagum melihat riasan tangan Istrinya setelah menjadi gaun sangat anggun dan elegan. " Ini kejutan untuk Kamu Sayang!Nanti Akan Aku bawa Kamu kesini" gumam lirih Denta sembari memantau Gaun tersebut. " Mbak, Tolong simpan Gaun ini baik-baik!Nanti di keluarkan setelah Istri Saya tiba di sini" pinta Denta kepada Karyawan " Baik Tuan!" Gaun di bawa masuk, karena memang belum rilis jadi tidak akan di pajang di depan butik. selang beberapa menit, Denta mendapat telpon!ternyata Arga. dengan cepat Denta mengangkatnya. " Halo Ga,!" " Denta Kamu dimana?" " Saya di butik Mama, ada apa?" " Bisa ketemu sebentar! ada yang mau Saya bicarakan" " Bisa Ga, ketemu Dimana?" " Di cafe biasa" " Ok, sampai ketemu disana" telpon terputus... Denta bergegas menemui
Bab 42 Setelah satu hari pemulihan akhirnya Husna membaik dan boleh pulang. Denta menemani Istrinya sejak kemarin tanpa beranjak sedikitpun. Dia takut kejadian yang sudah-sudah akan terulang lagi dengan Husna. sebagai Suami siaga Dia tidak mau Istrinya terus di sakiti orang-orang yang terobsesi padanya atau bahkan tidak menyukainya karena persaingan bisnis. " Sayang, Kamu istirahat yang cukup di rumah!jangan kedapur dulu, soal makan nanti gampang" Denta sangat tau kebiasaan Istrinya yang hobby sekali memasak " Iya Mas, Saya mengerti" " Nanti siang Mas kekantor, ada kerjaan yang harus Mas selesaikan, Kamu sama Mama dulu ya di rumah" " Ehem!" Husna hanya mengangguk setelah tiba di mobil mereka langsung pulang kerumah, Denta terus menggenggam pergelangan tangan Husna yang masih merah, sesekali Dia mengecup tangan sang Istri. " Sudah Mas, nanti pasti sembuh!" Husna meyakinkan Denta " Maaf Sayang, Aku lalai kali ini" " anggap saja ini musibah Mas, Saya takut terulang l
Bab 41 Kabar penculikan Husna sudah terdengar di telinga Arga, Dia pun langsung mencari tau siapa yang sudah berani bermain-main dengan Denta Abi Raksa. setelah di cek Arga kaget ternyata Adipati Kusuma. " Berani sekali Adipati!bahkan Dia menyentuh dan menyiksa Husna, kurang ajar!" ucap Arga menahan amarah karena Adipati sudah menyakiti Husna. meski sudah ikhlas melepaskan namun dalam hatinya masih milik Husna, Arga sedang belajar merelakan meski sulit dan berat. Malam ini Arga datang ke rumah sakit untuk menjenguk Husna, Kali ini tidak ada tujuan lain murni karena simpati plus sebagai Kakak ipar Husna. Denta berusaha untuk mempercayai Arga, Dia pun membiarkan Arga ngobrol berdua dengan Husna di ruangan. Setelah Denta keluar, Arga duduk dan menatap wajah Husna dengan lekat. " Mas Arga!" sapa Husna lalu berusaha duduk menyender " Kamu istirahat saja Husna, Saya tidak bermaksud mengganggu" " tidak apa-apa Mas, Kamu... apa kabar?" " Saya Baik- baik saja Husna," "
Bab 40 Adipati panik melihat anak buahnya satu persatu tumbang karena serangan Bagas... "Kurang Ajar!siapa kalian?berani sekali mengganggu rencanaku" Adipati kesal DUAAAAR.. satu tembakan mengenai kaki kanan Adipati AAAKH... Adipati mengerang kesakitan " Berani sekali Anda mencelakai Nyonya Denta!Ini belum seberapa pak Adipati" Bagas memperingatkan dengan tegas Adipati tidak bisa berkata apa-apa, kini giliran Dia yang diikat oleh Bagas sembari menunggu Bosnya sampai, sementara Husna langsung di kirim ke rumah sakit bersam dua pengawal. satu jam menunggu akhirnya Denta sampai... melihat kedatangan Denta Adipati hanya tertunduk diam, ada rasa takut di dalam hatinya Dia tidak menyangka penculikan ini gagal dan tidak mendapat hasil yang baik sampai akhir. Denta langsung mendekat tanpa aba-aba Dia menendang Adipati dengan kerasnya hingga terpental. AAAAKH...Adipati kembali mengerang kesakitan " Punya nyali sebesar apa sampai anda berani melukai Istri Saya Adipati?"
Bab 39 Karena ada projek kerja di luar kota, Denta akan berangkat pagi agar sorenya bisa pulang, Dia tidak tega meninggalkan Istrinya lama-lama, apalagi menunggu sampai besok pagi. Husna mengingatkan suaminya agar selalu hati-hati, persaingan dalam bisnis selalu terjadi kecurangan bahkan terkadang bertaruh nyawa!sebagai CEO di perusahaan yang cukup besar tidak sedikit musuh Denta apalagi selalu memenangkan tender. " Mas, Kamu hati-hati Ya!" " Iya Sayang, Kamu di rumah juga baik-baik!mau oleh-oleh apa dari jogja?" " tidak perlu Mas, Kamu pulang dengan selamat Saya sudah bahagia" " Kamu ini, ya sudah nanti Mas belikan makanan khas jogja saja ya" tawar Denta " Ehem!makasih Sayang" " Sama-sama, ya sudah Mas pergi dulu!Daaa" " Daaa...hati-hati" Denta membawa supir pribadi Papanya karena bepergian jauh, apalagi sampai keluar kota. hatinya sedikit was-was meninggalkan Husna karena baru kali ini setelah menikah Denta meninggalkan Istrinya keluar kota. Husna di rumah