Share

Rise Up [4]

“Pernah, berkali-kali malah. Tapi sampai sejauh ini aku bisa bertahan. Pokoknya, aku selalu berusaha menyibukkan diri. Supaya nggak punya waktu mikirin soal minuman lagi.” Cowok itu mengangkat gelas kopinya. “Lima tahun terakhir ini aku cuma minum macam-macam kopi.”

“Wah, kalau gitu nanti kamu harus datang ke toko roti papaku. Kami juga nyiapin kopi aneka rasa. Kebanyakan idenya dari aku,” ungkap Vivian dengan bangga. Gadis itu tertawa geli karena kata-katanya sendiri. “Toko roti papaku namanya Super Bakery. Aku jamin, kami akan nyiapin kopi-kopi enak yang rasanya unik.”

Robin memandang Vivian dengan penuh ketertarikan. Alisnya terangkat. “Serius?”

“Apanya?” balas Vivian bingung.

“Itu, kopi enak dan rasanya unik?”

“Yup!” tegas Vivian, diikuti dengan anggukan mantap sebagai penegasan.

Seperti kata-kata Ben, perjalanan pulang ke tea house d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status