Share

Pertengkaran

"Anak itu membuatku kesal saja," gerutu Aksa. 

Pencariannya di penjuru penginapan tidak membuahkan hasil. Pagi-pagi begini ia sudah olahraga kaki berlarian ke sana ke mari hanya untuk menemukan batang hidung Ayana. Tapi, sepertinya Ayana memang dianugerahi kemampuan bermain petak umpet yang mumpuni sehingga susah sekali menemukan Ayana. Anak itu seperti terselip di tempat yang tak terlihat.

"Dia nggak ada di penginapan, Sa. Aku rasa dia lari ke luar."

Perkataan Saga semakin membuat Aksa gusar. Kabut pagi masih begitu tebal, embun masih ada di mana-mana dan itu artinya berkeliaran di luar sana pastinya tidak akan menyenangkan. Bahkan berada di dalam penginapan saja hawa dingin masih terasa menusuk tulang.

Aksa mendengus. "Kenapa dia suka sekali melarikan diri waktu lagi kesal, sih? Dingin, tahu, kalau harus mencarinya di luar sana."

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status