Share

Part. 18. Tak Seperti Dugaanku

Bab 18

Aku menarik kursi kayu itu dan menghenyakkan bobotku perlahan di sana. Meletakkan tas yang sedari tadi disandang. Mas Dion hanya mengamati.

Setelah diam sejenak, kemudian ia berkata, “Minum?” tanyanya kemudian.

Aku menggeleng lemah. Entah mengapa, melihatnya di sini membuatku kembali sedih. Mata ini kembali mengabur. Kutundukkan kepala ke arah lantai, agar air mata tak luruh di hadapannya. Kemudian terdengar helaan napasnya di hadapanku.

“Gimana kabar kamu, Vi?” tanyanya kemudian yang membuat aku mengangkat wajahku kembali. “Senang jumpa kamu lagi di sini,” sambungnya.

“Aku baik-baik saja, Mas.”

Ia masih menatapku. Kurasa itu sebuah tatapan kasihan, atau malah tatapan ejekan atas keangkuhanku kemarin padanya. Ia menggerakkan tubuhnya lebih mendekati meja dan meletakkan kedua tanggan di atas meja. sepuluh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status