Share

Bab 19 Ayah

Yang diingat dari Matari adalah, duluuuuu sekali, Ayahnya ceria dan bersahabat. Suka menggoda kedua anak perempuannya. Suka bercerita tentang binatang kecil bernama Si Kancil. Yang akan didengar tanpa ada rasa bosan dari Matari dengan mata bulatnya yang ekspresif. Ibunya akan tersenyum-senyum sambil membuat dua gelas susu hangat untuk dirinya dan Kakaknya.

Sejak Ibunya meninggal, Ayahnya sudah berhenti tersenyum saat pemakaman. Bahkan untuk menyapa Matari dan Bulan, beliau hanya mengangguk-angguk sambil menatap mereka. Meskipun tetap rajin menanyakan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan, namun selalu memberikan uang bulanan yang jumlahnya sangat pas-pasan pada Matari dan Bulan. Matari dan Bulan tahu, Ayahnya memiliki hutang yang cukup besar akibat biaya Rumah Sakit Ibu Matari yang tidak di cover asuransi kantor.

Sampai-sampai mereka tidak mampu membeli mobil, padahal tahun di mana tahun sebelum Ibu Matari meninggal, Ayah mereka sudah berencana membeli mobil, sehingga jik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status