Home / Romansa / Cinta Terlarang Atau Takdir / Perhatian Calon Aayah

Share

Perhatian Calon Aayah

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-05-06 16:00:21

Sampai hari berganti, tidak ada satu pesan pun dari Dewa apalagi kepulangannya ke apartemen.

Tadinya Nova ingin memberikan waktu kepada pria itu untuk mengurus segala sesuatunya dan mengucapkan bela sungkawa setelah Dewa pulang ke apartemen jadi dia juga tidak mengirim satu pesan pun kepada pria itu.

Apa yang Dewa lakukan, Nova akan selalu mengerti jadi berusaha tidak mengganggu pria itu dan Nova akan sabar menunggu Dewa sampai selesai dengan segala urusannya.

Ponsel yang sedang Nova genggam berbunyi, Nova sampai terkejut karena tadinya dia sudah pasrah kalau Dewa tidak akan menghubunginya sampai semua urusan selesai.

Namun memang bukan Dewa yang menghubunginya tapi ayah dari janin yang sedang dia kandung.

“Hallo?” Nova menjawab panggilan tersebut.

“Aku dengar kalau papanya Dewa meninggal dunia,” kata Leonhard langsung ke alasan kenapa dia menghubungi Nova.

“Ya, papanya Dewa meninggal kemarin subuh sekitar jam empat atau setengah lima … Dewa pergi dari dari sini jam tiga pagi …
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Menepati Janji

    Dengan anggukan kepala, Leonhard memberi kode kepada Nanny dan perawat agar membawa baby Sky pergi.“Enggak bisa! Kamu enggak bisa membawa cucuku!” Papa Handoko sekarang yang menahan box bayi.“Maaf, Pak! Nova sudah berjanji kepada keluarga Lee akan memberikan anak ini diurus oleh keluarga Lee untuk dididik sebagai penerus nantinya … jadi Pak Handoko tidak bisa melarang saya membawa baby Sky ke Korea.” Leonhard mencekal pergelangan tangan Pak Handoko lalu melepaskan tangan mertuanya dari box bayi.“Tidak bisa! Saya berhak! Saya kakeknya!” Pak Handoko menghardik.“Pa! Biarkan Leon bawa Sky, Nova udah janji sama kakeknya Leon,” kata Nova dengan nada marah.“Tapi tuan Lee sudah meninggal—““Yang bahkan papa sendiri enggak menghadiri pemakamannya!” sela Nova menghentikan kalimat papa Handoko.“Papa sama Mama enggak usah sok peduli, yang ada diotak kalian hanya uang dan uang … apa kalian enggak puas? Hah? Bahkan kalian sama sekali enggak mau membela Leon saat Leon terpuruk padahal m

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Merelakan Sky

    “Duuuh, Aruna laper ….” Aruna membuka tutup sebuah cup ukuran sedang lalu menuang kuah ramen ke atas mie dan topingnya.“Yaaa … udah dingin kuahnya.” Aruna menggerutu.“Angetin dulu di microwave sana,” kata papi Arkana.Aruna bangkit dari sofa di samping papi lalu pergi ke mini pantry.Pergerakan Nova di atas ranjang membuat papi Arkana mengalihkan tatap dari layar ponsel yang sedang ditekuninya.Papi Arkana menoleh menatap Aruna yang sedang berada di mini pantry kemudian mengembalikan pandangannya ke Nova yang baru terjaga dari tidurnya yang singkat.Bangkit dari sofa, papi Arkana mendekati ranjang Nova.“Kamu mau minum?” Papi Arkana bertanya dan mendapat anggukan kepala dari Nova.Papi Arkana membantu Nova minum dari gelas menggunakan sedotan.“Anak saya mana, Pak?” Adalah pertanya pertama yang Nova lontarkan setelah bangun dari tidurnya.“Tadi dibawa ke ruang bayi, nanti diantar ke sini.” Papi Arkana mendorong meja makan pasien di mana di atasnya terdapat menu makan mal

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Proses Persalinan

    “Tarik nafas … up … hembuskan down ….” Aruna terus berceloteh setiap Nova melakukan pergerakan.“Nova … mau ngopi, enggak? Om beliin kopi ya? Kamu suka kopi apa?” tanya papi Arkana dengan tampang polos.“Pi, masa minum kopi … nanti bayinya mabok!” tegur Aruna mengesah.“Ya siapa tahu bayinya langsung aktif terus cari jalan keluar kalau udah minum kopi.” Papi Arkana ngeles.“Ngaco ah Papi.” Aruna bersungut-sungut.“Apa donk, mau makan Ramen dulu enggak? Papi laper ini sayang … Papi belum makan siang,” kata papi Arkana mengusap perutnya.“Ya udah Papi makan dulu sana, terus bawain buat Aruna sama Nova …,” kata Aruna memberi ide.“Oke!” Papi Arkana langsung ngacir.Sesungguhnya bukan karena lapar tapi papi Arkana takut melihat ibu hamil yang akan melahirkan, sewaktu anak pertamanya lahir saja papi Arkana sampai pingsan karena tidak kuat melihat penderitaan sang istri.Keringat di pelipis Nova semakin banyak padahal pendingin udara bekerja maksimal.Dengan penuh perhatian, Aruna

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Persiapan Melahirkan

    “Bu! Apa yang terjadi Bu?” Asisten rumah tangga panik saat masuk ke dalam kamar Nova hendak membawakan sarapan pagi malah mendapati Nova tengah duduk di lantai sembari memegangi perutnya.Setelah menyimpan baki di atas meja, wanita paruh baya itu langsung memburu sang nyonya.“Panggil driver, bawa aku ke rumah sakit … kayanya aku mau melahirkan,” pinta Nova dengan wajah mengerut sedang menahan nyeri di bagian intinya.“Baik, Bu … sebentar Bu.” Asisten rumah tangga langsung berlari ke lantai bawah mencari driver.Dia juga memberi tahu asisten rumah tangga dan sekuriti untuk membantunya membawa Nova turun dari lantai dua.Dalam keadaan lemas karena menahan sakit yang luar biasa, Nova pasrah saat digendong driver dan sekuriti ke mobil sementara asisten rumah tangga menyiapkan segala keperluan persalinannya.Sambil menahan nyeri, Nova mencoba menghubungi Leonhard melalui sambungan telepon untuk memberi kabar tapi panggilannya tidak mendapatkan jawaban.Nova tidak akan memberitahu D

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Memohon Agar Menepati Janji

    Mobil mewah yang Leonhard kemudikan sungguh nyaman sampai pria itu hanya perlu menggunakan satu tangan untuk memegang kemudi sedangkan satu tangannya lagi menggenggam tangan Aruna yang kepalanya bersandar di pundak pria itu.Papi Arkana dan keluarganya pulang malam itu juga bersama beberapa keluarga yang lain membuat konvoi kendaraan begitu panjang di jalan tol.Ucapan mami Zara tadi siang dicerna dengan baik malah sampai saat ini Aruna masih memikirkannya membuat suasana perjalanan pulang terasa hening.“Apa yang kamu pikirkan?” Leonhard bertanya kemudian mengecup puncak kepala Aruna tanpa mengalihkan tatapannya ke jalanan di depan.“Enggak ada … aku sedang menikmati menggenggam tangan kamu, bersandar di pundak kamu … karena nanti kamu akan pergi lagi ke Korea.” Aruna tidak bohong tapi tidak sepenuhnya benar.“Maaf ya, kita jadi harus LDR ….” Suara Enzo terdengar amat menyesali kondisi hubungannya dengan Aruna sekarang.Dan kalimat itu mungkin sudah seribu kali pria itu lontark

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Malam Pertama Arumi Dan Enzo

    Akhirnya pesta resepsi selesai juga, Enzo lelah sekali harus berdiri seharian mendapat ucapan selamat dari tamu undangan yang hadir demi menghargai kebudayaan keluarga dari gadis yang dicintainya.Malam hampir larut saat akhirnya tamu undangan beserta sebagian keluarga meninggalkan venue.“Kalian kenapa masih di sini? Ayo lakukan tugas kalian sebagai pengantin baru!” kata Aunty Kejora-adik dari papanya Arumi.“Ayo ajak Arumi ke kamar, Enzo … kalian pasti lelah.” Uncle King-suami dari kakanya om Kaivan ikut-ikutan.“Baik, Uncle.” Enzo bangkit dari kursi kemudian mengulurkan tangan membantu Arumi karena gaunnya yang panjanh dan besar membuat gerak Arumi terbatas.Seperti tadi siang, Arumi dituntun ke cottage oleh Enzo sembari bergandengan tangan.Kali ini jantungnya berdetak kencang lantaran benak Arumi sibuk memetakan apa yang akan dia dan Enzo lakukan sebentar lagi.Suara pintu cottage yang ditutup dan dikunci membuat jantung Arumi semakin tidak santai.Dia menyibukkan diri me

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Penerimaan Keluarga Gunadhya Terhadap Leonhard

    Saat langkah Leonhard sampai di venue kembali, dia melihat papi Arkana yang langsung mengalihkan tatap kepadanya padahal sedang mengobrol dengan keluarga yang lain.Dan karena tatapan mereka kadung bertemu, Leonhard langsung menghampiri beliau.“Apakabar Pak Arkana,” sapa Leonhard mengulurkan tangan untuk bersalaman.“Baik, Pak Leon … saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya tuan Andy Lee … saya belum pernah menjalin bisnis dengan beliau tapi nama beliau cukup terkenal akan kehebatannya dalam dunia bisnis.” Papi Arkana akhirnya bisa mengucapkannya secara langsung meski sebelumnya telah mengirim ucapan bela sungkawa melalui chat begitu mengetahui kabar mengenai meninggalnya tuan Andy Lee.“Terimakasih Pak Arkana,” balas Leonhard singkat sembari menempelkan satu tangan di dada memberi gesture kalau ucapan baik tentang sang kakek mengena di hatinya.“Pak Leon, Terimakasih sudah datang.” Om Kaivan mendatangi Leonhard langsung begitu mengetahui pria itu hadir di

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Pelik

    Enzo tidak bisa melepaskan tatapannya dari Arumi yang sangat cantik mengenakan baju adat Sunda berwarna putih di upacara Agama untuk mengukuhkan mereka menjadi sepasang suami istri.Mahkota di kepalanya yang indah dengan bunga melati menjuntai ke pundak menambah kecantikan Arumi membuat gadis itu seperti seorang Ratu yang turun dari Kahyangan.Enzo terpesona dan tidak bersedia mengalihkan pandangan dari Arumi sepanjang upacara Agama sampai berulang kali om Kaivan menegur Enzo agar berhenti menatap Arumi dan melakukan upacara Agama dengan serius.Setelah upacara Agama selesai dilanjutkan dengan serangkaian upacara adat.Keluarga Enzo tampak antusias dengan prosesi Adat tersebut karena itu merupakan hal baru bagi mereka.Apalagi MC yang bertugas sengaja dipilih yang fasih berbahasa Italia sehingga langsung menerjemahkan tahapan upacara beserta makna yang terkandung di dalamnya.Enzo sendiri tampak khidmat menjalani tahapan demi tahapan prosesi adat seolah kalau sedikit saja dia sa

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Gundah Menyerang Arumi

    Arumi yang tidak bisa tidur disebabkan gundah menyerang mengingat besok akan melepas masa lajang memilih keluar dari kamar sembari membawa ponselnya.Awalnya dia akan pergi ke living room tapi di bawah masih terdengar suara berisik pertanda belum semua keluarganya tidur dan Arumi yang sedang menginginkan kesendirian memutuskan pergi ke balkon.Udara di luar begitu dingin sampai Arumi mengeratkan nightrobenya lalu memeluk diri sendiri.Jam yang menunjukkan pukul sembilan malam membuat suasana begitu sepi, bukan malam hari pun komplek elit perumahannya di mana dia dibesarkan ini memang selalu sepi.Arumi duduk di kursi, menyandarkan punggungnya sembari mengarahkan pandangan ke arah rumah Enzo.Eh, bukan. Rumah yang dibelikan Enzo untuknya.Sekarang rumah itu dipenuhi oleh keluarga Enzo dari Italia yang akan menghadiri pesta pernikahan mereka besok.Tadi sore Aruna sempat bertemu mereka, semuanya baik dan sangat ramah juga begitu menghargainya.Sudah tidak ada ada bimbang di hati

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status