Share

51. Pertimbangan Matang

Aldebaran langsung masuk ke dalam kediaman orang tuanya, menaiki tangga menuju kamar adik perempuannya. Kania masih setia mengekor di belakangnya sambil berpegangan tangan dengannya.

Di depan kamar Alea, ia berpapasan dengan kakak iparnya yang perutnya sudah terlihat besar. Ia jadi berpikir, dengan perut sebesar itu, bukankah kakak iparnya itu harusnya sudah melahirkan?

Alde tidak mengatakan apa pun karena kakak iparnya itu langsung berlari kembali ke kamar kakak sulungnya, begitu keluar dari kamar Alea. Ia pun mengetuk pintunya pelan, hanya sekedar memberi tanda bahwa dirinya akan masuk, lalu langsung membawa Kania masuk ke dalam.

"Kau sudah berkemas?" Aldebaran mengedarkan pandangan ke sekitar kamar, menari koper atau tas Alea.

"Tidak, Kak. Aku tidak akan ke mana-mana." Alea menjawab lelah. Setelah semua kakaknya, termasuk Aaro marah-marah karena keputusannya, sekarang malah kakak favoritnya ingin membawanya pergi tanpa persetujuan darinya.

"Lee," Alde berjongkok di depan sang a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status