Share

Bab 9

"Silahkan masuk!" Suruh Bu Siti kepada Arya masih tetap berdiri didepan pintu, langsung di suruh Bu Siti masuk, sambil menunggu.

"Terima kasih tante." Ucap Arya mengiyakan suruhan Bu Siti. Arya masuk dan duduk di kursi ruang tamu. 

Sembari Arya menunggu Reyn di panggilkan oleh Bu Siti. Dia memainkan handpone nya bermain game. 

"Reyn! Cepat bangun disini Arya datang," panggil Bu Siti kepada Reyn. 

"Arya! Mau apa dia sepagi ini datang kemari?" Kata Reyn penuh keheranan dalam hati. 

"Iya Mah, sebentar Reyn kesana!" Jawab Reyn dan beranjak tempat tidurnya untuk membersihkan wajah nya yang masih baru bangun. 

Bu Siti langsung perhi kedapur setelah mendengar jawaban Reyn. Di dapur Bu Siti sibuk untuk menyiapkan serapan untuk mereka. 

Reyn langsung menghampiri Arya ke ruang tamu setelah dia cuci muka. 

"Ada urusan apa sehinngga sepagi ini datang kemari?" Tanya Reyn mengejutkan Arya yang sedari tadi main game menunggu kehadiran nya. 

Handphone Arya hampir terjatuh karena keterkejutan nya. 

"Akh..hampir saja" kata Arya melihat Reyn. 

"Hampir apa? Aku bertanya sama mu! Ada urusan apa kamu datang kemari sepagi ini? Kata Rey lagi. 

"Iya.. hampir saja handphone ku terjatuh kelantai." Jawab Arya. 

Reyn menggaruk kepalanya dengan sedikit kesal karena tingkah Arya yang menyebalkan untuk nya. 

"Ada urusan apa kamu sehingga sepagi ini datang kemari? Yang saya tanya kan itu. Sudah ketiga kali ini aku bertanya sama mu Arya!" Kata Reyn dengan nada yang sedikir keras, sehingga Mamah nya yang lagi sibuk didapur bisa mendengar jelas omongan Reyn. 

Bu Siti yang mendengarnya dari dapur tersenyum, melihat tingkah kedua nya seperti kakak-beradik. 

Arya sengaja tidak menjawab nya dan mengalihkan topik, sehingga Reyn makin jengkel. Kebiasaan ini sudah lama terjadi diantara mereka berdua. 

"Kamu duduk dulu dong biar lebih sopan, baru bertanya! Kata Arya kepada Reyn."

Reyn menngaruk kepalanya nya kembali karena kejengkelan yang dilakukan Arya. Namun Reyn tidak marah dan langsung duduk di dekat Arya. 

"Nih! Aku sudah duduk. Apa aku sekarang sudah boleh bertanya? Ucap Reyn kepada Arya."

"Mengapa kamu menanyakan aku lagi, padahal kami sudah bertanya sama ku? Kata Arya."

"Arkh.. lama-lama aku bisa gila berhadapan sama mu! Gerutu Reyn." 

"Kok aku yang kamu salah kan? Seharusnya kamu menyalahkan dirimu sendiri dong! Kamu sudah bertanya malah menanyakan aku." Ucap Arya membaut teman nya itu makin jengkel.

Namun jengkel nya Reyn bukan karena marah. Karena hal seperti itu lah tingkah temannya itu.

"Oh ya! Tadi kamu bilang, lama-lama kamu bisa gila kalau berhadapan sama ku! Jadi kami biar tidak jadi gila, jangan berhadapan dong! Mendingan kamu membelakangi aku, biar kamu gak gila." Arya tersenyum melihat teman nya itu seperti orang frustrasi. 

"Ikhhh" Reyn membentukkan jarinya mencakar, lalu mengarahkanny ke Arya.

Reyn semakin jengkel melihat teman nya itu selalu bermain-main, kepada nya pada aaat serius berbicara. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status