"apa kamu serius?" Reyn bertanya sama Arya.
Seluruh keluarga Pak Haris, masih tetap merasa tidak percaya dengan apa yang Arya katakan. Mereka berfikir semua yang dikatakan Arya hanyalah bualan semata.
"Iya.. aku serius dengan apa yang aku katakan!" Jawab Arya.
Pak Haris menggelengkan kepala nya, namun dia tidak dapat berkata apa-apa. Apalagi tadi Arya mengatakan dia akan menelpon ayah nya untuk menyakinkan keluarga Pak Haris.
"Jika kamu memang serius? Untuk apa kamu melakukan hal semacam ini? Sebelum-sebelumnya pun aku sudah katakan bahwa aku tidak melanjut lagi!" Kata Reyn seakan masih tidak percaya.
"Memang aku serius! Dan untuk apa aku melakukannya padamu, itu bukan hal penting untuk kamu tahu." Ucap Arya sambil tersenyum kecil.
Bu Siti yang dari tadi masih penasaran atas apa yang dikatakan oloeh Arya. Sekarang tersadar dan bertanya kepada Arya. "mengapa kamu harus melakukan sejauh ini?.
"T
Kejadian itu, membuat seisi rumah Pak Haris kaku dan seakan tidak berdaya. Itu semua dikarenkan perkataan Arya yang mngejutkan.Waktu pun berlalu, hari sudah semakin siang. Arya berpamitan kepada Pak Haris dan keluarga untuk pulang."Om.. aku balik dulu!" Suara pamitan Arya.Anggukan kepala yang di berikan oleh Pak Haris mengiyakan pamitan Arya."Kita akan mendaftar tiga hari lagi! Jangan kamu tidak datang ya!" Ucap Arya kepada Reyn sebelum melangkah keluar rumah.Reyn tersenyum tipis mengiyakan apa yang di katakan oleh Arya."Baiklah! Aku pergi!" Seru Arya menghidupkan sepeda motornya lalu beranjak pergi.Reyn menatap teman nya itu, hingga betul-betul tidak terlihat lagi dari pandangan mata mereka. Di dalam rumah kedua orang tua nya masih tetap berbincang tentang apa yang tadi mereka dengar dari Arya."Sudahlah Mah! Pah! Gak usah di bahas lagi." Ucap Reyn kepada orang tuanya.
Setelah Arya sampai di rumahnya, dia langsung menuju kekamar nya. Disana dia langsung membaringkan tubuh nya keatas kasur ranjang.Entah mengala Arya mengingat masa lalu nya dengan mantan nya Rani. Dimana dulu mereka berdua sangat romantis dan harmonis.Arya selalu memberikan apa yang diminta oleh Rani. Sampai dimana saat pertemenan Arya dan Reyn hampir diambang kehancuran.Dimana waktu itu Reyn mengingatkan Arya agar tidak terlalu royal dan memanjakan Rani. Namun waktu itu semua dibantah oleh Arya, dan pada saat itu Arya pun sempat mengatakan kata-kata yang kurang menyenangkan kepada Reyn. Itu lah dimana kedua teman itu tidak saling tegur sapa.Hampir satu bulan pertemanan mereka tidak ada komunikasian sama sekali waktu itu. Pertemanan merekan terjalin lagi pada saat Arya telah di putuskan oleh Rani.Waktu itu di sebuah butik, ada gaun yang indah, dan sangat cocok untuk Rani. Rani meminta Arya membelikannya. Tapi pada saat
Dengan senyum masam, Arya menghampiri pasangan itu."Ma..maaf telah membuat kalian menunggu!" Ucap Arya dengan canggung."Tidak apa-apa kok! Oh iya tadi kami nggak mesan menu untuk mu karena kami tidak tu seleramu! Oleh sebab itu pesankan saja." Ucap Arman!"Oke..oke!" Dengan perasaan nya yang bercampuk aduk, lalu dia memanggil pelayan warkop itu.Tak lama setelah Arya memanggil, seorang pelayan gadia yang berparas cantik datang menghampirinya dan berkata, "ada yang perlu saya bantu Mas!" suara pelayan itu dengan lembut.Bulu kudik Arya berdiri mendengar suara lembut itu menyapa diri nya. Lalu dia melihat kearah suara itu."Aku mau pesan mbak!" Jawab Arya dengan sedikit gugup ketika melihat gadis itu."Silahkan! Mau pesan apa? Tanya pelayan itu lagi."Mie goreng sama kopi" ucap Arya kepada pelaya itu."Baik! Pesanan anda segera datang!" Kata pelayan meninggal kan meja mereka.&nbs
Berawal dari dua orang lelaki yaitu Arya dan Reyn yang sudah berteman semenjak mereka masih remaja. Pertemanan yang mereka jalin pun berjalan hingga saat ini.Dikampus ternama di salah satu Kota S, mereka melanjutkan pendidikan nya.Arya yang saat itu tidak mau berpisah dengan teman dekat nya itu, selalu meminta agar mereka tetap berasama dalam menempuh pendidikan.Waktu itu Reyn berencana untuk tidak melanjutkan pendidikannya karena keekonomian keluarga mereka yang pas-pas an. Reyn berniat mencari pekerjaan agar bisa membantu keekonomian keluarga merekaTidak terima dengan keputusan yang dibuat oleh Reyn, Arya meminta pertolongan ayahnya yaitu Pak Wahyono,agar dia dan Reyn disekolahkan bersama.Dengan hati yang bertanya-tanta tentang apa yang dimintakan anak nya itu sungguh tidak masuk akal bagi mereka. Bukan mereka tidak memiliki harta kekayaan, namun ay
Mendengar jawaban dari Arya, membuat Pak Wahyono makin penasaran dengan omongan anak nya itu. Pak Wahyono pun melihat Arya dengan tatapan penuh harap anak nya tidak membohongi nya.Arya yang melihat tatapan ayahnya, merasa ragu dengan apa yang di katakan tadi. Dia semakin tidak percaya terhadap dirinya. Namun keraguan dalam hatinya tidak terlalu di tunjukkan, agar ayah tidak mengetahui keraguan yang di rasakan saat ini.Semakin ayah nya menatap Arya semakin kuat rasa keraguan dalam hati nya, namun dia tetap membuat diri nya tenang dihadapan ayah nya. Dia tetap berusaha agar ayah nya bisa membantua Reyn melanjutkan pendidikan nya.Tiba-tiba ayah nya menarik napas panjang, membuat Arya gemetar sejenak."Baik! Jika itu memang permintaan mu, agar ayah membantu Reyn melanjut kan pendidikan nya. Tetapi untuk saat ini belum bisa ayah memberi keputusan! Mamah juga harus tau tentang in
Setelah sampai di rumah Reyn, Memanggil nama Reyn dengan semangat."Reyn..Reyn.." panggil Arya.Namun suara panggilan Arya itu tidak ada jawaban."Reyn... Tante... Om" panggil Arya lagi.Tetapi sama saja tidak ada yang menjawab sama sekali. Wajah Arya yang tadi bersemangat kini menjadi lesu. Karena orang yang di cari nya untuk mendengarkan berita penting ini tidak ada.Dengan sedikit perasaan kecewa, Arya meninggalkan rumah Reyn dan kembali kerumah nya.Di perjalanan dia mau pulang kerumah, dia berpikir untuk tidak langsung kembali kerumah nya, melain mau nongkrong dlu di warung kopi yang sering di datanginya. Sambil mengarahkan Moge nya kearah warung kopi yang dia tuju, dia melihat sosok Reyn yang sedang bekerja serabutan. Dengan cepat Arya menghentikan Sepeda motor nya."Reyn.." panggil Arya setelah menghen
"kamu lihat itu" tunjuk Arya kepada orang yang sedang di tertawakan nya.Reyn melihat kearah telunjuk Arya, dia langsung mengernyitkan alis mata nya. Orang yang sedang mereka perhatikan saat itu adalah mantan Arya yang sedang berjalan dengan seorang pria, yang mungkin kekasih nya."Mengapa dia ada disini?" Tanya Reyn."Ya.. mana aku tau! Jawab Arya simpel masih terkekeh."Seketika tawa Arya terhenti, karena lelaki yang berjalan dengan mantan nya mengarah kepada mereka. "Mau apa mereka kemari" pikir Arya.Dilihat dari penampilan nya lelaki itu seperti mereka kenal. Arya dan Reyn terus memperhatikan mereka berdua. Siapa sangka setelah lelaki itu hampir sampai kearah mereka, mata mereka terbelalak melihatnya. Ternyata lelaki itu adalah Arman teman sekelas mereka dulu."Arman" seru mereka berdua serempak.Mereka saling tukar pandang melihat Arman yang sudah lama tidak jumpa."Hey... R
Setelah Arman dan Rani pergi, dan tidak terlihat lagi. Arya yang tadi penasaran terhadap yang di lakukan Reyn langsung menanyakan apa tujuan Reyn melakukan hal itu."Kenapa kamu tadi melakukan nya? Tanya Arya.""Melakukan apa" jawab Reyn bigung."Kamu pura-pura bego deh! Yang ku maksud tadi, kenapa kamu harus menjabat tangan si wanita itu. Seakan-kita tidak mengenal dia." Kata Arya menatap Reyn."Ya.. kamu juga melakukannya kan!""Aku hanya mengikuti kamu saja! Sebenarnya tadi aku malas melihat wajah itu lagi." jawab Arya dengan kesal di wajah nya, karena melihat wajah Rani lagi.Jadi kamu melakukannya karena mengikuti ku? Tanya Reyn dengen senyum mengejek Arya.Arya hanya menganggung saja kepada Reyn."Aku tadi melakukan itu, supaya Arman tidak curiga bahwa kita mengenal Rani dan mengetahui bahwa kamu pernah pacaran sama dia! Kata Reyn."Arya dan Reyn melakukan perbincangan mereka ber