Sekretaris Athena membuka matanya diantara rasa sakit di seluruh tubuhnya. Ia mengerang dan menutup rapat manik biru lautnya yang indah.
"Oh Athena, kau sudah sadar." wanita berambut pirang itu mengenal suara itu dengan jelas, "ibu." ujarnya, merasakan kehangatan sang ibu yang mulai menangis.
"Akhirnya kau sadar juga. Ibu takut kau tidak akan pernah sadar." Athena mengingat seluruh kejadian yang menimpanya, termasuk dengan alasan yang membuatnya berada di rumah sakit tanpa bisa bergerak seperti sekarang. Ia juga ingat bahwa dirinya tidak lagi bisa menahan rasa sakit di tubuhnya hingga akhirnya berakhir pingsan.
Ah benar, Direktur Nikolov. "Ibu, bagaimana dengan Di—"
"Dokter! Perawat! Putriku sudah bangun! Tolong periksa keadaannya." ia tidak bisa bertanya tentang keadaan direktur hari itu, maka ia akan menanyakannya lain waktu.
Lain waktu itu ternyata tidak pernah datang. Luka yang ia alami cukup serius dan ia sudah koma selama tiga bulan hingga Athena harus dirawat untuk beberapa minggu kemudian sebelum diperbolehkan untuk pulang.
"Bagaimana keadaanmu, Sekretaris Athena?" hari itu Sekretaris Stuart mendatanginya, membawakannya sebuah buket bunga dan parsel buah, "ini dari direktur." ujar pria paruh baya itu.
Athena menatap lama pada buket bunga dan parsel buah di atas meja, ia ingat setiap bangun tidur, ia selalu melihat bunga segar yang baru dan sebuah parsel buah di atas meja. "Direktur mengirimkan semua ini setiap hari tetapi tidak pernah mengunjungiku sekalipun." Itu benar, semua orang datang melihat keadaannya, kecuali sang direktur ketika ia tahu jika ini bukan sifat sang atasan.
Waktu empat tahun sudah cukup bagi Athena untuk mengenal bagaimana sifat bossnya itu. Walaupun dia adalah pria dingin yang aneh, namun Nikolov memiliki rasa simpati yang tinggi, apalagi kepada karyawan-karyawannya. Tidak mengunjungi Athena adalah hal yang sangat bertentangan dengan sifat sang atasan.
"Jangan pikirkan apapun selain kesehatanmu." Wanita bermata biru itu selalu mendapatkan ucapan yang sama dari semua orang, termasuk dari rekan-rekannya yang lain.
Baiklah, mungkin direktur sangat sibuk, pekerjaan begitu banyak apalagi sekarang dirinya terbaring di sini, belum bisa menggerakan kaki kanannya yang mati rasa. Wanita bermata biru itu terdiam, melihat kakinya, bagaiman jika ia tidak bisa lagi berjalan?
Athena-pun menggeleng, dokter bilang kakinya masih bisa digunakan dan ia juga masih bisa berjalan. Sekarang ia hanya perlu menunggu hingga keluar dari sini dan kembali bekerja seperti biasa.
Sayangnya, tiga bulan kemudian, di saat Athena sudah keluar dari rumah sakit dan bersiap untuk kembali bekerja, ia menemukan fakta bahwa direktur Nikolov sudah tidak ada lagi di sana.
"Direktur, dia mengundurkan diri. Sekarang posisi direktur dipegang oleh Direktur Aleksei. Tidak lama setelah penculikan yang kalian alami, Presdir meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sejak saat itu Direktur Nikolov mengundurkan diri dan pergi dari sini."
"A-apa yang kau katakan? Presdir meninggal?" tanya Athena terbata-bata setelah mendengar penjelasan dari Sekretaris Stuart, sebab, ia tidak menemukan berita mengenai hal itu. Kepala sekretaris itu mendesah dengan suara yang sangat berat, sangat kentara jika ia sudah begitu lelah. "Keadaan Chairman juga memburuk. Hah... aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan perusahaan ini."
Athena terdiam, bermenung memikirkan semua informasi yang telah ia dapatkan. Presdir yang ia kenal sudah tidak ada lagi di dunia, sedangkan atasannya sudah berhenti dan menghilang entah kemana. Apa paman Nikolov mengirimnya ke luar negeri agar dia tidak bisa mengganggu mereka? Tetapi kenapa? Kenapa dia malah melarikan diri seperti ini?
"Hah..." Athena menghembuskan nafasnya berat, merasa jika ini adalah akhir dari karir dan pekerjaannya yang luar biasa. "Kau benar-benar..." ia mengutuki Nikolov tanpa henti hingga hatinya puas. Setelah semua penderitaan dan rasa sakit yang harus ia tahan, pria itu malah menyerahkan ZY Corp kepada pamannya yang busuk begitu saja?
"Hah...." Wanita pirang itu menghembuskan nafasnya dengan berat lagi.
Setelah meninggalkannya dengan trauma yang cukup membuatnya tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa bulan terakhir, sekarang Nikolov malah pergi seperti pengecut?
"Hah...." bagus sekali. Dimanapun kau berada, apapun yang kau lakukan, aku harap kau bisa hidup dengan baik.
......
Tiga tahun kemudian.
Hari itu adalah hari yang cerah. Musim semi datang membawa aroma yang memabukkan, burung-burung yang berkicau dan cahaya matahari yang begitu hangat. Hari yang sangat bagus untuk sebuah pernikahan.
Para tamu sudah memenuhi aula yang sudah dihias dengan bunga-bunga berwarna putih, pastel ataupun warna-warna lembut lainnya. Selain terlihat indah, bunga itu juga memberikan aroma alami pada aula pernikahan.
Jam sudah menunjukan pukul sepuluh lewat sepuluh menit. Sepuluh menit terlambat dari rangkaian acara yang dijadwalkan. Seharusnya pengantin wanita sudah muncul sejak tadi agar pernikahan ini dapat dilangsungkan. Para tamu mulai resah, sedangkan sang pengantin pria yang menunggu juga mulai cemas serta gugup. Pengantin wanita masih belum terlihat.
Pintu aula yang berdaun ganda terbuka. Sosok yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga hingga pengantin pria yang sudah menunggu akhirnya bernapas lega, begitu juga dengan para tamu yang menghilangkan berbagai perkiraan buruk dibenak masing-masing.
Pengantin wanita itu sangat cantik ketika dibalut dengan gaun pernikahan yang berwarna putih. Rambut pirangnya ditata rapi dan dihiasi dengan aksesoris berbentuk bunga nan sederhana namun elegan. Matanya yang berwarna biru menatap ke arah pengantin pria dengan tajam.
Eh, tajam?
Awalnya tidak ada yang menyadari, namun setelah setengah perjalanan, para tamu undangan baru menyadari jika ada hal aneh dari pengantin wanita mereka. Dia mengangkat gaunnya tinggi dan berjalan dengan tergesa-gesa. Tidak elegan sedikitpun, belum lagi matanya yang seperti ingin menusuk pengantin pria yang sudah menunggunya.
"Athena—"
'Buag!!"
Nama itu tertahan di bibir pengantin pria setelah mendapatkan serangan yang tidak main-main pada bagian berharga di antara kakinya. Si pengantin pria mengerang kesakitan, memegangi bagian area privatnya yang telah mendapatkan goncangan hebat. "Athena apa yang—"
'Plakk!'
Itu bukan tamparan nyaring seperti yang ada di drama-drama, itu adalah pukulan keras yang bisa merontokan gigi siapapun.
"Athena—"
'Duag'
Sekarang bahunya yang dipukul berkali-kali.
"Jangan. Pernah. Panggil. Namaku. Dengan. Mulut. Kotormu. Itu!" Setiap kata-katanya diikuti oleh pukulan-pukulan yang menyakitkan. "Apa kau tidak punya malu?! Kau bahkan berani untuk bertanya aku kenapa?!" Wanita itu tidak berhenti menghujani calon suaminya dengan pukulan.
Beberapa menit pertama, para tamu hanya bisa melongo, barulah untuk beberapa saat kemudian mereka semua bergerak untuk memisahkan sang pengantin wanita— Athena dari calon suami yang seharusnya ia nikahi hari ini.
Hallo~~ Saya Kiira. Salam kenal untuk pembaca yang baru berkunjung. Ini adalah cerita ke-lima saya hohoho. Zhestkiy saya ambil dalam bahasa Rusia yang artinya tangguh. Nikolov sendiri awalnya bernama Nikolay tetapi saya merasa tidak begitu suka jadilah Nikolov Zhestkiy sebagai ML cerita ini. Sedangkan Athena sendiri, adalah nama dewa Yunani. Ini tidak ada hubungannya dengan penyimpanan ya, saya mengambil namanya karena terdengar cantik. Untuk nama belakang, belum saya pikirkan karena untuk apa karena nantinya Athena juga akan memakai namanya Nikolov *hahah Dan untuk setting negara/kota dalam cerita ini, semuanya nyata, namun untuk tempat pasti dimana tokoh kita tinggal, bisa di imajinasikan oleh pembaca sendiri. Oke. Sekian dulu dari saya, saya akan meninggalkan beberapa catatan untuk kedepannya. Jika berkenan silahkan kunjungi cerita saya yang lain ya~~ Terimakasih sudah membaca cerita ini~~
Biasanya Athena hanya pernah mengikuti pesta-pesta yang diadakan oleh para pengusaha-pengusaha terkenal ataupun orang-orang yang memiliki pangkat serta jabatan, lalu sekarang ketika ia menghadiri sebuah pesta yang diadakan oleh seorang bos mafia, ia bisa merasakan aura yang berbeda dari para tamu yang datang.Masih dengan pakaian andalannya, setelan jas hitam yang senada dengan celana, kaki jenjangnya menyusuri lorong hotel dengan langkah yang pasti. Sebagai salah seorang yang bertugas sebagai asisten pribadi direktur Nikolov, serta juga sebagai pertahanan pertama untuk bosnya, Athena sudah mengkoordinasikan keamanan acara dengan penyelenggara acara, termasuk dengan bawahan big boss sendiri.Hanya dalam beberapa waktu yang singkat Athena sudah mengenal beberapa anggota yang bekerja dengan Nikolov selama di Rusia. Mereka tidak mau menceritakan apa yang dilakukan oleh sang direktur selama di Rusia secara gamblang, di saat yang bersamaan Athena merasa penasaran, tetapi di sisi yang lain,
"Ada apa dengannya?" Tanpa bisa menahan kebingungan yang terlihat jelas di wajahnya, Nikolov bertanya kepada dirinya sendiri di saat ia melihat sang adik Yelizaveta yang lebih aktif dari biasanya.Gadis itu selalu memiliki energi yang berlebih, hanya saja kali ini kadar energiknya melebihi batas normal."Love at the first sight," dijawab oleh Athena yang menghampiri boss-nya setelah memastikan barang-barang bawaan milik nona muda yang ia layani lengkap dan aman."Love at First sight?" Ulang Nikolov yang disambut dengan anggukan oleh sang sekretaris."Iya anda benar, nona Yelizaveta baru saja mendeklarasikan cinta pada pandangan pertamanya kepada Ivan." Yang malang,' tambah Athena di dalam hati.Saking terkejutnya, Nikolov sampai speechless, seharusnya ia tidak akan lagi terkejut melihat bagaimana hubungan Yelizaveta dan Ivan di masa lalu, mereka adalah sepasang kekasih di kehidupan yang lampau, sepasang kekasih yang tidak sempat Nikolov lihat menuju jenjang pernikahan karena dirinya se
"Apa kau pernah ke Rusia sebelumnya?" di tengah ketenangan perjalanan menuju Rusia, gadis muda yang duduk tidak jauh darinya bertanya dengan suara yang pelan, Athena yang tengah membaca jadwal maupun pekerjaan di tablet-nya menoleh sekilas untuk melihat ke arah si wanita. Yelizaveta menunggunya untuk menjawab pertanyaan itu sesegera mungkin."Tidak pernah." jawabnya singkat. Wajah milik gadis muda itu menampilkan raut angkuh, "aku sudah sering ke Rusia. Aku sering mengunjungi bibiku di sana. Dia adalah wanita yang mengerikan, bisa dibilang bossnya mafia. Apa kau tahu jika keluarga Zhestkiy berasal dari Rusia? Jika bukan karena kakek yang memutuskan untuk mencari pengalaman dan berani mengambil risiko, kami semua masih menjadi mafia besar di Rusia sampai sekarang. Aku dengar kakek dari kakeknya kakek adalah boss mafia yang paling ditakuti dan di segani bahkan oleh para Yakuza Jepang."Yelizaveta berbicara panjang lebar tidak peduli apakah Athena mendengarkan perkataannya atau tidak. Sa
“Hallo, direktur.” Athena mengangkat panggilan telepon dari Nikolov tidak lama setelah pesan dari sang atasan. Athena berdiri untuk keluar mencari tempat yang lebih tenang ketika bicara dengan Nikolov. Dari sudut matanya, ia bisa merasakan tatapan menggoda dari Sara yang tidak melepaskan matanya hingga Athena menghilang dari pintu kantin.“Athena apa kau sudah menerima pesan dariku?” suara dari balik panggilan bertanya. Suara Nikolov yang berat seperti berbisik tepat di sebelahnya, masuk ke dalam telinga hingga membuat Athena merinding. Nikolov yang berbicara lembut seperti ini sangat berbeda dengan Nikolov yang selalu berbicara dengan nada dingin nan ketus. Hingga sekarang, Athena masih belum terbiasa. “Ya, aku sudah menerimanya.”“Hmm” gumam Nikolov.Mereka terdiam dalam keheningan yang jujur saja, membuat Athena merasa canggung. Sebagai seorang bawahan, ia tidak mungkin mematikan panggilan dari boss-nya begitu saja. Namun, entah kenapa, dari pihak yang berseberangan juga urung untu
"Rusia?" Athena bertanya dengan nada bigung. Seingatnya, sang atasan tidak memiliki jadwal yang mengharuskannya untuk terbang ke Rusia dalam waktu singkat. Dari balik kemudi, Nikolov mengangguk, "Ya. Setelah bertemu dengan Presdir, aku sadar jika saat ini, kekutan yang aku miliki masih belum seberapa. Aku masih belum cukup kuat untuk menghadapinya."Presdir Nikolai memiliki semua kalangan dalam genggaman tangannya, para petinggi, orang terkenal hingga orang yang memiliki pengaruh besar. Ia begitu kuat, ia juga memiliki kekuasaan yang luar biasa, berhadapan dengan lawan seperti presdir, jika kau tidak cukup kuat maka kau harus siap untuk hancur, sehancur-hancurnya. Bahkan jika lawannya adalah keluarganya sendiri, darah dagingnya sendiri, putranya sendiri. Athena sadar darimana keinginan direktur Nikolov untuk ke Rusia itu berasal."Aku akan mengunjungi bibiku, jika dia berpihak kepadaku, maka aku bisa melindungi semua orang dari Presdir." Nikolov mengepalkan tangannya yang memegang sti
Mata serta perhatian Athena tidak luput dari pintu ruangan VIP yang tertutup semenjak direktur Nikolov masuk ke dalam ruangan itu bersama presdir Nikolai. Makan malam mereka yang semula begitu santai seketika berubah tegang serta canggung setelah kedatangan sang presdir. Bukan sebuah kebetulan karena ia yakin jika Presdir Nikolai sengaja datang ke restauran itu untuk menemui Nikolov.Selain mengkhawatirkan jam kerjanya yang bertambah, wanita berambut pirang itu juga mengkhawatirkan atasannya di dalam sana. Semoga mereka tidak bertengkar atau saling membunuh, karena dari luar sini, ia tidak bisa mendengar ataupun melihat apapun.Sekretaris Athena menatap hotpot di hadapannya yang sekarang tidak lagi terlihat menggugah selera. Makan dengan sikap siaga sungguh tidak nyaman, namun ia masih tetap memakan makanan di depannya, tidak ingin menyia-nyiakannya."Sekretaris Athena! Kau datang!" suara nyaring dari gadis muda membuyarkan perhatian Athena dari pintu VIP yang masih tertutup. Nikolov s