Home / Fantasi / Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis / 8. Kenapa Sayapku Hilang?

Share

8. Kenapa Sayapku Hilang?

Author: justphantom
last update Last Updated: 2022-02-01 00:59:27

“Apa yang kalian tunggu? Cepat lawan perempuan itu!” jerit salah satu dari mereka.

Tanpa menunggu lama, mereka mulai menyerang Kaliya secara bersamaan. Meski seluruh tubuh Kaliya sakit, kekuatan iblis tentu saja lebih besar dari pada kekuatan manusia.

Maka dari itu, Kaliya dengan mudah membanting mereka, menendang tubuh mereka hingga terpental, bahkan ia mampu membuat senjata besi yang mereka bawa menjadi hancur.

“Aku tidak main-main soal mencabik jantung kalian, lho! Jangan berani macam-macam denganku!” seru Kaliya marah. Kilat kemerahan menyorot dari matanya.

Seorang gadis yang tadi bergabung dengan mereka, kini malah memojokkan diri di antara jajaran tong sampah. Bau pendosa yang sudah busuk, kini semakin menyiksa usai berpadu dengan tumpukan limbah rumah tangga.

“Kenapa kamu bersembunyi seperti itu?” gumam Kaliya lembut. Dia berjalan mendekat dengan langkah ringan. “Bukankah tadi kamu sangat ini menyerangku, hm? Kemarilah, gadis kecil. Mari kita bermain bersama!”

“Tidak! Pergi dari sini! Aku mohon, pergi! Tolong biarkan aku hidup! Tolong selamatkan aku, hiks!”

“Cih. Teruslah menangis seperti itu saat aku merobek jantungmu!”

Tanpa belas kasihan, Kaliya langsung mencengkeram wajah perempuan nakal itu dengan satu telapak tangannya. Seketika itu pula, kepulan asap memenuhi wajah perempuan tadi. Jeritan kencang di gang sempit itu terdengar amat menggema. Namun, Kaliya tidak peduli. Dia terus membakar wajah gadis tadi dengan percikan api dari telapak tangannya.

Usai gadis itu tak sadarkan diri, Kaliya menjatuhkannya ke tanah dengan jijik.

“Ew, aku benci disentuh oleh manusia!” gumamnya sambil menyeka telapak tangan dengan baju yang ia pakai.

Saat melakukan itu, Kaliya teringat dengan ejekan anak-anak tadi.

“Hei, Nona. Bajumu manis sekali!”

“Benar, hahaha. Apakah itu kaos dalaman milik pria?”

Kaliya kembali geram. Jika mereka berkata seperti itu, berarti baju yang ia pakai memang sangat jelek. Dia mengamati lima tubuh manusia yang terkapar. Tiba-tiba, naluri licik iblisnya muncul.

Tanpa menunggu lama, Kaliya segera melucuti pakaian yang dikenakan oleh perempuan tadi, kemudian dipakaikan ke tubuhnya sendiri.

Luka besar di punggungnya terlihat jelas. Dia berusaha menatap punggungnya lewat cermin api yang dia ciptakan.

Saat melihat luka menganga itu, setitik air mata berhasil jatuh. Kaliya kesakitan bukan hanya karena terluka secara fisik, tapi hatinya juga terasa sakit.

Dia belum sempat berkabung usai kepergian Elliot. Kemudian ia kehilangan sayap berharganya yang selalu diidam-idamkan oleh kaum iblis.

Kaliya merasa gagal. Dia merasa bahwa dia tidak pantas menjadi keturunan terakhir dari kaum Azazel.

“Ayah, tenanglah. Mungkin, saat ini aku memang lemah. Tapi aku akan membalaskan dendam Ayah kepada Lucifer. Akan aku pastikan iblis itu hancur!”

****

“Apa maksud kalian? Kenapa kalian tidak bisa menemukan Kaliya?!” Lucifer membentak seluruh anak buahnya dengan murka. Dia melayangkan petir ke arah beberapa budak suruhannya sehingga mereka langsung binasa.

“Ampun, Tuanku! Tapi kami benar-benar tidak bisa menemukannya!” Salah satu dari mereka memberanikan diri untuk bicara. Kemudian, anak buah lainnya yang sedang bersujud pun mengikuti.

Lucifer menjambak rambutnya sendiri dengan gusar. Sedari tadi dia mondar-mandir dengan raut wajah resah yang kentara. Bahkan, beberapa istri Lucifer sampai khawatir melihatnya.

“Aku tidak mau tahu. Kalian harus mencari Kaliya ke mana pun! Jika tidak ada di bumi, maka cari ke planet tata surya lainnya! Jangan berani kembali ke sini jika kalian belum menemukannya!” seru Lucifer marah. Bola matanya sangat merah bagaikan darah.

“Baik, Tuan Lucifer! Kami akan melaksanakan perintah Anda.”

Para pasukan iblis itu melesat dengan cepat bagaikan bayangan. Mereka kembali menyisir setiap bagian lapisan langit. Beberapa ada yang turun ke bumi, beberapa yang lain menyebar untuk memeriksa planet lain.

Meski sudah mengerahkan hampir semua pasukan iblis, Lucifer tetap gusar. Dia duduk di kursi kemegahannya dengan tidak nyaman.

“Tenanglah, Suamiku. Mereka pasti bisa menemukan istri barumu itu!” ujar salah satu wanita iblis yang berstatus sebagai Lucifer.

“Benar, Suamiku. Mereka pasti bisa menemukannya. Tidakkah sebaiknya kamu beristirahat saja?” usul istrinya yang lain.

Istri-istrinya yang lain mengangguk setuju. Mereka juga terus membujuk Lucifer agar mau beristirahat, atau setidaknya mau bersenang-senang dengan mereka. Biasanya, Lucifer akan senang saat mendapat hiburan seperti itu. Namun, saat ini kondisinya berbeda. Kaliya kabur dengan barang berharga yang Lucifer miliki!

“Aku tidak bisa memejamkan mata dalam keadaan seperti ini!” bentak Lucifer. “Apa kalian tidak bisa berhenti menggangguku? Atau aku perlu melemparkan kalian ke neraka terlebih dahulu?!”

“Ampun, Suamiku! Tolong ampuni, kami! Kami hanya sangat mengkhawatirkanmu!”

Semua istri berseru bergantian sambil bersujud di kaki Lucifer. Lucifer hanya menghembuskan napas kasar. Dia bahkan menendang salah satu wanita iblis yang paling dekat dengan posisinya karena kesal.

“Pergilah! Enyahlah dari pandanganku sebelum aku melenyapkan kalian semua!”

Bersamaan dengan itu, para wanita iblis melesat ke ruangan mereka masing-masing. Kini, tinggal Lucifer sendirian. Dia bergumam pelan.

“Kaliya sialan. Aku akan mencabikmu jika sampai tertangkap. Tunggu saja, Kaliya. Setelah ini kamu akan berakhir di tanganku!”

Suara debuman mengagetkan Lucifer. Saat pria iblis itu menoleh, dia mendapati beberapa anak buahnya sedang berjalan ke arahnya.

“Apa-apaan ini? Sudah kubilang jangan kembali sebelum menemukan Kaliya! Apa kalian tuli?!”

“Mohon maafkan kami, Tuanku. Kami memang belum menemukan Kaliya. Tapi kami telah menemukan saudaranya.”

Salah satu anak buah iblisnya membawa sosok perempuan menghadap Lucifer. Kala itu juga, Lucifer langsung menyeringai.

“Katarina? Lama tidak berjumpa.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   133. Rasa Kecewa Orlando

    Kaliya hanya bisa mengernyitkan dahi ketika melihat kepergian manusia itu. Entah kenapa, nada bicara Orlando sangat tak enak didengar oleh gendang telinganya.“Apa-apaan itu tadi? Kenapa ekspresi Orlando juga berubah seperti itu?”Meski sempat bingung dengan reaksi dari manusia tersebut, Kaliya memilih untuk tidak mengkhawatirkannya.Kondisi perut dan suasana hatinya sudah berubah-ubah. Dan perempuan iblis itu tidak mau menambah pikirannya karena Orlando.Di sisi lain, Orlando berjalan masuk ke dalam hutan. Pria itu kemudian membuang napas kasar beberapa kali. Rasa kecewa tampak jelas di matanya.“Kalau kamu membenci Lucifer, lantas kenapa kamu membiarkan iblis itu menjamah dirimu, Kaliya?” gumam Orlando.Orlando menatap rimbun pepohonan di depannya. Saat menemukan sebuah pohon dengan batang yang besar, entah kenapa ia ingin sekali menghampiri pohon tersebut dan melayangkan tinjunya di sana.Namun, Orlando bukanlah lelaki seperti itu. Dia hanyalah manusia lemah yang bahkan orang-orang

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   132. Muntah-muntah

    “Huweeek!” Kaliya mendadak muntah. Dia mencoba menutup hidungnya, tapi aroma busuk itu semakin membuatnya tak bisa mengontrol diri.“Astaga, Kaliya! Apa yang terjadi padamu?” seru Orlando panik.Mendengar keributan yang mereka timbulkan, Alex dan Hannah pun segera menghampiri mereka.Saat melihat keadaan Kaliya yang tiba-tiba saja muntah seperti itu, tentu saja keduanya merasa khawatir. Hannah langsung memegangi kedua bahu Kaliya, takut-takut wanita iblis itu mendadak pingsan. Sementara itu, Orlando membantu memijat bagian belakang leher Kaliya.“Ada sesuatu di sana!” seru Orlando kepada Alex. “Mungkin sesuatu itu yang membuat Kaliya muntah-muntah seperti ini!”“Kalau begitu bawa Kaliya kembali ke tempat peristirahatan,” ujar Alex. “Masalah di sini biar aku yang selesaikan.”“Tapi Alex—”“Tidak apa-apa, Hannah.” Alex tersenyum ke arah wanita ular itu. Dia berusaha untuk membuat Hannah tenang.“Aku akan baik-baik saja. Aku dan Foxie akan mengurus ini semua. Kamu dan Orlando harus memba

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   131. Bau Busuk

    “Aku tidak yakin akan hal itu, Orlando.” Kaliya menjawab sembari menatap ke arah api unggun di depannya.Sesekali, wanita iblis itu menjulurkan tangan sehingga ia bisa memainkan api tersebut.“Bagaimana kalau kita berjalan-jalan ke negara lain?” cetus Hannah tiba-tiba.Semua perhatian langsung tertuju pada wanita ular tersebut.“Apa maksudmu, Hannah?” tanya Kaliya sambil mengerutkan dahi.“Ya, kau tahu. Aku berpengalaman dalam berburu pria, ingat? Dalam prosesnya, aku selalu berkelana dari satu hutan ke hutan lain, dan itu aku lakukan bukan hanya di satu negara. Jadi bila kau ingin menemukan permata itu lebih cepat, kau tidak boleh diam di tempat terlalu lama, Kaliya.”“Jadi kamu ingin kami pergi berkelana?”“Ya, benar. Apa itu terdengar sulit bagimu? Aku yakin hal itu bukanlah ide yang buruk.”Kaliya melirik ke arah Orlando dan Alex. Kedua rekannya itu tampak memikirkan saran dari Hannah. Mau tak mau, Kaliya juga ikut memikirkannya. Mulai dari bagaimana cara pergi mengelilingi dunia

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   130. Beberapa Ekor Tupai

    Hannah tak bisa menyembunyikan senyuman bahagia di bibirnya. Ketika Kaliya membebaskannya dari kandang gaib, wanita ular itu langsung meneriakkan nama Alex.Akibat kelakuan wanita ular itu, Alex yang sedang berburu pun langsung berlari secepat angin.“Hannah!” seru manusia serigala itu begitu melihat Hannah.“Alex!”Keduanya berlari untuk saling menghampiri kemudian mereka berpelukan. Bukan hanya pelukan biasa, melainkan pelukan yang amat erat. Kaliya yang melihatnya pun bahkan sampai takut jika Alex dan Hannah bisa saling meremukkan tulang masing-masing.“Bisakah kalian tidak bertingkah seperti ini di depanku?” cetus Kaliya sebal.Hannah dan Alex pun terpaksa melepaskan pelukan mereka. Senyum lebar menghiasi bibir masing-masing, dan itu menambah rasa sebal di benak Kaliya.“Maaf, Kaliya. Kami hanya terlalu senang,” ujar Alex membela diri, atau lebih tepatnya membela kelakuan mereka.Kaliya hanya mendengus pelan, kemudian wanita iblis itu memutuskan untuk memberi waktu kepada Alex dan

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   129. Anggota Aliansi Baru

    “Aku bisa menjadikan semua keturunan Hannah sebagai pengikutku!” serunya lagi.“Ya, benar! Kamu bisa melakukan itu, Kaliya!”Wanita iblis itu kemudian tertawa bahagia. Sebuah tawa yang sangat khas. Anehnya, Orlando malah senang bila Kaliya tertawa seperti itu. Meskipun Orlando tahu bahwa Kaliya memiliki rencana liciknya sendiri.Setelah diskusi singkat itu, Kaliya dan Orlando kembali menghampiri Hannah. Tanpa basa-basi, Kaliya segera mengatakan maksud dari rencananya.“Hannah,” panggil wanita iblis itu.Hannah yang tengah duduk sambil merenung pun mendongak. Sepasang matanya tampak berbinar karena lapisan air mata. Ekspresi kelabu yang menghiasi wajahnya membuat Kaliya jadi merasa bersalah.Tapi, Kaliya tidak akan tunduk dengan mudah tentu saja. Selama hidupnya sebagai iblis, dia selalu mengupayakan berbagai cara agar hubungan yang ia miliki dengan makhluk lain bisa memberikan benefit tersendiri untuknya.“Kaliya,” balas Hannah pelan.“Aku sudah memikirkannya matang-matang.”“Sungguh?

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   128. Pertimbangan Kaliya

    Kaliya berdecak kesal. Dia tidak suka dengan perdebatan kecil di depannya. Menurut Kaliya, apa yang dilakukan oleh Alex dan Hannah itu terlalu dramatis. Dan Kaliya benci melihatnya!“Kaliya?”Tiba-tiba Kaliya merasakan sentuhan di lengan atasnya. Dia langsung melirik, dan mendapati wajah tampan Orlando.“Mari bicara sebentar,” ucap lelaki itu. “Kamu tidak perlu memberikan keputusan secara buru-buru. Aku yakin Alex dan Hannah akan mengerti, kalau kamu juga butuh mempertimbangkan permintaan mereka.”“Ya, benar.” Kaliya menyahut. “Beri aku waktu untuk memikirkan itu semua. Sebelum aku memberi keputusan, kalian dilarang bertemu!” serunya kemudian dia memanggil Foxie.“Foxie! Bawa Alex untuk kembali berburu, dan jangan kembali ke sini sebelum aku memanggil!”Foxie mengaum singkat, lalu serigala itu menarik-nari celana Alex dengan giginya.Alex sendiri tidak menjawab. P

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   127. Permohonan Hannah

    “Arghhh!” Alex mengerang pelan sembari memegangi dadanya.Di sisi lain, Hannah yang terkejut pun langsung melotot ke arah wanita iblis tersebut.“Kenapa kamu menyakiti dia, Kaliya?” serunya geram.Kaliya hanya menatap Alex dengan datar, kemudian dia berjalan ke arah Hannah hingga jarak mereka hanya terpisahkan oleh sekat gaib yang diciptakan Kaliya sendiri.“Aku tidak menyakitinya. Aku hanya membantu Alex untuk kembali sadar dari tipu dayamu, Hannah.”“Aku tidak melakukan tipu daya apa pun! Manusia serigala itulah yang telah jatuh cinta kepadaku!” desisnya penuh dengan keangkuhan.Ingin sekali Kaliya menarik lidah wanita ular itu dan menariknya hingga putus. Dia tidak suka bila ada makhluk lain yang bersikap arogan. Hal itu selalu mengingatkannya akan betapa menyebalkannya sifat Lucifer dahulu.Kaliya berdecak pelan. Kemudian perempuan iblis itu berkata, “Sekedar informasi, aku benci kepada pembohong, mau makhluk apa pun itu.”“Dan sekedar informasi juga, Kaliya, daya tarik dari dirik

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   126. Rayuan Hannah

    Kaliya menoleh dan hanya memperhatikan mereka dengan tenang. Alex meletakkan dua ekor musang ke tanah, berikut dengan kayu bakar yang ia kumpulkan. Disusul dengan Foxie yang juga meletakkan satu ekor musang mati ke tanah.“Kenapa kalian pergi begitu saja? Bagaimana jika terjadi sesuatu tanpa sepengetahuanku?”“Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir, Kaliya. Lagi pula kami berburu masih di sekitar sini, kok!” dalih Alex. Meski dimarahi, wajah Alex tampak sumringah. Dan sepertinya Kaliya tahu apa penyebabnya.Tanpa aba-aba, wanita iblis itu berjalan menghampiri Alex lalu menekan tengkuknya dengan cepat. Kaliya mengalirkan rasa panas dari telapak tangannya ke leher pria tersebut, berharap bahwa Alex akan tersadar dari sihir wanita ular itu.Ajaibnya, sedetik kemudian raut wajah Alex langsung berubah. Senyum lebar yang tadi menghiasi wajahnya telah digantikan dengan ekspresinya seperti biasa.“Astaga, apa yang sudah terjadi kepadaku?” ucap manusia serigala itu.“Kamu telah terbuai, Alex!”

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   125. Terhipnotis

    “Tidak bisa!” sergah Hannah. “Di hutan lain, kebanyakan manusia tidak takut kepadaku. Jika aku menampakkan diri, mereka pasti berniat untuk memburuku. Aku pernah tertangkap satu kali, ngomong-ngomong.”“Bernahkah? Oleh siapa?” tanya Kaliya penasaran.“Kamu ingin tahu kelanjutannya?”Kaliya mengernyitkan dahi. Mendadak perasaannya berubah tidak enak.“Aku akan memberitahu apa pun yang ingin kamu dengar, Kaliya. Tapi sebelumnya, lepaskan aku dari kurungan gaib ini!”Kaliya berdecak pelan. “Fiuh... hampir saja aku terkecoh. Maafkan aku, Hannah, sepertinya aku tidak bisa mengeluarkanmu sekarang. Sihir yang kamu tunjukkan padaku, tidak cukup untuk membuatku terhipnotis!”Kaliya kemudian melangkah lebih dekat sampai jaraknya dengan wanita ular itu hanya terpisah satu langkah.“Dan jika kamu lupa, Hannah, aku adalah wanita iblis terkuat yang sudah hidup selama enam ratus tahun. Jadi aku harap kamu tidak macam-macam kepadaku, dan kepada rekan-rekanku. Mengerti?”Wanita ular di depannya hanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status