“Kenapa tiba-tiba kamu tersenyum padaku?” tanya Orlando. Dia tidak bisa menghentikan rasa penasarannya.Kaliya terkekeh pelan. “Tidak ada. Hanya saja, aku sedikit bersyukur karena pria yang menemukanku waktu itu adalah kamu, pria bodoh. Jika aku bertemu dengan manusia lain mungkin mereka sudah memiliki niat jahat. Tapi kamu? Kamu berbeda, Orlando. Seperti kata Alex barusan, kamu itu istimewa.”“Aish, berhentilah menggodaku!”“Tidak ada yang menggodamu, Orlando. Nah, Alex, lebih baik kamu lanjutkan saja ceritamu barusan.”Alex ikut terkekeh pelan. Setelah itu, manusia setengah serigala tersebut menghabiskan tiga puluh menit lainnya untuk bercerita kepada Kaliya dan Orlando.Usai puas mengungkapkan isi hati dan pikiran kalut yang ada di dalam kepalanya, Alex pun menyesap kopi seduh yang entah sudah cangkir ke berapa. Ya, sembari mendengarkan cerita Alex, Kaliya bolak balik menyajikan kopi untuk mereka.“Baiklah, karena aku tahu sekarang hatimu sudah merasa lega, maka sepertinya perjanji
“Akh... ini sakit sekali!” gumam Kaliya tanpa sadar. Dia melihat luka sayatan pisau di telapak tangannya dan itu lumayan lebar.“Maafkan aku, kamu yang bilang bahwa aku harus melakukannya dengan cepat,” jawab Orlando.Kemudian lelaki itu mencengkeram pergelangan tangan Kaliya agar Kaliya tidak menggerakkan tangannya ke arah lain. Tetes demi tetes darah iblis dari tangan Kaliya mulai mendarat di atas mangkuk. Orlando menatap cairan itu dengan ngeri. Dia bahkan gemetaran sendiri saat melihatnya.“Sekarang kamu bisa ucapkan janjimu, Kaliya,” ucap Orlando gugup.Kaliya meringis pelan akibat rasa sakit yang ditimbulkan dari luka itu. Tapi tak apa, toh luka di tubuhnya sangat mudah beregenerasi jadi hal ini bukanlah masalah besar.“Dengan ini aku melakukan perjanjian bersama Alex, seorang manusia setengah serigala yang akan membantuku dalam melakukan pencarian batu permata Katastrof, juga akan membantuku dalam mengumpulkan makhluk lain dan membentuk aliansi untuk melawan Lucifer. Aku sendir
“Oh, sungguh, Kaliya! Beberapa saat lalu aku baru saja membantu kalian melakukan perjanjian darah. Dan sekarang kamu ingin kita melakukan apa lagi? Apa kamu tidak bisa melihat bahwa tubuhku masih gemetaran?” Orlando kembali protes.Kaliya menghela napas, sudut bibirnya tertarik kecil. “Astaga, aku lupa jika ada anggota lemah di dalam tim ini.”“A-apa? Anggota lemah? Hei, tarik kembali ucapanmu barusan!”Kedua argumen dari makhluk berbeda itu membuat tawa renyah keluar dari bibir Alex. Dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan dua makhluk unik seperti Orlando dan Kaliya. Hal ini membuat perasaan hampa di dalam dada Alex perlahan terisi kembali.“Meskipun pada akhirnya aku tidak bisa bersama dengan Perle, tapi setidaknya kini aku memiliki mereka,” ucap Alex dalam hati. Dan mulai sekarang dia akan mengganggap Orlando dan Kaliya sebagai keluarganya sendiri.****Sementara itu, di sisi lain dunia yang kelam dan penuh akan kegelapan, seorang iblis yang sangat congkak tengah memarahi
Prajurit iblis itu langsung terhenyak ketika mendengar perintah dari Lucifer.“Tapi Tuan, bukankah semakin banyak personel yang membantu Nyx di bumi maka akan semakin cepat juga kita menemukan Kaliya?” tanya prajurit itu lancang. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya.Berkat hal tersebut, Lucifer tiba-tiba saja melontarkan kilat api tepat ke dada prajurit tersebut. Prajurit iblis itu berteriak saat kekuatan Lucifer menghantam dadanya. Tubuhnya sampai terpental beberapa meter ke belakang, lalu akhirnya tersungkur dengan cara yang amat menyakitkan.“Berani sekali kamu mempertanyakan itu padaku?!” bentak Lucifer untuk ke sekian kali.Prajurit iblis itu mengerang. Tangannya mencengkeram bagian dadanya yang terasa sakit. Dengan napas tersendat, dia pun menjawab dengan susah payah.“Ma-maafkan saya, Tuanku. Seharusnya saya tidak menentang perintah Tuan Lucifer,” ucapnya terbata-bata.“Kamu sudah tahu sendiri kesalahanmu tapi kenapa tetap melakukannya?!”“Ma-maafkan saya, Tuan. Mohon ampu
“Shit. Ini malah semakin parah,” umpat Lucifer sembari memerhatikan luka itu. Matanya terpejam beberapa saat, kemudian helaan napas kasar keluar dari sela-sela bibirnya.Pikiran Lucifer kembali melayang ke ratusan tahun silam, di mana kala itu dia bertempur dengan salah satu raja iblis yang paling kuat. Meskipun Lucifer mendapatkan kemenangan, nyatanya dia terluka. Dengan bantuan permata Katastrof, luka Lucifer bukanlah apa-apa. Malahan dia bisa menjadi iblis paling kuat di antara iblis lainnya berkat kekuatan dari batu permata Katastrof.Namun, Lucifer tidak menyangka jika Kaliya akan mengacaukan jalan hidupnya yang sudah sempurna! Gara-gara Kaliya, Lucifer kehilangan sesuatu yang sangat berharga untuk menopang hidupnya.“Jika terus seperti ini, lama-lama aku bisa mati,” gumam Lucifer kemudian. “Permata Katastrof itu harus segera ditemukan. Dan Kaliya... aku akan menjadikannya persembahan jika dia sudah tertangkap! Aku tidak mungkin membiarkan diriku menjadi lemah seperti ini.”Salah
Di sisi lain, Nyx tampak gusar kala mendapati kacaunya pemandangan di depan sana.“Apa yang akan kamu lakukan dengan ini Nyx? Kita sudah meminta bala bantuan kepada Tuan Lucifer, tapi utusan kita tidak ada yang kembali lagi!” seru salah satu prajurit iblis yang selama ini berkelana bersama Nyx.Nyx menarik napas dalam-dalam. Dia mengamati mayat para siluman serigala yang tergeletak dengan mengenaskan. Hidungnya kembang-kempis saat ia mencium bau dari Kaliya. Jelas sekali bahwa wanita iblis itu berada di sini sebelumnya.“Nyx! Apa kamu mendengarkanku?” tanya prajurit itu lagi. “Jika kamu tidak memiliki rencana, maka biarkan aku pergi kembali ke singgasana kerajaan! Aku tidak mau luntang-lantung berada di bumi seperti ini!”“Diamlah!” sergah Nyx kepada prajurit iblis itu. Dilayangkannya tatapan tajam, dan hal itu berhasil membuat rekannya bungkam.“Apa kamu pikir aku ingin semua ini terjadi? Apa kamu pikir aku mau mengorbankan semua prajurit itu?” desis Nyx tajam. “Aku di sini juga beru
Kaliya menatap dua pria yang sedang berjalan di depannya. Baik Alex dan Orlando, masing-masing menggendong sebuah tas ransel besar yang telah diisi dengan berbagai perlengkapan untuk mereka. Ya, perlengkapan itu akan mereka gunakan untuk bertahan hidup selama misi perjalanan mencari pecahan permata Katastrof.Tadinya Alex memberi saran untuk menunggu beberapa lama lagi di rumahnya. Namun, Kaliya menolak. Dia tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama. Semakin cepat dia mengumpulkan pecahan permata, bukankah akan semakin cepat juga dia bisa mengalahkan Lucifer dan membalaskan dendamnya?Sementara Kaliya asyik tenggelam dalam pikirannya sendiri, dia tidak sadar jika langkah kedua pria di depannya kini sudah terhenti. Kaliya bahkan hampir saja menabrak ransel yang digendong pada punggung Orlando jika suara Alex tidak segera membuatnya sadar.“Kalian dengar itu?” bisik Alex tiba-tiba. Pandangan pria setengah serigala itu berubah waspada. Lubang hidungnya kembang-kempis untuk mencium bau
“Apa kalian melihat sesuatu?” bisik Kaliya. Di balik dedaunan rimbun itu, matanya tak luput mengintip dengan waspada.“Tidak ada. Tapi aku rasa makhluk itu berlari semakin dekat ke arah kita, Kaliya,” jawab Alex. Dia juga tak kalah waspada dari Kaliya.Ketika Kaliya menoleh ke arah Orlando, ternyata lelaki itu sedang menghela napas. Raut panik nampak jelas menghiasi wajahnya. Ingin sekali Kaliya protes dan mengomeli Orlando karena selalu bersikap panik seperti itu. Sayangnya, Kaliya mengurungkan hal tersebut. Wanita iblis ini lebih memilih untuk kembali mengamati sekitar. Siapa tahu, sebuah bahaya akan mendadak datang menyerang mereka.Tak lama, suara langkah kaki yang begitu cepat semakin terdengar jelas. Alex dan Kaliya bertemu pandang, tatapan mereka berubah tajam. Lalu saat Kaliya kembali menatap ke balik semak-semak, satu iblis tengah berlarian tunggang langgang. Anehnya, tubuh iblis itu diselimuti oleh api, dan sepertinya api itu telah menyakitinya.“Arrghhh, tolong! Matikan ini