Yah, Elmi memang berjanji seperti demikian. Hanya saja, dirinya tidak memikirkan bahwa risiko yang didapatkan cukup besar, dan bahkan mampu membuat pikirannya terasa mau meledak tentunya. Padahal ini baru hari pertama, tapi, wanita yang bernama Vika tersebut ngelunjaknya bukan main. Elmi sampai harus berpikir dua kali sebelum melakukan apa yang hendak dirinya lakukan tentunya. “Heh! Kamu kan orang baru. Belikan aku kopi, aku haus,” perintahnya kepada Elmi. Wah, benar-benar gila. Ini sudah jam pulang, dan dia berpikir bahwa dirinya ini bisa dengan mudah memerintah? “Tidak mau. Aku mau pulang, anakku menunggu,” ucap dari Elmi yang menolak dengan sangat terus terang sekali. Vika yang berdiri di depan mejanya tersebut, menyilangkan tangan dan melihat tajam ke arahnya tersebut. Belum lagi, tatapannya yang sangat menusuk dan membuat Elmi sedikit tidak tenang tersebut, membuat diri Elmi sedikit takut. “Apa? Kamu berani menjawab? Heh. Sadar ya, kamu i
“Lalu kenapa kamu sangat dingin kepadaku? Bukankah kita dulu saling mencintai?” ucap dari Gerard yang berusaha meluluhkan dirinya ini.Elmi yang mendengarnya merasa ingin tertawa dan tidak habis pikir dengan apa yang barusan dikatakan oleh Gerard. Padahal, baru saja tadi pagi dia membentak dengan mengatakan bahwa dirinya ini adalah wanita yang sangat tidak tahu diri.Dan sekarang, saling mencintai? Siapa yang dia berikan title sebagai orang yang saling mencintai? Memangnya Gerard mencintai dirinya? Haha, lucu sekali orang ini.“Sudah lah, lupakan saja,” ucap Elmi sambil berusaha membuang muka karena muak mendengar apa yang dikatakan oleh Gerard.Namun. PLAKHHH. Mendadak saja, Vika yang terjatuh tadi malah menamparnya dan memberikan serangan yang benar-benar tidak terduga sama sekali. Apa Elmi kaget? Tentu saja. Dia bahkan merasa nyaris syok setelah menerima tamparan tersebut.“Dasar wanita sialan! Beraninya panggil orang!” kesal dari Vika.Elmi marah. Dia benar-benar kesal sampai tida
Bagaimana dirinya bisa menahan diri lagi. Padahal, baru saja beberapa hari ini dia merasakan ketenangan tanpa ada yang menggangu, tapi, sekarang malah makin ngelunjak dan membuat dirinya ingin marah dan tentunya sangat amat murka sekali.Tanpa pikir panjang lagi, Elmi yang tidak bisa hanya diam lagi, akhirnya memilih untuk segera melawan dan tidak memberikan toleransi atas apa yang sudah dilakukan kepada dirinya ini.“Katakan sekali lagi!” tegasnya dengan suara yang cukup tegas sekali. Dia benar-benar merasa marah dan tidak habis pikir dengan apa yang barusan ia dengar tentunya. Orang ini gila apa?! Bisa-bisanya dia berbicara tanpa berpikir siapa yang salah.Vika yang tidak mundur sama sekali, bahkan wajahnya yang sampai memerah tersebut, menunjukkan kalau dia benar-benar marah dan tidak bisa tenang lagi dalam berpikir.PLAKKKK, dia menampar Elmi kembali dengan sangat keras, bahkan suaranya sepertinya sangat dan amat nyaring sekali masuk ke dalam telinganya tersebut. “Pengecut!” ucap
Elmi keluar dari kantor dengan tubuh yang sedikit lelah. Dia merasa sudah bekerja cukup keras belakangan ini. Sepertinya dia perlu memberikan istirahat kepada tubhnya yang sudah ia pakai dengan sangat keras tentunya. Untung saja hari ini tidak lembur, jadi dia bisa beristirahat dengan leluasa dan tentunya dengan sangat dan amat tenang sekali.Tapi, sepertinya harinya yang awal bukan lah ide yang bagus untuk dirinya bisa pulang. Saat di depan kantor, dia melihat bahwa Gerard berdiri di sana, membawa bunga bermekaran di tangannya, sambil menatap sendu ke arah Elmi yang baru saja keluar.Dalam hati dirinya tentu saja sudah kesal. Apa yang dibawa oleh Gerard sekarang sungguh membuatnya merinding dan tidak habis pikir dengan apa yang hendak dia lakukan sebenarnya. Padahal sudah jelas sekali bahwa Elmi ini tidak mau menerima siapa-siapa lagi.‘Kalau aku biarkan, orang ini tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia mau,’ batin dari Elmi yang sudah bisa menerka duluan apa yang di
“Ap-Apaan kamu?! Ohh, atau jangan-jangan, sebenarnya kamu berselingkuh dengan Andrew, makanyakamu senang bercerai denganku?! Pantas saja, aku merasa ada yang aneh semenjak Andrew menawarkan diri membujuk dirimu,” kesal dari Gerard ia limpahkan.Elmi tidak senang mendengarnya. Dari dulu, meski Gerard tidak pernah menuduh, Elmi tetap tidak senang dengan bagaimana caranya berbicara kepada mereka berdua.“Terserah kamu mau mendefiniskan seperti apa, aku tidak peduli sama sekali! Yang pasti, tidak ada hubungannya lagi denganmu!” tegas dari Elmi sambil menarik tangan dari Andrew.Tapi tampaknya, Gerard tidak bisa menerima begitu saja apa yang telah dia lihat di depan matanya. Napasnya terdengar tersengal. Ia juga kelihatan sangat jelas sekali seperti marah dengan diri Elmi. Biar saja, yang terpenting dia tidak mempermasalahkan lagi apa yang akan terjadi setelah ini.“Jawab aku! Kamu berselingkuh dengan Andrew?!” pekik dari Gerard yang meminta penegasan atas apa yang barusan dia lihat.Elmi
“Apa maksudmu?” tanya Elmi yang tentunya sangat bingung sekali.“Yah, tidak ada, kamu akan tahu esok, aku juga akan datang bersama Bryan,” jawab dari Yuna.Tampak jelas bahwa dia juga berusaha untuk menutupi dan tidak memperlihatkan apa yang sebenarnya sedang ia rencanakan tersebut. Elmi merasa bingung, kenapa sekarang orang-orang tampak berusaha menyembunyikan sesuatu dari dirinya tersebut.Meski begitu, Elmi memberikan tatapan memelas meminta pengertian mengenai bagaimana maksud sebenarnya yang terjadi, malah Yuna mengabaikannya, dan berusaha untuk tidak menatapnya. Sepertinya pembicaraan esok benar-benar penting.Sampai Yuna sendiri berusaha menutupinya, meski awalannya sudah dibongkar jelas olehnya juga. Tapi, kalau pun Elmi memaksa ingin tahu hari ini, tidak ada untungnya sama sekali. Toh dia juga besok tahu apa ang akan dibicarakan, jadi, ya sudah lah, mungkin Elmi tidak boleh terlalu penasaran akan sesuatu yang tidak seharusnya.Akhirnya Elmi membiarkan saja. Yuna izin pulang k
“Ya, Elmi. Kami sudah membicarakannya beberapa hari, semenjak Gerard mulai tahu sekolah Alina,” ucap Yuna.“Apa?! Gerard sudah tahu?!” kaget Elmi mendengarnya.Kenapa berita sepenting ini tidak diberitahukan kepada dirinya ini? Apa mereka pikir dirinya ini tidak pantas untuk tahu dan mendengarnya juga?! Apa mereka pikir dirinya ini tidak usah mengetahui apa yang bersangkutan dengan anaknya?!“Awalnya kami hendak memberitahumu, tapi kami sudah menduga bagaimana reaksimu setelah mengeratahuinya, jadi kami mencoba untuk mencari cara lain supaya bisa sama-sama dapat enaknya,” jawab dari Yuna.“Kamu pikir dengan kamu tidak memberitahukan diriku itu adalah hal baik?!” pekik Elmi sambil langsung bangun dari duduknya tersebut. Tidak ada yang bisa membendung lagi amarahnya tersebut.Matanya terasa panas, detak jantungnya berdegup kencang hanya dengan memikirkan bahwa apa yang barusan dikatakan oleh Yuna tersebut. Pikirannya campur aduk, merasa panik karena Gerard sudah melangkah lebih jauh dar
Elmi merasa berat pikirannya. Ia tidak bisa berpikir jernih setelah mendengar apa saran yang diberikan oleh mereka kepada dirinya ini. Memang itu adalah ide yang bisa memberikannya keuntungan. Tapi, memikiran bagaimana reaksi Alina membuat dirinya merasa pusing.“Mama…, aku lapar,” ucap anaknya yang memanggilnya.Elmi segera melihat ke arahnya, dan memberikan senyuman lebar meski sebenarnya dirinya ini merasa sangat frustrasi dengan apa yang tengah ia hadapi ini.“Bagaimana kalau kita masak? Atau kamu mau beli makanan di luar?” Elmi bertanya kepada anaknya tersebut.“Mmmm, Alina mau makan spageti ma…, yang di tempat itu lagi…,” pinta Alina.Betapa polos dan lugunya sang anak yang meminta kepada dirinya ini. Rasanya tidak relah dirinya harus melihat bagaimana sang anak harus mengetahui apa yang dirinya hadapi, dan juga apa yang tengah dirinya coba untuk hilangkan ini.“Baik lah kalau begitu. Kamu segera siap-siap ya, kita pergi makan ke sana,” ajak Elmi dengan senang mengajak sang anak