Share

07. Kehidupan Yang Baru

Satu bulan terlah berlalu, paginya polisi datang dan bertanya lagi, tetapi Rafan masih tidak mau menjawab. Kondisi Rafan sudah pulih kembali, meskipun wajahnya masih ada memar biru, bahkan sudah diperbolehkan pulang. Polisi ingin mengantarnya pulang, tetapi Rafan menolak.

“Kami antar ke rumah ya, kau ingat tinggal di mana?” tanya Polisi.

“Tidak,” balas Rafan bohong lagi.

Lagi pula aku kan sudah diusir dari rumah. Lebih baik pura-pura tidak ingat.

Rafan, mulai berjalan keluar dari rumah sakit.

“Ayo, kau tinggal di panti asuhan saja.” Polisi menggenggam tangan Rafan, lalu menariknya untuk masuk ke mobil dan pergi.

Sampai di panti asuhan, polisi langsung menemui ibu panti dan akhirnya menerima Rafan untuk tinggal di sana.

Lebih baik aku tinggal di sini dulu, sambil mencari tempat untuk tinggal sendiri.

Rafan ikut masuk, saat tanganny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status