Raja Yuichi sudah berada di hutan Onyx, tepat di depan Razen yang sudah bersiaga dengan kedatangannya. Mereka saling memandang, menyelidik, mencari celah atau apapun yang mungkin dimiliki lawan.
“Jadi anda ayah dari rajaku, menarik sekali.” Razen sudah bersiap dengan tanaman rambatnya yang bergerak perlahan di belakang Raja Yuichi.
“Ternyata benar, kau memata-matai Raja Edward.”
“Benar sekali, saya sangat penasaran dengan latar belakang Tuan Muda, dia berbeda. Tapi, dari apa yang anda ceritakan akhirnya saya tahu mengapa dia memiliki dua kristal, ini sangat unik. kebangkitan raja kegelapan dengan dua kristal akan membawa kejayaan bagi dunia kami,” ucap Razen penuh pengharapan.
“Dia masih terlalu kecil,” sahut Raja Yuichi.
Terimakasih sudah membaca karya ini, dukung terus penulis dengan memberikan komentar dan gems
Raja Edward segera memerintahkan pelayannya untuk mengabarkan bahwa perjalanan ke woodcliff direncanakan esok hari. Kabar yang segera tersampaikan kepada Yuan dan pengawalnya membuat mereka sibuk dengan segala persiapan untuk perjalannya. “Bagaimana persiapan?” tanya Archilles memeriksa perbekalan yang disiapkan pengawal Yuan. “Semua sudah siap, Tuan,” jawab pengawal Yuan. Archilles mencari Yuan dan Riona. Dan menemukan mereka sedang berkemas. “Sepertinya perjalanan akan menggunakan jalur darat, dan dilanjutkan melewati lautan. Semoga tidak terlambat sampai disana,” ucap Archilles. Dia sedikit khawatir dengan keberangkatan yang sudah tertunda beberapa hari. meskipun masih ada waktu tapi tidak baik jika sampai terlambat.
Kapal yang dinaiki Yui beserta teman-temannya telah sampai di wilayah kerajaan Woodcliff. Mereka harus melewati daerah Woodcliff untuk mencapai Ergions. tidak ada pelabuhan di Ergions sehingga hanya bisa dengan jalur darat saja untuk mencapai tempat tujuan mereka. “Sampai juga,” ucap Light terlihat senang melihat daratan. Dia berlari dan turun dari kapal segera setelah jangkar diturunkan. “Tunggu Light!” teriak Yui mengikuti Light turun dari kapal. mereka berdua sudah berlarian di dermaga. “Anak-anak memang lincah dan bersemangat ya,” ucap Adrian yang melihat kedua bocah itu. Semua kru kapal telah turun setelah menambatkan kapal, sesuai kesepakatan kapal akan tetap di sini sampai mereka kembali lagi. Yui dan Light berlari menuju pantai, pasir putih yang indah dan deburan ombak suasana yang menyenangkan. “Wah, langitnya cerah. Biru langit dan biru laut indah sekali.” Light memandang panorama di depannya. Yui du
Yui bersama dengan Yuan memasuki hutan yang lebat setelah melewati padatnya jalanan di Woodcliff. Kawasan Ergions dikelilingi oleh hutan, mereka harus berjalan dengan susah payah dengan tebalnya rumput di tanah dan banyaknya akar pohon yang menyembul hingga permukaan. “Apa ini jalan yang benar? Kita tidak sedang tersesat ‘kan,” ucap Yui mulai ragu dengan perjalanan yang sudah mendekati senja. Remang petang mulai merayap dan menyusuri hutan hingga pandangan mereka menjadi terbatas. “Tidak ada satupun dari kita yang pernah ke Ergions, saya juga tidak tahu apakah kita berada di jalan yang tepat atau tidak,” jawab Riona. “Kalian jangan cemas, hutan adalah bagian dari kami, kaum peri. Jalan ini sudah benar, sedikit lagi kita akan sampai di perbatasan,” jawab Fiona yang membuat semuanya menjadi tenang.
Selesai dengan ramah tamah, mereka dipersilahkan untuk beristirahat di tempat khusus tamu. Malam di Ergions berbeda dengan tempat lain. Suasana sunyi menyelimuti dan bintang terlihat lebih terang. Yui dan Yuan menemukan tempat melihat bintang yang bagus, sebuah bukit kecil dekat dengan pemukiman penduduk. "Indah sekali," ucap Yui memandang langit malam yang indah. "Benar, jarang sekali pemandangan seperti ini," jawab Yuan. Hening, keduanya menikmati pemandangan malam ini. "Kenapa ke Ergions, akan kau gunakan untuk apa daun dari pohon kehidupan?" tanya Yui memecah kesunyian. "Menghilangkan tato di tangan Kak Riona," jawab Yuan. "Tato?" Yui menatap Yuan. Terlihat ekspresi tidak mengerti dari wajahnya. Yuan tersenyum lalu menjelaskan semua hal tentang tato Riona hingga cara menghilangkannya. "Jadi Kak Rosaline menyamar menjadi Riona ya, dan karena tato itu dia meninggalkan kakak," ucap Yui masih memandangi bint
Ergions, di depan mata Yui sebuah pohon dengan ukuran sangat besar bahkan jika dilihat ia hanya seukuran rantingnya saja. Di sana banyak elf yang sedang merawat pohon kehidupan. Ada banyak sayatan seperti luka dengan getah berwarna merah seperti darah. Pohon itu terluka, sakit. Para elf di sekitar pohon mencoba menyembuhkan luka-luka pohon kehidupan dengan berbagai cara.Yui masih terdiam, hingga Raja Arlen menepuk pundaknya."Apa Anda sudah siap, Putri Yui," ucap Raja Arlen.Yui masih terdiam, belum bisa menjawabnya. Pandangannya masih mengarah pada pohon di depannya. Jika pohon ini tidak selamat dunia akan dilanda petaka."Beri saya waktu, Yang mulia Raja Arlen," jawab Yui.Yuan mendekati Yui, menguatkan dirinya."Kau pasti bisa, ada aku di sini.""Ya, ternyata ini tidak mudah," balas Yui kembali memandangi pohon kehidupan.Satu daun jatuh, dan terbakar saat menyentuh tanah."R
Luka-luka di pohon kehidupan perlahan menutup, seakan ditarik kembali, api bermunculan dan berubah menjadi daun hijau. Bahkan iblis yang ada di tempat itu tiba-tiba terbakar dan berubah kembali menjadi daun di pohon kehidupan. Sorakan memenuhi ruangan, kegembiraan proses penyerahan benih telah berhasil. Hanya satu saja yang bersedih di hari itu. Yuan memeluk tubuh Yui yang sudah tidak bergerak lagi. Isak tangis terdengar lirih di antara sorakan kegembiraan kaum elf.Yui mengenakan baju berwarna hijau, baju yang diberikan Rafael untuknya. Ia memandang Yuan dibalik pohon, melihat saudara kembarnya menangis memeluk tubuhnya. Sama seperti waktu itu, pemandangan yang ia lihat dalam mimpinya."Kau berhasil." Suara gadis elf yang selalu mendatangi Yui."Sudah berakhir, aku menjadi pohon," jawab Yui. Dia masih memandang Yua
Yuan berada di perbatasan Ergions dan Woodcliff dia menunggu kedatangan Riona dan lainnya.Rambutnya perlahan berubah menjadi hitam."Apa ini pengaruh dari hilangnya kristal perak," gumam Yuan memperhatikan rambutnya yang tidak lagi berwarna perak.Riona dan pengawalnya menemukan Yuan yang duduk di atas batu di perbatasan."Pangeran, Anda baik-baik saja?" tanya Riona saat melihat Pangeran Yuan seorang diri."Ya," jawab Yuan."Jadi kita kembali ke Silverstone?" tanya Riona dan Yuan mengangguk."Pangeran apa yang terjadi?" tanya Riona berbisik."Nanti saja, kita pergi dulu dari sini," jawab Yuan.Mereka kembali menemui Raja Edward. Perjamuan di Woodcliff masih belum berakhir jadi mereka belum bisa kembali. Sementara Yuan tidak ingin lebih lama di Woodcliff. Dia harus kembali ke Silverstone secepatnya.Riona meminta guardian tanah membuka gerbang dimensi namun ia menolak. Dia hanya mau membukanya ji
Kecepatan kapal yang dinaiki Yui membuat perjalanan yang seharusnya berlangsung 4 hari menjadi setengahnya. Mereka sudah sampai di pelabuhan kota Avari. Tanpa menunggu, Yui dan Fiona meneruskan perjalanan langsung ke kota Avari. Tujuan utama ke tempat Miranda, pemilik toko yang menjual ramuan cinta."Putri Fiona, Anda bisa terbang. Lebih cepat jika Anda duluan saja," saran Yui menyerahkan daun pohon kehidupan kepada Fiona."Terimakasih, percayakan padaku," jawab Fiona melesat setelah menerima daun dari Yui.Yui memacu kuda tunggangannya lebih kencang. Akan tetapi kecepatan kuda tidak sebanding dengan kecepatan terbang peri yang sangat cepat.Fiona sudah sampai di toko milik Miranda, dia mengetuk pintu toko itu dengan tidak sabar.