Kapal yang dinaiki Yui beserta teman-temannya telah sampai di wilayah kerajaan Woodcliff. Mereka harus melewati daerah Woodcliff untuk mencapai Ergions. tidak ada pelabuhan di Ergions sehingga hanya bisa dengan jalur darat saja untuk mencapai tempat tujuan mereka.
“Sampai juga,” ucap Light terlihat senang melihat daratan. Dia berlari dan turun dari kapal segera setelah jangkar diturunkan.
“Tunggu Light!” teriak Yui mengikuti Light turun dari kapal. mereka berdua sudah berlarian di dermaga.
“Anak-anak memang lincah dan bersemangat ya,” ucap Adrian yang melihat kedua bocah itu.
Semua kru kapal telah turun setelah menambatkan kapal, sesuai kesepakatan kapal akan tetap di sini sampai mereka kembali lagi.
Yui dan Light berlari menuju pantai, pasir putih yang indah dan deburan ombak suasana yang menyenangkan.
“Wah, langitnya cerah. Biru langit dan biru laut indah sekali.” Light memandang panorama di depannya.
Yui du
Terimakasih sudah membaca novel ini, jangan lupa dukung penulis dengan meninggalkan jejak berupa komentar dan gems
Yui bersama dengan Yuan memasuki hutan yang lebat setelah melewati padatnya jalanan di Woodcliff. Kawasan Ergions dikelilingi oleh hutan, mereka harus berjalan dengan susah payah dengan tebalnya rumput di tanah dan banyaknya akar pohon yang menyembul hingga permukaan. “Apa ini jalan yang benar? Kita tidak sedang tersesat ‘kan,” ucap Yui mulai ragu dengan perjalanan yang sudah mendekati senja. Remang petang mulai merayap dan menyusuri hutan hingga pandangan mereka menjadi terbatas. “Tidak ada satupun dari kita yang pernah ke Ergions, saya juga tidak tahu apakah kita berada di jalan yang tepat atau tidak,” jawab Riona. “Kalian jangan cemas, hutan adalah bagian dari kami, kaum peri. Jalan ini sudah benar, sedikit lagi kita akan sampai di perbatasan,” jawab Fiona yang membuat semuanya menjadi tenang.
Selesai dengan ramah tamah, mereka dipersilahkan untuk beristirahat di tempat khusus tamu. Malam di Ergions berbeda dengan tempat lain. Suasana sunyi menyelimuti dan bintang terlihat lebih terang. Yui dan Yuan menemukan tempat melihat bintang yang bagus, sebuah bukit kecil dekat dengan pemukiman penduduk. "Indah sekali," ucap Yui memandang langit malam yang indah. "Benar, jarang sekali pemandangan seperti ini," jawab Yuan. Hening, keduanya menikmati pemandangan malam ini. "Kenapa ke Ergions, akan kau gunakan untuk apa daun dari pohon kehidupan?" tanya Yui memecah kesunyian. "Menghilangkan tato di tangan Kak Riona," jawab Yuan. "Tato?" Yui menatap Yuan. Terlihat ekspresi tidak mengerti dari wajahnya. Yuan tersenyum lalu menjelaskan semua hal tentang tato Riona hingga cara menghilangkannya. "Jadi Kak Rosaline menyamar menjadi Riona ya, dan karena tato itu dia meninggalkan kakak," ucap Yui masih memandangi bint
Ergions, di depan mata Yui sebuah pohon dengan ukuran sangat besar bahkan jika dilihat ia hanya seukuran rantingnya saja. Di sana banyak elf yang sedang merawat pohon kehidupan. Ada banyak sayatan seperti luka dengan getah berwarna merah seperti darah. Pohon itu terluka, sakit. Para elf di sekitar pohon mencoba menyembuhkan luka-luka pohon kehidupan dengan berbagai cara.Yui masih terdiam, hingga Raja Arlen menepuk pundaknya."Apa Anda sudah siap, Putri Yui," ucap Raja Arlen.Yui masih terdiam, belum bisa menjawabnya. Pandangannya masih mengarah pada pohon di depannya. Jika pohon ini tidak selamat dunia akan dilanda petaka."Beri saya waktu, Yang mulia Raja Arlen," jawab Yui.Yuan mendekati Yui, menguatkan dirinya."Kau pasti bisa, ada aku di sini.""Ya, ternyata ini tidak mudah," balas Yui kembali memandangi pohon kehidupan.Satu daun jatuh, dan terbakar saat menyentuh tanah."R
Luka-luka di pohon kehidupan perlahan menutup, seakan ditarik kembali, api bermunculan dan berubah menjadi daun hijau. Bahkan iblis yang ada di tempat itu tiba-tiba terbakar dan berubah kembali menjadi daun di pohon kehidupan. Sorakan memenuhi ruangan, kegembiraan proses penyerahan benih telah berhasil. Hanya satu saja yang bersedih di hari itu. Yuan memeluk tubuh Yui yang sudah tidak bergerak lagi. Isak tangis terdengar lirih di antara sorakan kegembiraan kaum elf.Yui mengenakan baju berwarna hijau, baju yang diberikan Rafael untuknya. Ia memandang Yuan dibalik pohon, melihat saudara kembarnya menangis memeluk tubuhnya. Sama seperti waktu itu, pemandangan yang ia lihat dalam mimpinya."Kau berhasil." Suara gadis elf yang selalu mendatangi Yui."Sudah berakhir, aku menjadi pohon," jawab Yui. Dia masih memandang Yua
Yuan berada di perbatasan Ergions dan Woodcliff dia menunggu kedatangan Riona dan lainnya.Rambutnya perlahan berubah menjadi hitam."Apa ini pengaruh dari hilangnya kristal perak," gumam Yuan memperhatikan rambutnya yang tidak lagi berwarna perak.Riona dan pengawalnya menemukan Yuan yang duduk di atas batu di perbatasan."Pangeran, Anda baik-baik saja?" tanya Riona saat melihat Pangeran Yuan seorang diri."Ya," jawab Yuan."Jadi kita kembali ke Silverstone?" tanya Riona dan Yuan mengangguk."Pangeran apa yang terjadi?" tanya Riona berbisik."Nanti saja, kita pergi dulu dari sini," jawab Yuan.Mereka kembali menemui Raja Edward. Perjamuan di Woodcliff masih belum berakhir jadi mereka belum bisa kembali. Sementara Yuan tidak ingin lebih lama di Woodcliff. Dia harus kembali ke Silverstone secepatnya.Riona meminta guardian tanah membuka gerbang dimensi namun ia menolak. Dia hanya mau membukanya ji
Kecepatan kapal yang dinaiki Yui membuat perjalanan yang seharusnya berlangsung 4 hari menjadi setengahnya. Mereka sudah sampai di pelabuhan kota Avari. Tanpa menunggu, Yui dan Fiona meneruskan perjalanan langsung ke kota Avari. Tujuan utama ke tempat Miranda, pemilik toko yang menjual ramuan cinta."Putri Fiona, Anda bisa terbang. Lebih cepat jika Anda duluan saja," saran Yui menyerahkan daun pohon kehidupan kepada Fiona."Terimakasih, percayakan padaku," jawab Fiona melesat setelah menerima daun dari Yui.Yui memacu kuda tunggangannya lebih kencang. Akan tetapi kecepatan kuda tidak sebanding dengan kecepatan terbang peri yang sangat cepat.Fiona sudah sampai di toko milik Miranda, dia mengetuk pintu toko itu dengan tidak sabar.
Yui dan yang lainnya bersiap kembali ke Kerajaan Cahaya. Perjalanan akan memakan waktu cukup lama jadi mereka mempersiapkan perbekalan yang cukup.Rafael bersandar di tembok melihat yang lain sedang mengisi kereta kuda."Paman masih tidak enak badan?" tanya Yui yang melihat Rafael memijat pelipis kepalanya."Pusing sedikit, sepertinya aku akan naik kereta kuda saja," jawab Rafael yang masih memijat pelipis kepalanya."Apa kita tunda saja berangkatnya?" Yui merasa cemas dengan Rafael."Tidak perlu, aku baik-baik saja," jawab Rafael tetap dengan pendiriannya.Fiona datang membawa sekeranjang makanan di tangannya."Fiona," panggil Rafael saat melihat putri peri itu."Rafael, bagaimana kondisimu?" balas Fiona, dia terlihat senang Rafael sudah lebih baik setelah perawatan pasca keracunan itu."Kau tidak perlu repot-repot seperti ini," ucap Rafael mengambil keranjang makanan yang dibawa Fiona."Ini kue kering peri
Perjalanan dimulai, kereta kuda berjalan diiringi mereka yang menaiki kuda. Rafael dan Fiona menaiki kereta kuda sementara Yui, Adrian dan Leila menaiki kuda. Mereka menapaki jalanan kota menuju gerbang keluar. Tengah hari mereka sudah keluar dari kota Avari."Kita istirahat sebentar," perintah Adrian yang memimpin jalan.Mereka berhenti di rumah makan yang ada di diantara kota Avari dan desa berikutnya. Tempat itu cukup ramai dengan pengunjung. Sehingga hampir semua tempat duduk penuh."Aku tidak mau duduk bersama yang lain, sewakan tempat khusus." Fiona menolak duduk bersama pelanggan lain, sementara tempat itu tidak menyediakan ruangan khusus."Kalau Anda tidak mau, silahkan cari tempat lain." Yui menolak permintaan Fiona.