Share

71. Warisan

“Aku tak ingin menjadi raja!”

“Arya ... Kau ini....”

“Kita bicarakan ini nanti. Menurut Rara Anjani besok akan dilakukan pemilihan Patih yang baru. Aku takut jika Arya tak berangkat sekarang maka kesempatannya akan hilang,” potong Sanggageni.

“Betul, Kakanda. Aku siap jika harus berangkat sekarang. Orang-orang Baka Nirdaya yang bersamaku sudah aku minta untuk berjaga di luar goa. Mereka lah yang akan menyusup bersama dengan kedatangan Arya,” ucap Legawa.

Arya menghela napasnya. Sebuah tantangan baru akan segera ia lalui. Pilihannya hanya ada dua. Datang secara terbuka, atau menyusup bersama orang-orang Baka Nirdaya. Ia genggam busur Agnitama dan segera disandangnya di punggung. Hanya itu benda berharga yang ia punya selain Aswabrama yang setia menunggu di bibir goa.

“Bawa lah ini, Nak.” Sanggageni menyerahkan sebuah jubah yang sempat ia pinjamkan pada Pranawa di medan perang.

“Apa ini, Ayahanda?”

“Ini hanya jubah. Tapi jubah ini tahan api. Gunakan hanya saat terdesak. Kau kini m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status