PENDEKAR PULAU TENGKORAK

PENDEKAR PULAU TENGKORAK

Oleh:  Alfonzo Perez   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.9
32 Peringkat
98Bab
61.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sejak kecil Jalu terdidik menjadi pendekar aliran hitam. Sekeluarnya dari Pulau Tengkorak, dia mendapat tugas menyatukan dunia persilatan dari gurunya yang merupakan pendekar terkuat aliran hitam dan memiliki kehidupan abadi. Gurunya sendiri dihukum Dewata di pulau terpencil itu dan tidak bisa keluar sampai habis masa hukumannya. Tak dinyana takdir berkata lain. Jalu beralih menjadi pendekar aliran putih setelah disadarkan oleh pertapa tua. Bahkan pada akhirnya dia harus melawan guru pertamanya yang berhasil dikeluarkan iblis dari pulau Tengkorak.

Lihat lebih banyak
PENDEKAR PULAU TENGKORAK Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
KSATRIA PENGEMBARA
Izin promosi Thor… Baraka adalah SANG PEWARIS PARA DEWA yang telah diramalkan kelahirannya sejak Seribu Tahun Yang Lalu. Baraka memiliki takdir yang akan menjadi ujian bagi dirinya untuk naik kelangit dan menjadi seorang dewa. Baca kisahnya dalam : PENDEKAR KERA SAKTI
2024-04-24 22:07:51
0
user avatar
Nayanika
Ceritanya menarik, & harusnya bs semakin kompleks dg alur yg tdk hanya maju. Karena masih banyak misteri di awal yg blm di ketahui, seperti asal usul Panji & Nilam, penyebab keduanya di kejar prajurit kerajaan, & penyebab Caraka terkurung di pulau tengkorak. Semoga konsisten & dpt kontrak eksklusif
2024-01-11 11:51:34
1
user avatar
Kenziki Kyozaki
Semangat updatenya Thor. Ijin promo ya, Thor! Bagaimana jika seseorang menjadi setengah manusia dan setengah iblis? Ikuti kisahnya di LEGENDA PENGUASA TAKDIR SURGA.
2023-10-10 11:55:31
1
user avatar
Zaid Zaza
Izin promosi ya Thor. Mampir di novel saya. Judulnya: ROH KAISAR LEGENDARIS
2023-10-06 21:39:58
1
user avatar
Zhu Phi
Halo semuanya ... Ijin promosi ya thor... Mampir yuk ke PERJALANAN PENDEKAR TANGAN SATU. Kisah Rawindra yang berjuang menjadi Pendekar Pedang Terhebat dengan segala kekurangannya.
2023-10-05 01:11:00
0
user avatar
Zhu Phi
Ijin promote thor ... Pendekar Naga Biru S2 : Iblis Naga Biru. Mampir ya ... Terima kasih
2023-09-25 17:33:54
0
user avatar
Cici aremanita
Salam sukses kak, salam dari Pendekar Dari Lembah Hitam. Terus semangat
2023-09-12 09:29:42
0
user avatar
KSATRIA PENGEMBARA
Izin promo thor SI BUTA DARI SUNGAI ULAR 'Dalam kegelapan, sosok seorang putra. Dendam dan lara menutup kedua matanya. Dia terjerumus sebagai manusia. Dan bangkit menjadi Legenda'
2023-09-02 11:15:55
0
user avatar
Yoru Akira
semangat kak. izin promo sambil nunggu update, boleh mampir ke ceritaku kak. 99 Hari Bersama Kaisar Tiran. Genre fantasi barat. makasih
2023-07-24 19:58:35
0
user avatar
Ideabadar
salam author, salam hangat dari Makhluk Panggilan Terkuat!
2023-07-20 07:13:27
0
user avatar
JWT Kingdom
Semangat ya Kakak. Ijin share untuk semuanya, ayo mampir ke karyaku "The Story of Jawata: Pusaka Ajaib". Terimakasih ...
2023-06-21 03:25:59
1
user avatar
Tholip Achmed
cerita yang bagus
2023-06-20 18:20:08
1
user avatar
Orang gila Orang
coba dari kemarin bang..
2023-06-09 22:04:03
1
user avatar
Hanz Vena
Kakak, mampir juga ya di cerita aku, Kaisar Naga Api, Terima Kasih.
2023-06-07 17:50:08
1
user avatar
Reza SEbyana
cukup bagus bisa mancing emosi pembaca
2023-06-04 19:32:27
1
  • 1
  • 2
  • 3
98 Bab
Perompak Hantu Laut
"Cepat, Istriku, kapal sudah hendak berlayar!" seru seorang lelaki berparas tampan berusia sekitar dua puluh tujuh tahun. Di pundaknya tergantung sebilah pedang dan di tangannya sebuah kotak kayu berukuran sedang dibawanya sambil berlari.Di sampingnya, sesosok wanita cantik berambut panjang sepunggung dan kurang lebih baru berusia dua puluh tiga tahun, tampak berlari ketakutan sambil menggendong seorang bayi mungil yang baru beberapa bulan terlahir ke dunia.Keduanya tampak panik dan berekspresi sama seperti penumpang lain yang berlarian ketika kapal hendak berlayar. Sesekali si suami menoleh ke belakang ketakutan. Tidak ada satupun yang peduli dengan kepanikan keduanya, sebab kepanikan seperti itu adalah sesuatu yang biasa terlihat.Dalam jarak cukup jauh di belakang, puluhan prajurit bergerak memasuki wilayah pelabuhan yang hari itu cukup ramai. Sorot mata mereka semua tertuju tajam kepada seluruh orang yang ada di pelabuhan."Itu mereka berdua! Cepat kejar dan tangkap atau kalian
Baca selengkapnya
Kematian Panji
"Tolong jangan panik. Ada perompak Hantu Laut yang sedang mengejar kapal kita.""Baik, Kang. Terima kasih informasinya," jawab Panji. Perasaannya mulai dihinggapi kekuatiran yang teramat besar. Kuatir terhadap keselamatan anak dan istrinya.Lelaki tampan berusia dua puluh tujuh tahun itu menutup kembali pintu kamar selepas kepergian pekerja kapal. Dia berjalan mendekati Nilam yang sedang menatapnya."Ada apa?""Ada perompak yang hendak merampok kapal kita. Kau tidak perlu takut, ada aku yang akan menjaga kalian berdua," jawab Panji sambil menahan ekspresinya agar istrinya tidak ketakutan.Bola mata Nilam berkaca-kaca mendengar berita buruk dari suaminya. Sungguh sulit dipercaya jika pertama kali naik kapal harus menghadapi masalah yang begitu berat. Apakah ucapan suaminya tadi menjadi sebuah kenyataan bahwa maut yang akan memisahkan mereka berdua?Panji berdiri dan meraih pedang yang diletakkannya di samping putranya. Ditatapnya wajah putranya yang begitu polos tanpa dosa."Kakang mau
Baca selengkapnya
Sumpah Seorang Pendekar
Dua anggota perompak yang masih berada di salah satu kapal kecil bergegas melepaskan tali tambang dan berusaha mengejar. Tapi baru beberapa meter bergerak, terdengar petir menggelegar di angkasa. Mending tebal bergulung-gulung menghitam begitu cepat dan angin berhembus sangat kencang."Tidak perlu dikejar, cepat kembali!" teriak pemimpin perompak begitu menyadari badai datang secara tiba-tiba.Hujan deras yang disertai badai dan petir tak henti menyambar pun akhirnya melanda. Tubuh Nilam dan peti kayu yang dipeluknya erat terombang-ambing di lautan lepas. Jarak dengan kapal yang sudah dikuasai perompak Hantu Laut semakin jauh dan akhirnya tak terlihat.***Di sebuah pantai berpasir putih, seorang lelaki tua yang tubuhnya tidak terawat dengan pakaian penuh koyakan berjalan sambil terus mengucap sumpah serapah.Ayunan langkahnya seketika terhenti. Bola matanya menyipit menyaksikan sesosok tubuh yang sedang memeluk peti terdampar di bibir pantai. Penasaran dengan apa yang dilihatnya, lel
Baca selengkapnya
Sebuah Perintah
"Kakek, tumpukan batu di dalam hutan yang tertutupi semak-semak itu apa Kakek yang menatanya?"tanya Jalu setelah duduk bersimpuh di samping Caraka.Lelaki tua itu cukup lama memandang Jalu dengan tatapan nanar. Ada perasaan sedih ketika menerima kenyataan bahwa dia harus kembali hidup sendirian.Ya, Caraka dulu pernah bersumpah jika Jalu sudah menemukan kuburan ibunya, dia akan membuka semua masa lalu pemuda tampan itu. Dia juga akan mengatakan apa tujuannya mengajari pemuda tersebut denga ilmu Kanuragan mumpuni hingga dalam usia delapan belas tahun sudah berada pada tingkatan pendekar tanpa tanding.Meski Jalu tidak memiliki keistimewaan apapun di dalam tubuhnya, tapi Caraka berhasil mendidik pemuda tampan itu untuk menjadi pribadi yang tidak malas untuk berusaha. Tak luput juga dia menanamkan nilai-nilai aliran hitam agar 'cucunya' itu siap ketika terjun di dunia yang ramai. Ilmu membaca dan berhitung pun dia ajarkan juga, sebab dia tidak ingin pemuda itu nantinya menjadi bahan olok
Baca selengkapnya
Pura-pura
"Tenang saja. Kakek sudah punya caranya agar kau bisa keluar dari pulau ini." Caraka berdiri lalu membawa masuk peti kayu ke dalam pondok. Setelah itu dia kembali berjalan keluar. "Sekarang ikutlah denganku!" ajaknya.Tanpa banyak bertanya Jalu mengikuti langkah kaki Caraka yang bergerak ke arah hutan kecil dan memasukinya.Tak sampai satu jam berjalan keduanya sudah berada di bibir hutan. Kini di depan mereka sudah berdiri tebing yang cukup tinggi, kurang lebih dua puluh meter."Ayo, Jalu!"Caraka melompat tinggi dan diikuti Jalu sesaat berikutnya. Keduanya mendarat dengan ringan di atas tebing."Lihatlah itu!" Caraka menunjuk batu besar yang berbentuk tengkorak kepala, "itulah kenapa pulau terpencil ini dinamakan pulau tengkorak. Entah siapa yang mengukir batu hingga menjadi sebuah tengkorak, tapi sejak aku dihukum di sini tengkorak itu sudah lebih dulu ada."Jalu berjalan mendekati batu besar berbentuk tengkorak tersebut. Sementara Caraka menuju sebuah batu lainnya yang tidak terla
Baca selengkapnya
Kebaikan Nyi Sundari
Jalu hanya bisa tertawa dalam hati ketika semua orang yang melihatnya sudah menganggapnya hilang ingatan atau bahkan gila. Tapi di balik itu, dia merasa akan lebih baik untuknya bila mereka terus berpikir seperti itu terhadapnya."Bagaimana kalau Nyi Sundari tampung dia dulu setelah nanti sampai di daratan Swarnadwipa? Siapa tahu dengan sedikit pengobatan bisa mengembalikan ingatannya. Lagi pula dengan tubuhnya yang kekar itu aku yakin dia bisa membantumu berdagang," ujar seorang lelaki bertubuh tambun yang juga berpenampilan seperti orang kaya."Aku tidak bisa langsung mengiyakan usulmu, Kang Parjo. Saat ini suamiku masih tidur, nanti saja setelah dia bangun baru kubicarakan tentang pemuda tampan ini dengannya," jawab wanita yang memiliki nama Nyi Sundari itu.Jalu sebenarnya sulit jika harus terus-terusan berpura-pura lupa ingatan. Tapi bagaimanapun juga dia tetap harus melakukannya, sebab dia sendiri perlu bantuan orang lain untuk mengenal dunia luar."Maaf, kalau boleh tahu aku se
Baca selengkapnya
Balas Dendam
"Apa mungkin?" Dugaan liar pun berkembang di dalam pikiran Jalu. Asumsi terkuatnya mengatakan jika Perompak Hantu Laut menjadi penyebab ibunya sampai menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkannya."Biar aku yang menghadapi mereka, Paman dan bibi di kamar saja!" Jalu bangkit berdiri. Diambilnya pedang Halilintar yang tergantung di dinding lalu berjalan menuju pintu. Aji dan Nyi Sundari terpaku untuk beberapa saat sampai akhirnya kebekuan mereka berdua buyar setelah Jalu membuka pintu."Jalu, jangan melawan mereka, lebih baik kami serahkan saja harta yang dibawa dari pada nyawamu dalam bahaya. Mereka terkenal sangat kejam." Nyi Sundari berusaha mencegah Jalu yang sudah hendak keluar dari kamar."Tenang saja, Bi, aku akan baik-baik saja! Kalian berdua tetap di dalam kamar dan jangan keluar sampai aku kembali," balas Jalu tanpa merasa ragu sedikitpun, meski pertarungan dan juga mungkin pembunuhan pertama akan segera dijalaninya.Pemuda berwajah tampan itu melangkah keluar dan menutup
Baca selengkapnya
Daratan Swarnadwipa
"Di mana para perompak itu?" tanya Aji penasaran."Tidak perlu memikirkan tentang mereka. Entah kenapa para perompak itu tiba-tiba saja memutuskan untuk berbalik arah dan tidak jadi menyerang kapal kita," jawab Jalu beralasan. Tidak mungkin juga dia mengatakan kepada sepasang saudagar kaya itu bahwa para perompak Hantu Laut telah dia kirim nyawanya menemui Dewa kematian.Dahi Aji berkerut tebal. Dia sulit untuk percaya dengan ucapan Jalu, sebab dirinya tahu betul bagaimana reputasi perompak Hantu Laut yang tidak akan melepaskan sasarannya begitu saja.Bergegas suami Nyi Sundari itu keluar dari kamar dan melihat ke bagian belakang kapal. Ditatapnya lautan yang membentang luas mencari keberadaan perompak Hantu Laut yang sudah tidak terlihat. Selepas itu dia kembali Jalu dan istrinya.Empat hari berselang, kapal besar itu akhirnya bersandar juga di pelabuhan. Jalu, Aji dan Nyi Sundari bergegas turun dari kapal. Barang dagangan yang baru saja diambil sepasang saudagar kaya dari daratan Ja
Baca selengkapnya
Keangkuhan Ayu Wulandari
Dan hasilnya sama saja, putrinya itu tidak berminat sama sekali meski berbagai tawaran harta benda yang tidak sedikit turut diajukan sebagai mahar pernikahan."Putriku, duduklah di samping Jalu," ucap Nyi Sundari kepada putrinya seusai gadis cantik itu meletakkan makanan di atas meja.Gadis cantik yang seusia dengan Jalu itu menatap ibunya penuh pertanyaan, tapi kode mata dari Nyi Sundari membuatnya meletakkan pantat di bantalan kursi samping Jalu. Ekor matanya melirik ke arah pemuda tampan yang sedari tadi menundukkan wajahnya."Jalu, kenalkan ini putriku, namanya Ayu Wulandari. Kau bisa memanggilnya Ayu," kata Nyi Sundari.Lagi-lagi Jalu hanya memberi anggukan kecil tanpa ekspresi apapun di wajahnya, dan apa yang dilakukannya itu sukses membuat penilaian pertama Ayu Wulandari untuknya tidak bagus."Sombong sekali, dia. Bahkan untuk melirikku pun tidak mau!" ucapnya kesal dalam hati."Jalu, tugasmu nanti adalah mengawal putriku kemanapun dia keluar rumah. Apa kau bisa melakukannya?"
Baca selengkapnya
Tuduhan
"Ckckck, bagaimana mungkin seorang pengawal akan mencelakai orang yang dikawalnya?"Purnomo terkejut mendengar suara yang berasal dari belakang tubuhnya. Dia menoleh ke belakang, tapi tidak ada seorang pun yang dilihatnya.Penasaran dengan suara yang baru saja didengarnya, Purnomo pun berdiri lalu melihat sekeliling. Tapi lagi-lagi sejauh matanya memandang tak terlihat siapapun."Kau mencariku?"Purnomo mendongak ke atas. Dilihatnya pemuda yang datang bersama Nyi Sundari dan Aji tengah duduk di atas sebuah dahan dengan pandangan terarah kepadanya."Kau jangan ikut campur urusanku, Bocah ingusan!" bentaknya keras."Hahahaha, bagaimana mungkin aku tidak ikut campur jika Bibi Sundari yang memintaku untuk menjaga Ayu." Jalu tertawa lebar karena menganggap apa yang diucapkan Purnomo kepadanya adalah hal yang lucu.Sejatinya Jalu tidak mengerti apa yang hendak dilakukan Purnomo kepada Ayu Wulandari, sebab selama hidup di Pulau Tengkorak dia tidak mengenal lawan jenis dan juga tentang birah
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status