Share

Bab 21. Biarkan aku jadi pelindungmu

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 21

Aku menatap lurus ke depan, dengan perasaan sedih yang ngelangut, membuat sesak di dada. Ingin rasanya tertidur lagi dan bangun di saat waktu mundur lima bulan ke belakang. Biarlah hubunganku dengan Mama seperti itu, dingin, diam, berjarak, kaku. Sungguh lebih baik daripada menatap tubuhnya yang kini kaku.

Intan memelukku erat erat, dia terus menghiburku, memintaku tegar, padahal air matanya sendiri tak berhenti mengalir. Sementara Papa yang duduk di sisi jenazah Mama, mengaji sambil sesekali terdiam, suaranya tersendat menahan sedih dan pilu. Di luar, Aryan menggantikan Bang Emir yang masih dalam perjalanan dari Surabaya, mengatur segala hal untuk mengurus jenazah Mama, dari menyiapkan tempat pemandian, sampai menggali tanah makam.

Masih kuingat bagaimana Mama terpental setelah Jeep itu dengah sengaja menabrak tubuhnya, lalu jatuh dengan kepala menghantam aspal. Sementara buah anggur yang beliau beli untukku berserakan, menambah merah darahnya yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status