Menikah Demi Mobil

Menikah Demi Mobil

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Oleh:  FerBoyOngoing
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
15Bab
2.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kisah tentang dua wanita beradik kakak yang harus terus menangis dalam batinya karena suami mereka sendiri. Namun mereka saling tidak ingin berbagi cerita karena mereka berpikir bahwa hidup mereka saling menderita !!! Kisah tentang istri yang menderita oleh suaminya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Episode 1

Hai, nama aku Elsia, umurku dua puluh tahun, aku anak terakhir dari dua bersaudara. Aku tinggal berdua bersama Kakakku ketika aku kelas tiga SMP. Karena saat Mamah dan Papahku bercerai, aku dan Kakakku memutuskan untuk tinggal dengan Mamahku, dan kini Mamahku telah meninggal saat aku kelas satu SMA. Di usiaku yang dua puluh tahun ini, aku kuliah di kampus terbaik daerahku, dengan jurusan keguruan tinggi.

Di malam hari yang dingin, ketika aku sedang mengerjakan skripsiku, telepon dari Kak Mega masuk, aku langsung mengangkat teleponnya. Kak Mega terlihat sedang menangis, dan di kelilingi oleh suara teman-teman yang lainnya juga sedang menangis.

Sambil tangisannya yang tidak berhenti, Kak Mega memberitahuku kalau Kak Elsa telah ditemukan terluka parah. Hatiku langsung hancur, keluargaku satu-satunya mengalami kecelakaan. Papahku tidak pernah ada kabar, meskipun aku tau kantor dan tempat tinggal dia. Aku tidak memiliki keinginan sedikit pun untuk bertemu dengan dia.

Air mataku keluar dengan cepat, rasa syok dan tidak terpikirkan terjadi saat ini. Aku langsung menutup telepon dan laptop ku, tampa aku bereskan peralatanku, aku segera menganti pakaianku dan pergi ke tempat Party Kak Mega.

Aku pergi mengunakan motor scoopy milikku yang di berikan Kakakku saat aku keterima di kampus. Aku mengunakan motorku dengan cepat, sehingga aku mencapai tujuanku dengan cepat.

Disana terdapat banyak orang, termasuk anak-anak Party. Setauku acara ini adalah acara Party Private ulang tahun Kak Mega, dan isinya hanya sepuluh orang termasuk Kak Elsa.

"Terdapat pukulan keras di kepala bagian belakang korban." Kata-kata itu terdengar jelas olehku, Kak Mega mendengarkan ucapannya dengan menganti pandangan kepadaku. Entah perasaanku atau bukan, aku merasa Kak Mega panik. "Lalu, korban terluka karena apa yah Pak?"

"Kami kurang tau, kami akan selidiki kasus ini lebih lanjut" Ucap polisi itu, aku rasa, jika ini mengakibatkan polisi, pasti ada yang lebih dari yang aku pikirkan. Aku ingin sekali melihat tubuh Kakakku, tetapi tubuhnya tidak bisa aku lihat, mungkin sudah di bawa oleh ambulan pikirku.

Aku melangkah pelan ke arah mereka, mereka mengalihkan pandangan menujuku, aku menatap mereka dengan tatapan menuduh mereka, seakan mereka peka dengan pandanganku.

"Apa yang kamu pikirkan?" Ucap Kak Mega. Pikiranku tidak jernih saat ini, aku mungkin mengatakan sesuatu yang diluar batas, hal itu membuka mereka tersinggung. "Salah satu dari kalian, yang membuat Kak Elsa seperti ini?"

"Jaga mulut kamu ya!" Bentar Kak Fitria. Entah kenapa dia terlihat paling marah, seakan aku hanya menuduhnya. "Gini aja..." Ucap Kak Siska meminta perhatian.

Semuanya memperhatikan Kak Siska, termasuk aku. "Gimana kalau kita ke rumah Elsa dan memberitahu kegiatan kita tadi" Semua mengangguk setuju. "Tapi jangan sekarang, besok lusa aja. Aku ada urusan lain" Jawab Kak Bobby.

Semuanya setuju dengan hal itu, aku tidak keberatan. Mungkin saja memang akan ada petunjuk dengan kegiatan itu. Setelahnya aku pergi ke Rumah Sakit untuk menunggu Kak Elsa.

Malam hari di penuhi dengan hati tidak tenang, aku menunggu Kak Elsa tidak sendiri, ada beberapa orang yang ikut Party masih bertahan menunggu, termasuk Kak Mega.

Sehingga, beberapa saat kami menunggu dokter pun keluar dari ruangan. Kami segera berdiri, dan langsung menghampiri dokter untuk mendengarkan hasilnya.

"Saya sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi semua sudah terlambat. Pasien telah meninggal dunia." Ucapan itu sudah tidak asing lagi untuk ku dengar, karena aku selalu mendengarnya di televisi.

Aku menangis perih, begitupun teman-teman Kak Elsa. Betapa hancurnya diriku, karena keluarga yang aku punya sudah tidak ada lagi di sampungku. Orang yang selalu ada untukku, paling peduli dan sayang kepadaku.

Hari menjadi sangat lambat, karena aku tidak tidur sama sekali, aku hanya menatap ke depan dengan pikiranku yang terus memikirkan Kak Elsa. Sehingga besok hari tiba, dan siang hari serasa cepat. Kak Elsa sudah di kuburkan. Aku menatap papan nama Kak Elsa terus menerus.

Semua berpamitan kepadaku, tetapi tidak aku gubis, aku hanya terdiam paku. Sehingga, orang terakhir yang berpamitan kepadaku adalah Ayahku. Dia memegang pundakku, dan berbicara kepadaku. "Kamu tidak mau pindah saja tinggal bersama Ayah?"

"No, pah... I Okay." Tampa lama mendengar jawabanku, dia pergi.

Aku kembali ke rumah sendirian, dengan kesadaranku yang sudah membaik. Kekosongan mengisi pikiranku, namun aku mencoba untuk normal karena aku sedang mengendarai motor sendirian.

Sesampainya aku di rumah, aku duduk di kursi tamu yang muat untuk tiga orang, dengan seprai busa warna merah namun bungkus warna cokelat.

Setelah beberapa saat aku merenungkan pikiranku, "Terdapat pukulan keras di kepala bagian belakang korban." Terdengar jelas di benakku. Tentu saja aku langsung menghancurkan pikiran sedihku, aku berdiri dan pergi menuju kamarku.

Aku menatap gudang di samping kamarku dan mengambil papan bekas. Papan berwarna oranye sangat berat dan butuh tenaga saat aku hendak memindahkannya ke kamarku. Tenagaku teruras hanya untuk memasangkan papan itu.

Aku membersihkan debu-debu yang ada, sehingga debu itu berterbangan di area kamarku. Setelah bersih begitupun area kamarku, aku memasang-masang semua yang ada, dari ungkapan polisi, semua anak party dan area pukulan Kak Elsa.

Setelah selesai, aku melihat dengan jarak jauh, aku berfikir sejenak dan mencoba untuk menyelidikinya. Setelah itu, aku berfikir untuk mencari benda yang di gunakan pelaku untuk memukul Kak Elsa.

Aku pergi lagi mengunakan motor Scoopy ku untuk pergi ke tempat Party Kak Mega. Sesampainya disana, tempat party itu berantakan, aku berjalan memasukinya dan pergi ke toilet. Di toilet itu terdapat beberapa barang belum di bersihkan oleh pemilik gedung. Hal itu bingung untukku, karena biasanya jika hal ini terjadi, seharusnya pemilik segera membersihkannya.

Terdengar suara di belakangku, aku memalikkan pandangan ke belakang dan mencari sumber suara itu. Bahkan aku berteriak "siapa?" Dengan begitu keras. Aku melihat sosok itu, sosok yang cukup jauh sedang memenadangku. Sosok yang mengenakan hoodie gelap. Sehingga aku susah mengenali sosok itu.

Dengan gerakan mendadak, aku berlari kearah sosok itu. Dan sosok itu cepat merespon untuk berlari. Tubuh yang ideal bagus dengan body mulus. Hanya itu yang bisa aku nilai dari sosok itu, entah apa dia wanita atau pria.

Aku mempercepat lariku, namun tetap saja tidak terkejar. Lari dia jauh lebih cepat dari lariku, bahkan lari dia terlihat atlit bagiku.

Setelah aku kehilangan jejaknya, aku memutuskan untuk kembali ke gedung Party. Aku kembali ke toilet dan melihat-lihat benda yang mungkin dijadikan alat pembenuhan.

Tetapi, tidak ada benda panjang seperti kayu atau besi disini, aku sudah mencari ke tempat lain bahkan seisi gedung. Entah mungkin sudah di sembunyikan oleh pelaku.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Tidak ada komentar
15 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status