Menikah Demi Mobil

Menikah Demi Mobil

Oleh:  FerBoy  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
15Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah tentang dua wanita beradik kakak yang harus terus menangis dalam batinya karena suami mereka sendiri. Namun mereka saling tidak ingin berbagi cerita karena mereka berpikir bahwa hidup mereka saling menderita !!! Kisah tentang istri yang menderita oleh suaminya.

Lihat lebih banyak
Menikah Demi Mobil Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
15 Bab
Tantangan
   Disebuah pesta besar, Jhon bertemu dengan lelaki bernama Rion.  Dengan riang Jhon menyapa sahabat dari SMP-nya sambil berkata, "Halo bro! Apa kabar," sambil memeluknya bagaikan lelaki.  "Yahahahahahah! Baik lah bro ..."  Lalu dengan senang-senang dalam pesta malam itu, Jhon dan Rion mabuk keras, namun karena seorang lelaki mereka tidak terlalu sakit kepala ...  Sambil menaruh sebotol kaca air keras ... Rion berkata, "eh, kau masih jomblo atau udah beristri nih?" Dengan nada mengejek dan mengoyangkan kepalanya.  Jhon tertawa mendengar pertanyaan Rion yang dari dulu selalu mengejeknya jomblo akut, "yaampun bro! Iyah sih sampai sekarang aku jomblo ... Kayaknya emang tidak ada yang tertarik denganku!"  Rion tertawa keras dengan menepuk-nepuk pundak Jhon karena sudah beberapa tahun setelah lulus kuliah tetap jomblo.  Rion mengambil hpnya dan meletakannya dimeja dengan beberapa
Baca selengkapnya
Masa lalu Saskia
   Saskia mendorong pelan Jhon, "maaf, maksud kamu apa ya?"  Jhon menghembuskan napas, "hemmm? Jadi dari pada kita mengobrol disini ... Boleh saya ke rumah kamu? Sekalian menganti rugi semua kerusakan dagangan kamu."  Saskia mengangukan kepala dan membereskan semua dagangannya lalu pergi kerumahnya bersama Jhon.  Dirumahnya terdapat ayah Saskia yang sedang sakit dan adik Saskia, Saskia mengatakan, "assalamualaikum." Dengan masuk kerumahnya.  "Walaikumsalam," jawab Lusy.  Lalu Saskia masuk kerumahnya, namun tiba-tiba.  "Aghhh," teriak Pak Mario.  Saskia dan Lusy langsung masuk ke kamar ayahnya dengan panik, namun Saskia terlihat paling panik dari semuanya, "Papah? Papah kenapa?"  Lusy memegang tangan Pak Mario, "Pah ... Papah tahan ya? Kak Saskia pasti bisa mendapatkan uang banyak buat biaya rumah sakit, kalau perlu ... Lusy bisa jual beberapa barang Lusy untuk ta
Baca selengkapnya
Menikah
   Malamnya ...  Penghulu sudah datang, yang ada disana hanyalah saksi-saksi yang penting saja ... Tidak ada tamu, atau bahkan tidak ada keluarga Jhon satu pun.  Semuanya sudah siap didepan Pak Mario, pernikahan tanpa cinta dari Jhon atau bahkan Saskia.  Penghuni itu sudah ada didepan Jhon dengan persiapan yang matang, "Saudari Jhon Widianto ... Saya nikah kan anda dengan saudari Saskia Rindra binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai."  Dengan menarik napas panjang Jhon menjawab, "saya terima nikah dan kawinnya Saskia binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai." Dengan mengoyangkan tanganya dengan penghulu tersebut.  Saskia tidak mengerti apa yang hatinya rasakan, namun tiba-tiba air matanya turun tanpa sebab, 'Sekarang ... Aku sudah sah menjadi istri seseorang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya,' Batinya dengan melihat kearah Jhon tanpa reaksi apa-apa ... Mau t
Baca selengkapnya
Hubungan Haikal dan Lusy
   Haikal mengomentari ucapan Saskia, "maksud kakak apa sih ..."  Saskia langsung memotong ucapan Haikal dengan berkata, "yaudah," lalu Saskia melihat kearah Lusy. "Sekarang beri jawaban kepada pacar kamu ini, kamu lebih milih putus sama dia dan tidur malem ini ... Atau pacaran sama dia dan pergi malam-malam kayak gini sama dia."  Ucapan Saskia benar-benar tidak bisa membuat Lusy berkata, dia kebingungan ... Namun saat ini Lusy tidak bisa membangkang ucapan kakaknya apa lagi dia masih butuh Saskia, "aku lebih milih jawaban yang pertama kak."  Haikal sangat terkejut dengan jawaban Lusy, "Lus ... Maksud kamu apa sih," Haikal sangat marah dengan Lusy.  Lusy mengoyangkan kepalanya, "plis ... Tolong."  Haikal menganggukan kepala dengan sangat kecewa, dia pergi dari hadapan Lusy dan Saskia.  Saskia sangat senang karena Lusy lebih menurutinya, "sekarang kita tidur yu?" Ucapnya memegang punggung
Baca selengkapnya
Masa Lalu Nindi dan Jhon
   Peby memutuskan menghilangkan sesuatu itu dan berharap ayahnya tidak tau, dikarenakan dia sangat terburu-buru untuk berangkat syuting.  Lusy dan Haikal kembali ketempat tadi untuk bertemu dengan Saskia dan Jhon yang ternyata masih ada ditempat itu menunggu mereka.  Lusy dan Haikal saling memandang saat baru berhenti melangkah didepan mereka.  "Kalian sudah selesai bicara?" Tanya ketus Saskia.  Lusy hanya menganggukan kepala, "yaudah, Haikal ... Kamu boleh pulang sekarang, Lusy biar aku yang urus."  "CIK," Haikal mengubis kesal dan pergi dari sana.  Saskia dan Jhon kembali ketaman tadi untuk melanjutkan memotret, tatapan mereka harus terus saling memandang agar potonya bagus, meskipun mereka tidak saling memiliki rasa, tapi mereka menganggapi semuanya dengan serius sehingga hasil poto itu bagus.  Selesai berpoto mereka pergi kesebuah cafe untuk makan siang bersama Lusy yang
Baca selengkapnya
Niat Peby dan Rion
   Teman masa kecil, dimana Jhon sangat mencintai Nindi, namun Nindi tidak membalas cinta Jhon.  "Jhon?" Sapa Nindi.  "Eh? Nindi? Hehehe," gugup Jhon.  Lusy sangat kesal melihat mereka berdua, dia langsung batik, "khemmm ..."  Namun Jhon dan Nindi langsung melihat kearah Lusy yang sedang berdiri diam disamping kiri menatap kemesraan mereka berdua.  "Eh? Eee ini aku cuma mau balikin dompet kamu aja kok Jhon, hehe ..." Ucapnya mengulurkan dompet Jhon.  Jhon menerima dompetnya dengan berkata, "terimakasih Nin ..."  Nindi menganggukan kepala lalu pergi meninggalkan semuanya.  Lusy langsung berkata, "cantik doang, tapi caper."  Entah Nindi mendengar atau enggak, namun Jhon lah yang malah marah dengan ucapan Lusy.  "Lebih baik kamu diam Lusy!" Bentaknya seolah hinaan Lusy kepada Jhon.  Saskia terkejut dan berkata, "Lus ... Udah ya
Baca selengkapnya
Keberanian Lusy kepada Jhon
   Lalu Rion dan Peby melangkah mendekat kearah sumber suara.  Tapi Peby merasa itu cuma buang-buang waktu saja, "udahlah ... Buang-buang waktu!"  Rion yang masih penasaran hanya menganggukkan kepala dan ikut Peby pergi ke sisi lain tanpa melihat Lusy.  'fyuhh," leganya.  Lalu Lusy pergi dari sana dengan perjalanannya melangkah demi langkah terus memikirkan apa maksud dari ucapan Rion dan Peby.  Lalu Lusy berada didepan rumah seperti sedang menyambut-nyambut tamu, namun dirinya dikagetkan oleh Jhon yang tiba-tiba datang.  "Aghh, sakit!" Ucap Lusy karena tangannya ditarik kasar oleh Jhon.  Lusy menepis tangan Jhon dengan mengucapkan, "ada apa?"  Jhon langsung merapihkan posisinya ke posisi menghadap Lusy dengan muka yang kesal, "kamu gak tau diri yah ... Saskia membela kamu dan menghentikan aku untuk menamparmu, tapi apa? Saat Saskia terluka karena ulahmu, kamu ma
Baca selengkapnya
Kebencian Lusy kepada Nindi
   Para tamu disana melihat kearah meja itu dengan pembicaraan gosip yang berbisik-bisik.  "Lusy!" Ucap Saskia dengan nada kesal.  "Kenapa kak?" Ketus Lusy.  Ibunya Jhon merasa malu lalu menghampiri Lusy dan menarik Lusy pergi, "ayo ikut Mamah!"  "Agh ... Tapi Mah ..."  Saskia menatap Jhon dengan berkata, "maafin Lusy Mas, nanti aku bilang ke dia agar sopan sama kamu."  Jhon membalas tatapan Saskia, dia ingin sekali memarahi Saskia, tapi dia sadar bahwa dirinya sedang dilihat oleh banyak orang, maka dia berkata, "gapapa Saskia, mungkin dia peduli sama kamu ... Apa lagi kamu kakaknya," agar dirinya dinilai baik oleh tamu dengan memegang pundak Saskia.  Saskia merasa bingung dengan Jhon, namun dia lega tenyata Jhon dia marah kepadanya, lalu Saskia duduk kembali ke kursi.  Sedangkan Jhon membalikan badannya kearah Nindi dengan berkata, "kamu bersihkan bajumu di toil
Baca selengkapnya
Kejahatan Jhon
   Saskia terkejut Jhon berkata seperti itu kepadanya, Jhon langsung membangunkan badannya dari Saskia dan melihat dingin Saskia.  Saskia sangat takut dan membangunkan dirinya dengan menunduk, Jhon langsung membalikan badan menghadap Saskia dan menarik Saskia keluar kamar, "aghhh, Mas sakit ..."  "Mas bentar ..."  Teriakan Saskia terdengar oleh Lusy dan Bu Eka yang langsung menghampiri Saskia dan Jhon.  Jhon berhenti menarik Saskia diruang tamu begitupun Lusy dan Bu Eka yang menghampirinya diruang tamu, terlihat semua petugas-petugas sudah pergi dan tidak ada siapapun dirumah itu selain mereka.  "Jhon ... Ada apa ini?" Tanya ibunya.  Jhon membuang muka, dia langsung menatap Saskia dan berkata, "dengar baik-baik ... Saskia tidur dikamar pembantu!" Ucapan itu sangat menusuk telinga semuanya.  "Apa maksud kamu Mas?" Tanya terkejut Saskia.  Lusy dengan kesal dan mara
Baca selengkapnya
Papah Jhon
  Saskia sedih melihat perlakuan Jhon kepadanya, dia bangun dari duduknya dikasur dan melangkah kedepan ranjang. Saskia menidurkan dirinya dengan sangat terpaksa tanpa berani menatap kearah Jhon lagi, Jhon kembali tidur diranjang sendiri. Saskia sangat susah tidur, semua badannya kedinginan, ingin sekali dia berteriak menghembuskan napas kedinginan. Karena Saskia pusing dirinya sudah tidur, dia bangun dari tidur dan pergi ke balkon untuk menatap langit. Meskipun terlihat seperti tidak ada bintang, namun Saskia tau ... Bintang itu selalu ada diatas tanpa pergi kemana-mana. Namun karena wilayah sekitarnya saat ini sangat terang, bintang itu tidak bisa terlihat. Terlihat ada kursi disana, Saskia melangkah kearah kursi untuk duduk, dia bersandar ke pagar besi dengan hati yang cemas. 'aku teringat kepada Lusy, apa dia baik-baik saja diluar sana ... Dia tidur dimana?' pikirnya, Saskia mengangka
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status