Iqbal memandang Delis tanpa berkata sepatah pun, dia masih bisa merasakan sakit hatinya atas kejadian malam lalu, saat ini yang ada di kepala Iqbal adalah ‘tidak apa-apalah aku menghabiskan tiga juta lima ratus ribu rupiah untuk membeli tas ini, yang terpenting sekarang aku bisa membuat Delis sedikit menyesal karna telah menyia-nyiakan aku.
“Mengapa kau sangat bodoh Iqbal, kau membuang uang sebanyak itu hanya untuk sebuah tas, dan.. dan dari mana kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu? “tanya Dona yang juga penasaran dengan apa yang di lihatnya pasalnya Dona mengira Iqbal akan menghabiskan uang paling banyak dua ratus sampai tiga ratus ribu untuk membeli sebuah hadiah.
“kau tidak perlu tahu aku mendapatkan uang ini dari mana, yang terpenting sekarang aku sudah mendapatkan hadiah untuk aku berikan kepada Rizka” jawab Iqbal dengan mengangkat tas yang baru saja ia beli yang dikemas rapi.
Segera saat keluar dari toko, ponsel Iqbal berdering rupanya panggilan dari
Iqbal duduk terdiam sendirian di kantin sekolah, Iqbal merindukan ayah dan ibunya yang berada di Jawa, Ketika kemudian ponselnya berdering, ada panggilan dari senja ibu kandungnya.“Halo Buk”.“Halo nak kamu sedang apa sekarang?”.“Lagi duduk-duduk saja buk, oh iya buk Iqbal sangat kangen banget sama ibu”.“iya nak ibu juga kangen sama Iqbal, Nak ibu butuh bantuan kamu, kamu mau kan membantu ibu”.Iqbal mengernyitkan dahi penasaran.“Apa yang bisa Iqbal bantu buk?”.“Ibu ingin kamu menemui pamanmu setelah pulang sekolah, nanti di sana pamanmu akan menjelaskan hal yang ibu inginkan, alamat rumah pamanmu akan ibu kirim melalui pesan”.“Baik buk, nanti sepulang sekolah Iqbal akan ke sana”.Sepulang sekolah Iqbal bergegas menuju ke sebuah alamat yang sudah dikirimkan ibunya melalui sebuah pesan.Iqbal memasuki sebuah kompleks perumahan
Para wanita yang tak terima dengan perkataan Iqbal pun meluapkan amarahnya kepada Iqbal seketika “pecundang sepertimu tahu apa tentang cinta?” sahut salah satu wanita , dan disambung oleh wanita lain dengan kata makian kepada Iqbal.Iqbal hanya terdiam seribu bahasa saat kata-kata yang tidak mengenak kan hatinya itu keluar dari mulut para wanita teman sekelasnya sendiri.Iqbal kemudian kehilangan hasrat untuk berada di kelas dengan para wanita yang dari tadi masih saja mengejeknya tanpa henti, akhirnya Iqbal pun meninggalkan ruang kelas yang kebetulan saat itu tengah jam kosong.Iqbal menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.“sial para wanita itu membuatku muak berada di kelas”Saat Iqbal masih saja menggerutu seorang diri ia melihat Delis berada tepat di depannya.“Iqbal, kamu kenapa? Kok kayak lagi kesal gitu?”.Seketika saat melihat Delis, Iqbal teringat dengan masa lalunya saat masih bersama de
Di pagi hari yang cerah terlihat lelaki paruh baya yang berusia sekitar 40 tahun, duduk di sebuah bangku di depan rumahnya dengan tongkat yang berada di sebelahnya, di ujung tongkat itu terlihat jelas patung naga yang menjadi daya tarik tersendiri pada tongkat itu.“Bagaimana perkembangan Iqbal?” tanya lelaki paruh baya itu dengan seseorang melalui sambungan telepon.Lelaki paruh baya itu tak lain adalah Sada sidarsono, ayah kandung dari Iqbal, dan yang berbicara dengannya melalui telepon adalah Alex.“sejauh ini dia berkembang sangat baik lord, dan untuk kedepanya saya yakin dia akan menjadi sosok yang hebat yang sama seperti ayahnya”“Terus pantau dia, sebenarnya aku juga merasa khawatir padanya jika sesuatu hal yang buruk akan menimpanya”.“Anda tenang saja lord aku akan selalu mengawasinya, toh lagi pula selama ini dia sudah sangat menderita dengan ujian kemiskinan yang ia terima bersama saudara-saudara
Alunan musik nan lembut dari pemain piano menggema seantero ruangan, seseorang dengan wajah tampan dan badan proporsional tengah berdiri di ujung, bersandar pada pilar.Lelaki itu tak lain Adalah Iqbal.Hari ini adalah hari ulang tahun teman sekelas Iqbal yaitu Sasha, bisa dibilang Sasha adalah anak dari keluarga kaya yang memiliki sebuah perusahaan besar di Jakarta.Tentu saja siapa pun yang hadir membawakan sebuah hadiah“Sasha ini kuberikan Lukisan karya pelukis terkenal, maaf harganya tak seberapa hanya sekitar 2 juta rupiah” kata salah satu teman Sasha sambil menyodorkan hadiahnya dengan nada merendah tapi bermaksud Meninggi.“he Iqbal mengapa kau mematung seperti itu? Hadiah apa yang kau bawa untuk Sasha?” teriak salah satu teman Iqbal.Iqbal mengambil sebuah kotak yang tadi ia taruh di atas meja, lalu mendekat pada Sasha dan memberikan kotak itu padannya.“terima kasih Iqbal! Hadiah apa yang kau be
Wanita itu tak lain adalah Rahayu yang selalu bertugas untuk mengawasi dan melindungi Retno dari kejauhan, Rahayu pun sangat kaget saat mengetahui kabar dari anak buahnya yang bertugas melakukan pengawasan pada Retno hari itu.(Sebelum Rahayu bertemu dengan Alex)“Miss seseorang telah menculik Retno, aku sudah berusaha keras mengejarnya untuk menyelamatkan gadis itu , akan tetapi aku telah kehilangan jejak, aku sungguh-sungguh minta maaf” ucap bawahan Rahayu melalui sambungan telepon.Dengan segera Rahayu menemui Alex untuk memberitahukan kabar itu, dan terjadilah peristiwa di mana Alex menampar pipi Rahayu.“Bagaimana aku harus bicara dengan lord Sada, jika ia mengetahui anaknya telah di culik !!” teriak Alex yang seketika membuat Rahayu menundukkan kepalannya.“siapa orang yang berani-beraninya menculik putri dari lord Sada?” batin Alex.Semua anak buah Alex dan Rahayu menjadi satu mencari keberadaan Ret
Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari balik pintu, suara itu tak lain adalah suara dari Gerald, suara besar yang membuat tubuh Retno merinding seketika saat mengetahui kedatangan lelaki bengis itu.Gerald berjalan mendekati ranjang, sontak Retno mundur menjauh dari Gerald hingga punggungnya menempel dengan tembok yang berada di belakangnya.“Jangan mendekat.”Teriak Retno saat Gerald semakin dekat dengan tubuhnya, entah dari mana tiba-tiba Retno melihat Gerald memegang sebuah gelas yang berisi air, tubuh Retno dihimpit dengan keras oleh Gerald, lalu Gerald meminumkan air itu pada Retno secara paksa.Air itu sudah lolos masuk ke tenggorokan Retno dalam hitungan waktu beberapa detik, Gerald pun melepaskan himpitanya dari tubuh mungil milik Retno, lalu berjalan menuju sofa yang berada di depan ranjang.Gerald menaruh bokongnya di atas sofa itu sambil melihat tubuh Retno yang berbaring di atas ranjang dengan tatapan tajam.Alena meme
Setelah hampir dua jam Retno membersihkan dirinya di kamar mandi, Patrick menghampirinya ke sana.“he kau sudah terlalu lama berada di air, Cepat keluar dari sana, dan segera kenakan pakaianmu !! “ teriak Patrick.Retno pun keluar dari kamar mandi tanpa sehelai pun kain menempel di tubuhnya, lalu ia menuju ke sebuah lemari dan mengambil Satu gaun tipis yang akan ia kenakan untuk tidur, Retno sudah tidak memiliki rasa malu lagi saat ia tahu Patrick memandang tubuhnya yang sedang memakai pakaian.“Kenapa harus malu? Aku sudah jadi wanita yang tak memiliki harga diri lagi “pikirnya, harapan pun sudah tak ada lagi di hatinya.Patrick sudah menaruh banyak sekali makanan di atas sofa, Retno menatap semua makanan itu tanpa sedikit pun berselera.“Cepatlah makan, aku sudah menyiapkan banyak sekali makanan untukmu, jika kau tak memakannya kau akan mati karna kelaparan” perintah Patrick di saat Retno selesai memakai gaun t
Di dalam salah satu bangunan besar, terlihat Lelaki paruh baya yang sedang memegang sebuah foto seorang wanita muda.Lelaki paruh baya itu tak lain adalah Sada yang sedang memegang foto Retno, putrinya yang sangat ia sayangi.“Sungguh malang nasibmu Nak !! Batin Sada dengan pikiran yang sedang berkecamuk.Sada selalu memikirkan nasib anaknya yang tengah di culik, apakah ia masih hidup atau sudah mati ? Karna tak pernah terdengar kabar baik, dari para anak buahnya yang tengah berusaha keras mencari keberadaan putrinya.“siapa yang sudah berani menculikmu ?” lanjut Sada dalam hatinya.Nightbal bukanlah kumpulan orang sembarangan , tetapi mereka masih belum bisa menemukan Retno dengan kemampuan hebat yang di miliki para anggotanya.“Cepat atau lambat orang-orang yang sudah menculikmu akan mati di tanganku !!” imbuh Sada.Tiba-tiba ponsel Sada berdering.( Dering suara telepon )Dengan segera Sa