Home / Romansa / DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN / BAB. 85 Perjalanan Bulan Madu Harvey dan Ruby Dimulai

Share

BAB. 85 Perjalanan Bulan Madu Harvey dan Ruby Dimulai

last update Last Updated: 2025-05-21 12:21:44

Malam telah larut ketika resepsi pernikahan Ruby Brett dan Harvey Tiano akhirnya usai. Para tamu undangan sudah mulai meninggalkan ballroom hotel bintang lima di Jakarta itu, sementara para staf sibuk merapikan dekorasi yang sebelumnya begitu megah.

Di sebuah ruangan khusus di hotel, Ruby dan Harvey sedang berganti pakaian. Ruby yang sebelumnya mengenakan gaun pengantin putih berkilauan, kini beralih ke dress mini berwarna krem yang elegan, dipadukan dengan sepatu hak rendah yang nyaman. Rambutnya yang tadinya ditata dengan sempurna kini dibiarkan tergerai alami. Harvey, yang sebelumnya memakai setelan tuxedo resmi, kini tampil lebih santai dengan kemeja putih dan blazer biru tua, dipadukan dengan celana chino krem.

Saat Ruby merapikan rambutnya di depan cermin, Harvey menghampirinya dari belakang dan melingkarkan tangannya di pinggang istrinya itu.

Harvey tersenyum, lalu berkata,

"Rasanya aneh ya, sekarang aku bisa memanggilmu, Istriku."

Ruby membalas senyuman suaminya, matanya berte
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 86 Selamat Datang di Phuket, Thailand

    Setelah melewati jalanan yang berkelok di sepanjang pesisir pantai, akhirnya mobil berhenti di sebuah gerbang kayu besar yang dijaga oleh dua staf resor berpakaian khas Thailand. Begitu gerbang terbuka, terlihatlah sebuah vila eksklusif pribadi yang menakjubkan.Bangunan vila bergaya modern dengan sentuhan tropis, dikelilingi oleh taman hijau yang tertata rapi. Yang paling mengagumkan adalah hamparan laut biru yang terbentang luas tepat di depan vila, dengan pantai pribadi yang hanya bisa diakses oleh mereka.Ruby tercengang. Sembari berkata,"Oh, Harvey, ini luar biasa!"Harvey tersenyum puas melihat reaksi Ruby."Aku tahu kamu akan menyukainya. Ayo, kita lihat bagian dalamnya!"Seorang butler pribadi yang sudah disiapkan oleh resor menyambut mereka dengan ramah.Butler menyambut kedatangan keduanya dengan ramah,"Selamat datang, Tuan dan Nyonya. Kami telah menyiapkan semuanya untuk Anda. Silakan masuk."Saat mereka melangkah ke dalam vila, Ruby langsung jatuh cinta dengan interiorny

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 85 Perjalanan Bulan Madu Harvey dan Ruby Dimulai

    Malam telah larut ketika resepsi pernikahan Ruby Brett dan Harvey Tiano akhirnya usai. Para tamu undangan sudah mulai meninggalkan ballroom hotel bintang lima di Jakarta itu, sementara para staf sibuk merapikan dekorasi yang sebelumnya begitu megah.Di sebuah ruangan khusus di hotel, Ruby dan Harvey sedang berganti pakaian. Ruby yang sebelumnya mengenakan gaun pengantin putih berkilauan, kini beralih ke dress mini berwarna krem yang elegan, dipadukan dengan sepatu hak rendah yang nyaman. Rambutnya yang tadinya ditata dengan sempurna kini dibiarkan tergerai alami. Harvey, yang sebelumnya memakai setelan tuxedo resmi, kini tampil lebih santai dengan kemeja putih dan blazer biru tua, dipadukan dengan celana chino krem.Saat Ruby merapikan rambutnya di depan cermin, Harvey menghampirinya dari belakang dan melingkarkan tangannya di pinggang istrinya itu.Harvey tersenyum, lalu berkata,"Rasanya aneh ya, sekarang aku bisa memanggilmu, Istriku."Ruby membalas senyuman suaminya, matanya berte

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 84 Sepenggal kisah Harvey dan Ruby

    Sabtu yang cerah ini menjadi saksi bersatunya dua keluarga besar, Brett dan Tiano, dalam sebuah pernikahan yang megah. Ballroom hotel bintang lima di Jakarta Pusat telah disulap menjadi tempat yang begitu indah, dengan dekorasi serba putih dan emas. Lampu kristal berkilauan di langit-langit, sementara rangkaian bunga mawar dan lily menghiasi setiap sudut ruangan. Para tamu undangan yang datang tampak anggun dalam balutan gaun dan setelan terbaik mereka. Di depan altar yang dihiasi bunga putih, Ruby Brett berdiri dengan anggun dalam gaun pengantin off-shoulder berwarna putih dengan ekor panjang yang menjuntai indah. Wajahnya yang cantik tampak berseri, mencerminkan kebahagiaan yang memenuhi hatinya. Di sampingnya, Harvey Tiano, dengan setelan tuxedo hitam yang elegan, menatap Ruby penuh cinta. Pastor yang memimpin upacara pernikahan itu membuka dengan doa, lalu mempersilakan kedua mempelai untuk mengucapkan janji suci mereka. "Saudara-saudari sekalian, kita berkumpul di sini untuk m

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 83 Akhir Bulan Madu Issac dan Leticia

    Keesokan harinya,Pagi itu, matahari bersinar lembut di langit Estonia, menciptakan kehangatan yang nyaman bagi pasangan yang sedang berbulan madu. Di dalam kamar hotel mereka di Saaremaa, Isaac membuka mata dan langsung menemukan Leticia masih terlelap dalam pelukannya. Dia tersenyum, lalu mengecup lembut kening istrinya."Sayang, bangun, hari ini kita punya petualangan baru," bisiknya lembut.Leticia menggerakkan tubuhnya pelan, lalu membuka matanya dan tersenyum melihat Isaac. "Mmm… aku masih ingin bermalas-malasan di tempat tidur bersamamu," gumamnya manja.Isaac terkekeh. "He-he-he. Kalau begitu, bagaimana kalau kita berangkat agak siang? Kita bisa sarapan dulu di kamar, santai sejenak, baru berangkat ke Haapsalu."Leticia mengangguk setuju, lalu meregangkan tubuhnya sebelum duduk di atas ranjang. "Itu ide yang bagus. Aku penasaran seperti apa Haapsalu."Setelah bersiap dan sarapan bersama, mereka pun berangkat dengan mobil sewaan menuju kota kecil Haapsalu. Perjalanan dari Saa

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 82 Romantisme di Saaremaa Island

    Pagi yang cerah menyambut Kota Tallinn dengan sinar mentari yang lembut. Cahaya keemasan masuk melalui celah tirai kamar hotel, menyinari wajah Leticia yang masih terlelap di pelukan sang suami. Perlahan, Isaac membuka matanya dan tersenyum melihat istrinya yang tidur dengan begitu damai. Dia menatap wajah Leticia sejenak sebelum mengecup keningnya lembut. "Sayang, sudah pagi," bisiknya. Leticia mengerjapkan matanya perlahan, lalu tersenyum begitu melihat suaminya. "Pagi sudah tiba?" tanyanya dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. "Ya, dan aku punya rencana seru untuk kita hari ini," ujar Isaac sambil mengusap pipi Leticia dengan ibu jarinya. Leticia mengangkat alis, tertarik. "Rencana apa?" Isaac tersenyum penuh misteri. "Aku akan mengajakmu ke tempat yang sangat indah dan tenang yaitu di Saaremaa Island." Leticia langsung bangun dari tidurnya dengan mata berbinar. "Pulau terbesar di Estonia itu?" Isaac mengangguk. "Benar. Di sana kita bisa menikmati pant

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 81 Kemesraan Yang Sungguh Manis

    Setelah seharian menjelajahi keindahan alam dan sejarah Estonia, Isaac dan Leticia akhirnya kembali ke hotel mewah mereka di pusat kota Tallinn. Malam di luar terasa sejuk, dengan cahaya lampu kota yang berpendar indah di kejauhan.Begitu memasuki kamar, Leticia melepaskan jaketnya dan meregangkan tubuh dengan lega. "Hari ini sungguh luar biasa. Aku masih bisa merasakan semilir angin di Lahemaa dan keanggunan kastil itu," ucapnya sambil tersenyum ke arah suaminya.Isaac berjalan ke minibar, menuangkan segelas anggur merah untuk mereka berdua. "Aku setuju. Dan yang lebih menyenangkan adalah aku bisa menghabiskan semuanya bersamamu."Leticia menerima gelas anggur yang diberikan Isaac, lalu duduk di tepi tempat tidur sambil menyesapnya perlahan. Matanya menatap suaminya dengan penuh arti. "Aku merasa kita harus mengakhiri hari ini dengan sesuatu yang lebih istimewa."Isaac mengangkat sebelah alisnya, mendekat ke arah Leticia. "Kamu punya sesuatu dalam pikiran?"Leticia tersenyum miste

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 80 Keseruan Menjelajahi Estonia

    Matahari pagi di Estonia menyelinap masuk melalui celah tirai kamar suite mewah itu, menyapukan cahaya keemasan yang lembut ke seluruh ruangan. Udara di luar begitu dingin, akan tetapi di dalam kamar, kehangatan masih tersisa dari malam penuh gairah yang baru saja mereka lalui.Leticia menggeliat pelan di bawah selimut tebal, tubuhnya terasa nyaman dalam dekapan Isaac yang masih tertidur. Napasnya teratur, seolah-olah masih terbuai dalam mimpi indah. Dia mengangkat kepalanya perlahan, memperhatikan wajah suaminya yang tampak begitu damai. Seulas senyum terbentuk di bibirnya saat Leticia mengingat setiap momen magis yang mereka habiskan bersama semalam.Pelan-pelan, perempuan cantik itu menyentuh pipi Isaac, lalu berbisik lembut."Isaac Sayang, bangun," ucapnya lembut.Isaac mengerang kecil sebelum akhirnya membuka matanya yang kelam, lalu tersenyum melihat istrinya."Pagi, Cintaku," gumamnya serak, suaranya masih berat oleh sisa kantuk. Dia pun menarik Leticia ke dalam pelukannya, me

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 79 Hot Night

    Malam pun tiba juga Kota Tua Tallinn, menyajikan suasana yang romantis dengan jalanan berbatu yang diterangi lampu kuning temaram. Isaac dan Leticia berjalan berdua, tangan mereka saling menggenggam erat. Udara dingin musim semi terasa menyegarkan, membuat Leticia merapatkan mantel wolnya."Kota ini benar-benar indah di malam hari, Isaac." Leticia menoleh ke suaminya dengan senyum hangat.Isaac mengangguk. "Ya, Sayang. Suasananya sangat tenang dan romantis. Aku senang kita memutuskan untuk berjalan-jalan malam ini."Mereka pun melewati alun-alun kota tua yang masih dipenuhi beberapa turis dan penduduk lokal yang menikmati malam. Aroma kopi dari kafe-kafe kecil yang masih buka menyebar di udara, menggoda selera mereka."Kamu mau mampir ke salah satu kafe untuk minum coklat panas?" tanya Isaac.Leticia menggeleng pelan. "Mungkin nanti. Aku ingin menikmati suasana malam ini lebih lama sebelum kita duduk dan bersantai."“Baiklah, Sayang.”Mereka pun terus berjalan, melewati bangunan-bang

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 78 Jalan-jalan Keliling Estonia

    Setelah selesai makan dan beristirahat sejenak, tepat pada pukul sepuluh pagi waktu Tallinn, Isaac menatap istrinya, Leticia, dengan senyum hangat. Matahari bersinar lembut di atas langit biru, memberikan suasana yang sempurna untuk menjelajahi kota yang menawan ini."Sayang, bagaimana kalau kita mulai petualangan kita di Kota Tua Tallinn sekarang?" ajak Isaac sambil menggandeng tangan sang istri.Leticia mengangguk penuh semangat. "Tentu! Aku sudah tidak sabar melihat keindahan arsitektur abad pertengahan yang ada di sini."Mereka pun melangkah ke arah Tallinn Old Town, salah satu pusat sejarah terbaik di Eropa yang masih terjaga keasliannya. Jalanan berbatu yang khas, bangunan-bangunan tua yang indah, serta suasana romantis yang kental membuat Leticia takjub."Lihatlah, Isaac!" seru Leticia sambil menunjuk ke sekeliling."Bangunan ini terlihat seperti berasal dari dongeng!"Isaac tersenyum melihat istrinya yang tampak begitu bahagia. "Memang benar. Kota Tallinn seperti membawa kit

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status