Share

11. Ciuman Pertama Pengantin Baru

    “Papa sudah menebak akan hal ini. Hm … baiklah, Papa akan mengalah, tetapi tidak sekarang. Kalau kalian menghormati Papa, tolong jaga marwah Papa di depan semua orang, terutama keluarga. Papa akan mengalah kamu tidak mengganggu Papa dan Rumi saat kami masih berstatus sah sebagai suami istri. Jika kamu masih terus menganggu, maka kalimat talak itu tidak akan pernah keluar dari mulut Papa. Rumi, kamu paham’kan? Ayo sekarang ikut Papa,” ujar Angkasa dengan tegas. Bari bungkam, Rumi pun dengan terpaksa mengangguk dan mengikuti langkah Angkasa. Ia juga pasrah saat Angkasa menggandeng tangannya untuk masuk ke dalam lift. 

    Pintu lift tertutup, Angkasa dan Rumi masih saja diam, tetapi Angkasa tidak melepas genggaman tangannya pada Rumi. Wanita itu sudah panas dingin dengan napas terasa sedikit sesak. Ia sangat takut pada ekspresi wajah Angkasa yang menyimpan amarah. “Apakah saya begitu buruk sebagai seorang lelaki sehingga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
salah Bari sendiri ngasih permintaan aneh bener... meskipun Rumi cerai sama Angkasa tetep ga bisa nikah sama Bari lah haram hukumnya... Emaaaakkkkk i love u, emang terbaik deh ............
goodnovel comment avatar
Arif zaif
hahahaha baru gabung bunda di,,udah ngakak terus
goodnovel comment avatar
Yanyan
jodoh yg tertukar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status