Share

Berhasil Menaklukkan Banaspati

Bab 8

Bapak memberanikan diri.

Dari membungkuk, beralih duduk tegak. Menatap Banaspati dengan kedua tangan memohon.

"Aku ingin bersekutu denganmu, Banaspati yang perkasa."

"Mohon bantu kami mengalahkan musuh-musuh."

"Hanya itu saja?!" pekik Banaspati yang membuatku sontak menutup telinga.

Suaranya menggelegar dan hawa mulutnya begitu panas.

"Be-be-nar, Banaspati yang mulia," jawab Bapak gemetar.

Banaspati itu berpindah ke dahan yang lebih tinggi dan masih terus berpendar menyala-nyala.

Sementara Banaspati yang lain, terbang menyebar ke pucuk-pucuk pepohonan. Mirip bola-bola api di sirkus singa di Meksiko.

"Panggil saja aku saat kau butuh, wahai manusia. Tapi harus kau sajikan seekor sapi betina yang besar!!" Suaranya memekik tajam.

Demi menjaga kesan baik, Bapak berusaha keras untuk tidak menutup telinga.

"Kau sanggup, wahai manusia?!" pekiknya lagi. Membuat Bapak terperanjat kaget.

"Kusanggupi, Banaspati yang mulia!" jawab Bapak tegas.

Blep.

Suasana kembali gelap total. Hawa pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status