Share

Bab 47 Menjadi Penawar Untuk Terakhir Kali

Setelah beberapa saat memandang Alisya, Dafandra memberi isyarat kepada kedua pengawal elitnya untuk pergi. Kini hanya tinggal Alisya dan Dafandra yang berada di dalam ruangan itu.

"Duduklah kembali!" Dafandra menepuk sebelah tempat duduknya yang kosong, memberikan isyarat pada Alisya untuk kembali pada posisi semula. Meski ragu, Alisya tetap menuruti perintah sang pangeran.

Sesaat kebisuan menjadikan ruangan lebih dingin berkali-kali lipat.

"Apa kamu punya ide?" tanya Dafandra lagi.

"Aku tidak punya ide, tetapi kedua pengawal elit itu menjalani hukuman yang berat karena kesalahanku. Oleh karena itu, aku bersedia dihukum bersama mereka," kata Alisya penuh penyesalan, meski sebenarnya dia takut.

"Kamu yakin ingin mendapatkan hukuman cambuk?" Sebuah seringai mengejek terlukis di bibir Dafandra.

"Menurutmu apa yang akan Raja Nandri lakukan jika putrinya dicambuk di saat berbulan madu?" tanya Dafandra tidak percaya.

Pandangan Alisya jatuh ke lantai. Dia tidak tahu pasti perasaan sa
Sunny Zylven

Hallo, Pembaca! Jika kamu suka karya ini, jangan lupa masukan ke pustakamu, Ya! Ikuti terus kisah Alisya hanya di Goodnovel! 😃 Dukung author dengan memberikan review bintang 5, vote/gem, komentar dan ajak teman-teman anda untuk membaca kisah ini. Terima kasih

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status