Share

Hubungan yang Dingin

Semesta Rain

Harusnya ini menjadi hari pertama kami latihan bersama sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pada hari Sabtu di sela-sela kesibukan jadwal kami di akhir pekan.

Namun, sudah hampir sepuluh menit, baik aku ataupun Aksara tak satu pun yang memulai percakapan. Selain sapaan "hai" singkat ketika kami pertama kali bertemu beberapa saat lalu.

Kami sama-sama bungkam dan sibuk dengan pikiran masing-masing dalam diam. Meski sebenarnya, aku tahu bahwa Aksara menahan diri untuk tidak bicara.

Mulut lelaki itu pasti sudah gatal ingin segera mengatakan apa pun yang tertahan di ujung lidahnya. Pernyataan-pernyataan konyol atau mungkin tanggapan serius seperti saat terakhir kali kami bertemu.

"Lo, gimana punya pikiran kalau selama ini gue cuma pura-pura?"

Aku masih ingat pertanyaan yang diajukan Aksara tiga hari lalu sebelum pergi dari rumah Paman Bara. Aku bahkan masih ingat bagaimana senyum kecut itu membingkai wajahnya.

"Berarti, nggak semua berhasil lo tipu kan?"

Tangan Aksara men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status