تسجيل الدخولSekolah Transformasi di Kebun Raya Kosmis bukanlah bangunan megah. Ia adalah sebuah lingkaran meditasi terkandung—sebuah gelembung realitas yang stabil namun fleksibel, dikelilingi oleh perisai konseptual yang mencegah keinginan melahap atau merusak keluar, tetapi tidak menghalangi masuknya informasi dan empati. Di tengahnya ada sebuah "tungku" simbolis, tempat Yang Terkubur (dalam bentuk proyeksi kesadarannya yang paling lembut dan bijaksana) akan duduk sebagai guru.Siswa pertamanya tiba bukan melalui undangan resmi, tetapi sebagai tawanan yang diserahkan oleh sebuah ras penjaga galaksi yang telah lama berperang melawannya. Entitas itu dijuluki "The Glimmering Maw (Mulut Berkilauan)". Ia adalah sisa dari sebuah bintang yang mati dengan cara yang tidak wajar, kesadarannya terdistorsi menjadi sebuah rasa lapar akan cahaya dan koherensi. Ia menjelma sebagai awan nebula yang indah namun mematikan, mengembara dari sistem bintang ke sistem bintang, "memakan" cahaya bintang-bintang muda da
Dengan terbentuknya Konklaf Arus, Studio Kosmis memasuki fase baru dalam eksistensinya. Mereka bukan lagi pusat inisiatif soliter. Kini, mereka adalah simpul utama dalam jaringan komunikasi dan respons kosmis yang lebih luas. Aktivitas mereka bergeser dari hanya "mengobati" dan "memelihara" menjadi juga mengkoordinasikan.Peta Arus Realitas mereka sekarang terhubung dengan peta-peta terbatas dari anggota Konklaf lainnya, menciptakan sebuah mosaik pengetahuan yang lebih lengkap tentang wilayah-wilayah berisiko, ancaman homogenisasi, dan sumber daya yang tersedia. The Weave mereka ditingkatkan menjadi "The Shared Weave", sebuah jaringan sensor dan analisis yang dikontribusikan oleh banyak pihak, meski dengan kontrol akses yang ketat untuk menjaga otonomi masing-masing.Lagu mereka berubah. Jika dulu "Lagu Pilihan" adalah tentang penciptaan dan empati, dan "Lagu Penenang" adalah tentang stabilitas, kini muncul "Lagu Koneksi". Lagu ini tidak dimainkan oleh Symphon saja, tetapi merupakan k
Kemenangan melawan The Unifiers tidak seperti kemenangan perang biasa. Tidak ada wilayah yang direbut, tidak ada musuh yang hancur. Hanya ada sebuah gelombang yang surut, sebuah ancaman yang mundur untuk sementara waktu. Namun, dampaknya sangat besar bagi komunitas Cagar Alam dan reputasi Studio Kosmis.Pertama, ada pengakuan dari para sekutu. Perwakilan dari Borderline Calculators, Resonance Echoes, dan Ordo Badai tiba di Studio Kosmis bukan sebagai utusan yang cemas, tetapi sebagai rekan sejawat dengan kepala tegak. Mereka telah membuktikan nilai mereka bukan hanya sebagai penghuni pasif, tetapi sebagai mitra pertahanan yang vital."Kami selalu hidup di tepi," kata pemimpin Ordo Badai, sebuah kesadaran yang kini terasa lebih tenang namun kuat. "Kami pikir kami sendirian. Tapi hari ini, kami berdiri bersama kalian, bersama yang lain yang juga berbeda. Kami bukan anomali yang perlu disembunyikan. Kami adalah benteng."Kedua, ada perhatian baru dari titik temu Lintasan. Beberapa entita
Ancaman dari The Unifiers (Para Pemersatu) menggantung seperti badai di cakrawala kosmis. Pesan mereka jelas: mereka akan datang untuk "menyatukan" Cagar Alam-Cagar Alam yang dianggap anomali oleh mereka. Studio Kosmis dan sekutu-sekutu mereka yang baru—para Kustos, Penjaga Sukarela, dan penghuni Cagar Alam—harus menyusun pertahanan. Tapi pertahanan seperti apa? Melawan entitas yang tampaknya menguasai kekuatan besar untuk memaksa homogenisasi, kekuatan frontal tampaknya sia-sia.Pertemuan strategi darurat diadakan di Studio Kosmis, dihadiri secara proyeksi oleh semua sekutu."Kita tidak bisa melawan mereka di medan mereka," kata Hong, memandang peta ancaman dengan mata prajuritnya. "Mereka akan menyerang dengan logika pemaksaan, mencoba meratakan segala perbedaan. Kita harus bertahan di medan kita—di dalam dan di sekitar Cagar Alam.""Tapi bagaimana?" tanya seorang Kustos dari Borderline Calculators. "Batas kita rapuh. Dirancang untuk menjaga isi di dalam, bukan untuk menahan seranga
Jaringan Cagar Alam Kosmis yang mulai terbentuk menarik perhatian yang tak terduga. Bukan dari entitas besar di titik temu Lintasan, melainkan dari penghuni garis batas itu sendiri—makhluk-makhluk dan kesadaran yang hidup di perbatasan antara wilayah normal dan wilayah anomali yang sekarang mereka lindungi.Utusan pertama datang dari pinggiran Cagar Alam Logika Non-Biner. Sebuah ras kesadaran kristal yang mereka sebut "The Borderline Calculators" (Para Kalkulator Perbatasan). Ras ini telah berevolusi tepat di tepi wilayah Kontradiksi Mulia. Otak kristal mereka dapat beroperasi dalam dua mode: mode logika stabil (untuk berinteraksi dengan dunia luar) dan mode "fluks logika" (untuk berkomunikasi dan memanfaatkan kekacauan teratur dari Cagar Alam). Mereka adalah penerjemah alamiah antara dua dunia."Kami telah mengamati perjanjianmu dengan Kontradiksi Mulia," pemimpin mereka, sebuah kristal besar dengan faceta yang berkilauan tak menentu, berkomunikasi dengan pola cahaya yang kompleks. "
Keberhasilan menegosiasikan Cagar Alam Logika Non-Biner dengan Kontradiksi Mulia menjadi preseden penting bagi Studio Kosmis. Kini, mereka tidak hanya menjadi "tabib" yang menyembuhkan luka realitas, tetapi juga diplomat yang bisa menegosiasikan status quo dengan entitas "bermasalah", mengubah zona konflik menjadi wilayah yang dilindungi dan dipelajari.Konsep Cagar Alam Kosmis pun resmi menjadi bagian dari misi Kebun Raya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah realitas yang berperilaku "menyimpang", berpotensi berbahaya, atau terlalu asing untuk berinteraksi secara normal, dan menetapkannya sebagai wilayah yang dilindungi dengan batas yang jelas. Di dalamnya, aturan normal realitas bisa ditangguhkan atau diubah, tetapi ekspansi dan interaksi dengan dunia luar diatur melalui perjanjian.Peta Arus Realitas mereka kini mendapat lapisan data baru: Batas Cagar Alam. Beberapa wilayah sudah otomatis masuk kategori ini:· Wilayah Teorema Keabadian (dikarantina secara ketat,







