LOGINKehidupan Wa Lang di Bumi berakhir sia-sia. Miskin, sendirian, dan terlupakan. Kematiannya pun tak mulia. Namun, ternyata menjadi awal mimpi buruk baru. Ia terbangun di dunia kultivasi yang kejam, bukan sebagai protagonis berbakat, melainkan sebagai budak dengan sisa hidup sepuluh hari. Sepuluh hari sebelum jiwa dan raganya digunakan sebagai pupuk spiritual untuk menyuburkan tanaman obat para kultivator jahat. Terjebak di antara kematian kedua dan kehidupan sebagai bahan mentah, Wa Lang hanya punya satu senjata: akal sehatnya sebagai manusia modern. Dengan sisa-sisa pengetahuan kimia, fisika, dan psikologi dari Bumi, ia harus meramu, memanipulasi, dan mengakali jalan keluar dari tempat yang seharusnya tak tertembus. Ini bukan kisah tentang menjadi yang terkuat. Ini kisah tentang bagaimana seekor belalang yang cerdik dapat merobek akar pohon ek yang paling sombong.
View MoreKembali dari Istana Giok Terlupakan, suasana di Kedalaman Harmoni terasa lebih reflektif. Pengalaman harus "mengistirahatkan" seorang Penjaga tua meninggalkan bekas yang dalam pada kami semua. Itu adalah pengingat yang suram bahwa tanggung jawab kami sebagai Penjaga tidak selalu tentang menciptakan keindahan, tetapi terkadang tentang mengelola kehancuran dengan penuh hormat.Namun, kehidupan dan komunitas yang telah kami bangun tidak boleh terbebani oleh kesedihan yang terus-menerus. Seminggu setelah kepulangan kami, sebuah perayaan spontan terjadi.Ini dimulai dengan seorang anak—cucu dari salah satu mantan budak tertua—yang berhasil mencapai tingkat Foundation Establishment pada usia yang sangat muda. Prestasinya bukan hanya miliknya, tetapi menjadi bukti nyata bagi seluruh komunitas bahwa lingkungan yang penuh dukungan dan makna dapat memicu potensi tersembunyi.Tanpa komando, warga Kedalaman Harmoni mulai berkumpul di plaza utama. Mereka membawa makanan, menyalakan lampion, dan mu
Bulan-bulan berlalu, dan "Proyek Makna" mulai membuahkan hasil yang nyata. Jejaring Resonansi yang dipasang di komunitas-komunitas anggota Persekutuan menunjukkan peningkatan stabil dalam indeks kebahagiaan dan kohesi sosial. Konflik berkurang, inovasi muncul, dan bahkan tingkat breakthrough dalam cultivation meningkat—seolah-olah dengan merawat jiwa, tubuh spiritual juga ikut berkembang.Namun, Benih Nexus di dalam diriku terus menjadi kompas yang peka terhadap setiap ancaman Senyap. Suatu pagi, saat aku sedang memeriksa peta Resonansi di ruang kontrol utama, sebuah titik merah berkedip di wilayah yang tidak terduga: Istana Giok Terlupakan, sebuah kuil tua yang ditinggalkan di puncak gunung terpencil, tempat yang dianggap suci oleh beberapa klan kecil."Di sana tidak ada komunitas yang tercatat," kata Feng, berdiri di sampingku dan menyipitkan mata pada proyeksi peta. "Tempat itu telah kosong selama berabad-abad.""Jejaknya lemah, tapi tidak salah lagi," jawabku, merasakan getaran ha
Kembali ke Bumi terasa seperti kembali ke rumah yang sama sekali baru. Meski pemandangannya tidak berubah—Kedalaman Harmoni masih dipenuhi aktivitas, Aula Memori masih dikunjungi para pencari pengetahuan—segala sesuatu terasa berbeda melalui lensa tanggung jawab baruku.Benih Nexus di dalam dadaku berdenyut tenang, bukan sebagai sumber kekuatan, melainkan sebagai kompas yang selalu mengingatkanku pada jaringan realitas yang lebih luas dan ancaman Senyap yang tak terlihat.Pertemuan pertama dengan Majelis Suara setelah kepulangan kami penuh dengan keheningan yang menegangkan. Aku berdiri di hadapan mereka, bukan sebagai Wa Lang si mantan budak atau koordinator Kolektif Lima, tetapi sebagai sesuatu yang lain."Kami telah melakukan perjalanan ke tepian realitas," mulaku, suara terdengar jernih di ruangan yang sunyi. "Dan kami menemukan bahwa pertempuran kita belum berakhir. Hanya bentuknya yang berubah."Aku berbagi ingatan yang diberikan Orlon—gambar-gambar Nexus yang sekarat, bayangan
"Perwira Harmoni" melayang dengan hati-hati melalui hutan kristal yang megah namun sekarat. Setiap kristal yang padam terasa seperti pemadaman sebuah bintang dalam kesadaran kolektif kami. Udara—jika bisa disebut udara—bergetar dengan kesedihan yang tak terucapkan.Kami mendarat di pelataran luas di depan kuil cahaya. Strukturnya lebih besar dari yang terlihat dari kejauhan, dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi ke "langit" kristal di atas. Namun, retakan-retakan besar membelah dinding-dindingnya, dan cahayanya berkedip tak menentu.Masuklah... Penjaga...Pintu kuil yang terbuat dari energi murni terbuka tanpa suara, mengungkapkan koridor yang dalam. Kami bertukar pandang, lalu melangkah masuk, dengan perisai spiritual kami tetap aktif namun tidak agresif.Di dalam, kami menemukan sumber panggilan—dan pemandangan yang memilukan.Sebuah entitas yang terbuat dari cahaya murni, wujudnya seperti manusia namun transparan dan berisi galaksi-galaksi mini, terbaring di pusat ruangan. Cahay
Pesan samar itu bergema dalam kesadaranku selama berhari-hari. PENJAGA... Satu kata yang terasa seperti pertanyaan, permintaan, dan panggilan sekaligus. Itu tidak terasa jahat, tetapi kosong—seperti ruang hampa yang ingin diisi.Kami mengadakan rapat tertutup di ruang batin Wadah Yang Terkubur. Hanya Kolektif Lima, Yan, Master Wu (via proyeksi), dan Yang Terkubur yang hadir. Kami berbagi pengalaman kami tentang "panggilan" itu."Aku merasakan... kesedihan yang tak terhingga," kata Mei Ling, memeluk dirinya sendiri. "Seperti sesuatu yang telah kehilangan segalanya.""Bagi ku, itu terasa seperti koordinat," tambah Feng, memproyeksikan peta dimensi yang kompleks. "Sebuah lokasi di luar cluster galaksi kita, di wilayah ruang antar-dimensi yang belum dipetakan."Hong mengerutkan kening. "Apakah ini jebakan? Apakah sisa-sisa pengikut Yang Pertama mencoba menarik kita?"Yang Terkubur terdiam lama sebelum akhirnya berbicara. Tidak. Ini... lebih tua. Jauh lebih tua. Rasanya seperti... jejak da
Bulan-bulan berikutnya pasca-konflik dengan Yang Pertama adalah periode pembangunan kembali—bukan hanya secara fisik, tetapi secara spiritual dan sosial. "Persekutuan Kesadaran" yang baru saja dideklarasikan membutuhkan fondasi yang kokoh, dan Kedalaman Harmoni menjadi pusatnya.Aula Memori mulai dibangun di bagian terdalam tambang, dirancang bukan sebagai monumen megah, tetapi sebagai ruang meditasi yang tenang. Kristal warisan Yang Pertama ditempatkan di pusatnya, terhubung dengan formasi kristal yang lebih kecil yang memungkinkan pengunjung mengakses pengetahuannya tanpa kewalahan. Setiap pengalaman disaring dan dimoderasi oleh Kolektif Lima atau Para Penyatu yang terlatih.Suatu pagi, aku menemukan Mei Ling sedang duduk di depan kristal utama, wajahnya basah oleh air mata. Di depannya, terpancar proyeksi seorang wanita dari peradaban tanaman yang telah punah, sedang menyanyikan lagu pengantar tidur untuk anaknya yang terbuat dari cahaya."Dia kehilangan segalanya saat dunia mereka
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments