Share

Bagian 88

Author: Puziyuuri
last update Last Updated: 2025-06-23 18:38:01

Viola menjerit, lalu menutup wajahnya dengan telapak tangan. Amarah menyeruak dalam dada. Bagaimana tidak? Saat dia membuka pintu, pemandangan dalam kamar membuat hati terbakar api cemburu.

"Kenapa, Vio? Kamu baik-baik saja?" tanya Satya sambil ikut melongok ke kamar.

Wajah Satya seketika memerah. Dia memalingkan wajah. Sementara itu, Kiria yang tengah duduk di punggung Arya sambil memijat bahunya menoleh. Keningnya berkerut melihat raut wajah Satya dan Viola.

"Ada apa dengan mereka? Seperti habis melihat adegan vul-" Kiria tersentak. "Sial*n!" umpatnya.

Dia cepat-cepat turun dari punggung Arya yang hanya mengenakan celana pendek itu. Jika tidak tahu kondisi sebenarnya, adegan memijat bahu terkilir itu akan terlihat begitu sensual. Kiria mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Anu ... maaf, Kak, kami menganggu," tutur Satya dengan canggung.

"Ya, sangat menganggu," ketus Arya menambah kesalahpahaman, membuat Kiria seketika memelototinya.

"Maaf, Kak, kami benar-benar tidak sengaja," sahut Sat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 128

    Wanita muda yang baru masuk itu tiba-tiba menyenggol Kiria dengan keras. Oleh karena terlalu fokus, Kiria tak siap dan kehilangan keseimbangan. Tak ayal, tubuhnya pun menubruk meja. Prang! Sungguh sial! Guci antik di meja ikut tersenggol, sehingga meluncur bebas ke lantai. Hampir saja kaki Kiria tertimpa. Untunglah, dia menghindar dengan cepat. "Ya ampun, Kiria. Kamu tidak berubah, ya. Masih saja ceroboh."Kiria seketika mendelik. Dia menatap tajam wanita berpenampilan modis itu. Sebelumnya, Kiria memang merasa familiar, tetapi sekarang rasanya dia harus benar-benar mengingat wajah julid di depannya. "Ah! Dia Malika, si mulut beracun! Sial sekali bertemu drama queen, trouble maker ini!" keluh Kiria dalam hati. Malika adalah teman sekelas Kiria semasa SMP, anak orang paling kaya di desanya dulu. Sayangnya, Malika begitu arogan dan ingin semua orang tunduk padanya. Namun, Kiria menolak. Puncaknya, Malika dan gengnya tak sengaja melihat Kiria bersama Arya. Dia pun menghina Arya ha

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 127

    Arya membuka mata perlahan sembari memijat kening. Aroma sabun yang familiar membangunkannya dari tidur lelap. Tak mendengar deru napas dari sebelahnya, Arya meraba tempat tidur, hanya ada guling. "Sayang, kamu mau ke mana sepagi ini? tanyanya setelah tersadar sepenuhnya. Ada sedikit rasa kesal di hati Arya. Dia masih ingin memeluk Kiria lebih lama. Kalau perlu, mereka bermalas-malasan saja di kamar seharian. Namun, sang istri sudah berdandan rapi di depan cermin. "Bukannya sudah kubilang kemarin? Kamu lupa, lagi, 'kan? Hari ini, Nia sama Tiara minta ditemani mencari gaun untuk peluncuran film baru Nia. Habis itu makan siang sama-sama," jelas Kiria seraya memoleskan lipstik. Arya mendelik. "Peluncuran film Nia, untuk apa adik Raka juga ikut?""Filmya, kan, produksi dari anak perusahaan Keluarga Rahardja?""Bukannya Nia itu terkenal pusat dunia fashion? Rasanya tidak perlu dibantu memilih gaun.""Biasalah, mereka ingin bermanja-manja saja.""Aku juga ingin bermanja-manja. Apa merek

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 126

    Kiria tersenyum puas. Usahanya tiga hari menginap di laboratorium tak sia-sia. Pekerjaan untuk beberapa ke depan sudah terselesaikan dengan baik. Suara kondensor untuk penyulingan minyak atsiri bahkan terdengar merdu di telinga. Sebelumnya, Kiria memang kesulitan mendapatkan minyak atsiri berkualitas tinggi. Entah bagaimana Perusahaan Keluarga Rahardja memonopoli sumber-sumber bahan baku terpercaya. "Mantap juga idemu, Yan. Kupikir akan menyebabkan biaya produksi membengkak jika memproduksi sendiri. Ternyata, dengan modifikasi yang kamu sarankan, hasilnya luar biasa," puji Kiria. Yanto menggaruk kepala yang tidak gatal. Wajah ala boyband Korea yang tampak tersipu memang memesona. Sungguh disayangkan, pinggulnya bergoyang cantik merusak suasana, membuat Arlita susah payah menahan tawa, hampir saja menumpahkan garam asetat di tangannya. "Ehem, Lita," tegur Kiria. "Iya, Ketua, iya."Amira yang baru saja melakukan pengujian kadar menghampiri mereka. Wajahnya tampak sangat serius. Dia

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 125

    Arya mendelik. Mata elangnya seketika menatap tajam pelaku penamparan. Amarahnya semakin tersulut saat melihat Kanania berdiri di sana. Sementara itu, Kanania mengepalkan tangannya yang terasa nyeri. Menampar pipi Arya ternyata cukup sakit. Namun, dia belum puas melampiaskan emosi, kembali mengangkat tangan. "Kamu! Beraninya kamu menyakiti kakakku! Mentang-mentang kami tidak ada hah!" Prernikahan Satya dan Viola memang diadakan secara tiba-tiba. Keluarga Kiria yang kebetulan harus pergi ke Malaysia untuk menemani nenek berobat tak bisa berhadir. Namun, saat insiden di pernikahan menjadi viral, mereka langsung kembali. "Awas kamu, Arya!"Tamparan berikutnya hampir mendarat lagi di pipi Arya. Beruntung, dia menangkap tangan Kanania dengan cepat. Kanania melotot dan menggemelutukkan gigi. "Lepas! Sial*n lepas! Arya, lepas!""Sepertinya, kamu menjadi tidak sopan, adik ipar.""Cih! Aku tidak sudi punya kakak ipar sepertimu!""Jangan lupa, Nia. Kakakmu sangat mencintaiku."Kanania mas

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 124

    Kiria yang tengah menuntaskan panggilan alam mengerutkan kening. Teriakan panik Arya di luar kamar mandi terdengar samar-samar. Dia mencoba menajamkan pendengaran."Ria, kamu sudah janji tidak akan meninggalkanku. Kenapa malah menghilang begitu saja?"Kiria menepuk kening. Dia berdeham beberapa kali, bermaksud memberi tanda keberadaannya. Meskipun bukan sosok religius, Kiria ingat salah satu adab saat di WC adalah tidak berbicara.Namun, suara dehamannya tidak didengar Arya. Sang suami masih saja bermonolog di luar sana. Kiria mendengkus."Aku tidak hilang, Arya! Aku di WC!" seru Kiria kesal.Dia menghela napas lega saat keluhan Arya tak terdengar lagi. Namun, Kiria salah besar. Baru saja hendak fokus kembali buang air, pintu kamar mandi dibuka mendadak.Kiria ternganga. Arya merangsek masuk dengan wajah panik. Melihat Kiria yang tengah duduk di kloset, dia langsung memeluknya erat."Kukira kamu menghilang! Syukurlah, kamu tidak pergi ....""Aryaaa!!!" geram Kiria. "Keluar! Keluar san

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 123

    Dua remaja tengah duduk di bangku kayu. Semilir angin yang berembus mempermainkan rambut keduanya. Remaja perempuan tiba-tiba mengeluarkan Kantong kain dari tas selempangnya."Tadaaa! Hadiah untuk Raka! Ini kubuat sendiri lho!" seru si gadis.Remaja laki-laki menerima kantong kain dan mengeluarkan isinya. Gelang manik-manik yang jauh dari kata estetik membuatnya menahan tawa. Gadis pujaan hatinya ini memang memiliki kecerdasan akademik yang tinggi, tetapi tidak berbakat dalam bidang seni."Raka! Ketawa aja! Ketawa aja sana!"Remaja laki-laki membenarkan letak kacamata tebalnya. "Malah unik kok. Lain dari yang lain, limiterd edition.""Cepat pakai!"Remaja laki-laki terkekeh. Dia melambat-lambatkan, seolah kesusahan memakai gelang. Tak sabaran, remaja perempuan merebut gelang dan memakaikannya dengan cepat, lalu menyeringai nakal."Kau tau, Raka? Gelang itu sudah kuberi mantra. Kamu memakainya maka kamu tidak akan bisa jatuh cinta pada orang lain. Kamu hanya akan mencintaiku selamanya,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status