Share

Gadis dengan Energi yang Menakutkan [1]

Maxim terbelalak mendengar kalimat yang diucapkan Kendra dengan suara tenang itu. Belum lagi bantingan pintu yang menyusul kemudian. Gadis lancang itu baru saja menudingnya sebagai seorang pencinta sesama jenis. Meski kesal, tapi Maxim lega karena Kendra akhirnya meninggalkan ruangannya. Setelah lebih tenang, dia meminta Padma untuk masuk ke dalam ruangannya.

“Kenapa kamu membiarkan gadis itu menunggu saya?” tanyanya tanpa basa-basi.

“Dia yang bersikeras, Pak,” Padma membela diri. “Saya sudah berusaha memintanya pergi secara halus. Saya bilang, belum tahu kapan Bapak akan balik ke kantor. Tapi dia tak peduli dan tetap menunggu.”

Maxim tahu dia sudah berlaku tidak adil jika menimpakan semua rasa frustrasinya kepada Padma. Nyatanya, utusan Rossa itu pun tergolong keras kepala. Dan mungkin tidak punya rasa malu juga. Makanya gadis itu tetap nekat untuk datang ke Buana Bayi meski Maxim jelas-jelas tak tertarik untuk menemui Kendra

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status