Share

22. Joy dan Kejujurannya

Joy menatapku sedikit aneh. Tatapan sendu tapi juga sedikit mengintimidasi. Gadis ini, apa yang sedang ia pikirkan? Apa pertanyaan yang akan ia keluarkan dari bibirnya nanti? Ah, aku seperti memainkan pikiranku terlalu berlebihan sekarang. 

"Amel ...."

"Tanyakan saja, kamu ingin menanyakan apa padaku?"

"Tapi aku mohon jawablah dengan jujur." 

Luar biasa sekali Joy mempermainkan pikiranku sekarang. Rasa penasaran semakin bergejolak. Padahal, ia bisa saja langsung mengeluarkan sebuah kalimat tanya, bukan? Apa semua ini sengaja?

"Apa ... kamu membenciku?" 

"Ha?"

"Aku tanya, apa kamu membenciku?"

Aku diam. Aku harus memastikan kalimat yang baik untuk membalas pertanyaan seperti itu. Sungguh, itu adalah pertanyaan yang aku sendiri tidak yakin, apa aku membencinya atau tidak. 

"Mengapa kamu bertanya seperti itu?" Muti lalu menyela seperti biasanya.

"Aku bertanya pada Amel."

"Maksudk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status