Share

21. Saingan Terberat?

Perlahan tapi pasti, aku dan Muti tiba di kampus. Setelah memarkirkan mobilnya, kami langsung menuju gedung UPT. Ah, bahkan mungkin pegawai di sini belum tiba. Bagaimana tidak, ini masih pukul tujuh lebih lima puluh menit. Aku bertanya pelan dalam benakku, "Muti yang sangat ingin meninggakan rumah terlalu cepat atau para pegawai di sini yang terlambat?"

"Kalau karyawan Papaku sudah aku pecat ini. Masa jam segini belum buka kantor?" ucap Muti tiba-tiba.

"Jangan bicara sembarang deh! Lihat!" seruku padanya sambil menunjukkan jam operasional yang tertera di sana. "Jam setengah sembilan emang baru dibuka."

"Heh! Lihat sudah ada staff di dalam sana," balas Muti tidak mau kalah. Ia juga menunjuk ke arah dalam kantor UPT.

"Itu mereka lagi briefing, markonah! Ya jelas saja. Tanya deh sama Papa kamu bagaimana di kantor mereka. Parti ada tu apel anggur dan sejenisnya."

"Bagi-bagi buah di pagi hari, begitu?"

"Astaga ...." Aku menarik napas pan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status