Share

44. Keputusan

Suara parau tak begitu jelas terdengar dari telepon, Delia hanya menatap sang ibu yang tampak gelisah duduk di depan televisi. Raut wajahnya begitu serius, siapa sebenarnya yang sedang di telepon ibunya. Mengapa suara tangisan terdengar terisak-isak seperti meminta tolong. Keningnya mengkerut bertanya-tanya apa yang sedang terjadi sebenarnya. Entahlah, mungkin bukan sesuatu hal yang perlu dia ketahui batinnya dalam hati. Dan saat ini dia begitu rindu pada Damar karena sudah beberapa hari tidak pernah berjumpa. Delia pun ingin menghubungi Damar lewat ponsel, tetapi Ibunya selalu menyembunyikan ponselnya. Entah di mana ponsel itu berada, sang Ibu selalu membatasi Delia untuk bermain gadget karena takut jikalau menjadi kebiasaan.Apalagi dari kemarin Delia sedang sibuk menghadi ujian kelulusan sekolah dasar, pasti dia butuh konsentrasi lebih untuk memahami materi pelajaran. Jika sang Ibu mengizinkan anaknya bemain ponsel bisa saja Delia tak bersemangat untuk belajar.

&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status