Hari ini langit cerah, semilir angin bertiup kencang, malam ini adalah tibalah saatnya untuk melakukan ritual pemujaan pada saat tengah malam di Bulan Sabit.Wang Dao tidak sabar menunggu agar hari dengan cepat berubah menjadi malam, dan tidak sabar untuk segera melakukan ritual untuk bisa menjadi seorang Pendekar dan juga agar masalahnya dengan Xiao Lan bisa dengan cepat terselesaikan.Wang Dao sudah mempersiapkan dupa khusus, sebuah mangkuk kecil kosong, dan pisau dapur kecil yang digunakan untuk menggores jarinya untuk meneteskan darahnya ke mangkuk. Juga membawa lentera minyak.Nanti kira-kira jam 10:30 malam, dia akan mulai bersiap-siap untuk berangkat ke Batu Ganda Hutan Bambu, karena Batu Ganda Hutan Bambu letaknya jauh juga dari desa Lu Zhong kira-kira satu jam perjalanan. Selanjutnya dia akan keluar diam-diam tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya dan melompati jendela kamarnya.Xiao Lan yang mengetahui bahwa Wang Dao malam ini akan melakukan ritual pemujaan di Batu Ganda Hu
Wang Dao tertidur pulas di Batu Ganda Hutan Bambu, asap dupa bersemilir masih mengalir ke indera penciumannya.Perlahan.... Wang Dao mulai memasuki alam dunia mimpi.Dalam mimpinya Wang Dao masih berbaring di atas Batu Ganda Hutan Bambu yang sama, angin semilir bertiup, cahaya Bulan Sabit masih ada di atas sana, ada wewangian aneh yang tidak biasa entah datang dari mana.....Tiba-tiba dari arah pepohonan bambu terdengar suara tawa yang merdu milik seorang wanita, perlahan... muncul seorang wanita yang secantik bidadari berpakaian hijau lumut, dengan bordiran akar-akar yang merambat di sebelah sisi tubuhnya. Wajah wanita itu sangat cantik, belum pernah Wang Dao melihat wanita secantik itu dalam hidupnya, Xiao Lan idak ada apa-apanya dibandingkan dengan wanita itu. Wanita itu tinggi semampai, tampaknya wanita itu lebih tinggi daripada Wang Dao, lekuk tubuhnya sangat seksi, dengan pinggang yang kecil dan pinggul yang besar, bodynya bak gitar Spanyol. Rambutnya tergerai sedikit ikal tanpa
Itulah sebabnya orang yang sedang melakukan ritual kepada Raja Siluman Beringin tidak boleh ada orang lain yang melihatnya.Dan Raja Siluman Beringin tahu bahwa ada orang yang sedang menontoni mereka berdua yang sedang bercinta.---Di langit Bulan Sabit itu masih nampak, tiga batang dupa hitam dari tadi sudah habis terbakar, angin semilir masih bertiup, ada wangi aneh seperti campuran kayu-kayuan (Wangi batang kayu, seperti cendana, kayu Beringin, dll) masih tercium.Wang Dao tidak mati, dia mssih terkapar pingsan telanjang bulat di atas Batu Ganda Hutan Bambu, di bagian bawah tubuhnya mengalir cairan darah dan darah itu sedikit tergenang di atas batu.Wujud wanita yang dilihat Wang Dao sebenarnya adalah seorang pria tampan dia adalah Rongshu, Rongshu dari awal tidak pernah merubah wujudnya, hanya merubah cara penglihatan Wang Dao terhadap dirinya menjadi seorang wanita cantik.Rongshu masih berdiri di sisi Batu Ganda Hutan Bambu, dengan tubuh polos, tinggi tegap, jantan dan tampan n
Hati Xiao Lan bagaikan terhipnotis oleh rasa cinta yang membara, begitu cepat dia jatuh cinta lagi, seolah-olah Wang Dao tidak pernah ada di dalam hatinya sebelumnya.Rongshu meraih dagu gadis belia yang baru berusia 16 tahun itu, mengangkat wajahnya, gadis itu cukup cantik mempesona dan masih sangat muda dan segar, tubuh gadis ini juga tidak pendek, dia bertubuh tinggi kira-kira 170 cm.Rongshu menatap mata Xiao Lan dalam-dalam dan menembus ke kedalaman jiwanya (Hm... gadis ini memang masih sangat muda, dagingnya pasti lembut dan empuk, hey.... dia tampaknya sedang mengandung, ada janin yang masih sangat muda di dalam perutnya, itu adalah obat kuat), Rongshu sangat senang melihat kenyataan ini.Tangan Xiao Lan masih di bawah tubuhnya masih memegang benda miliknya yang sudah menegang itu.Kemudian wajahnya turun bibirnya mulai mencium bibir Xiao Lan, awalnya ciumannya lembut, semakin lama ciumannya semakin bergairah, lidahnya meliuk-liuk ingin membuka bibir Xiao Lan, Xiao Lan membuka
Warning :Kekerasan, bersikaplah dewasa, jangan pernah menirunya !!!Saat itu Xiao Lan sudah sangat kelalahan, tiga ronde berturut-turut melaukan hal itu, setiap kali selama 1 jam, jadi total sudah 3 jam, di samping itu dia sedang hamil, dia sudah tidak memiliki tenaga lagi.Rongshu berada di atasnya dan mendekatinya lagi, Xiao Lan mengira dia ingin melakukannya lagi, ketakutan... dia sudah tidak sanggup lagi melayaninya, seluruh tubuhnya sudah lemas tidak bertenaga, dan tulang-tulangnya serasa akan rontok, Xiao Lan bahkan sudah tidak mampu menggerakkan tangan dan kakinya.Tapi Rongshu hanya menatap matanya dan menciumi bibirnya dengan lembut, lalu bibirnya bergerak ke arah telinga Xiao Lan, dan berbisik lembut: "Gadis... jangan salahkan aku, kekasihmu sendiri yang menjualmu kepadaku untuk memenuhi ambisinya, dan aku hanya menerima TUMBAL yang dipersembahkan olehnya."Setelah itu Rongshu bangkit dari atas tubuh Xiao Lan, jar-jari tangan kanannya yang lentik mengusap-usap perut Xiao L
Kemudian Rongshu mengangkat tubuh Xiao Lan seperti menggendong seorang pengantin wanita bergaun putih dari Batu Ganda Hutan Bambu dan membawanya ke dalam kerimbunan hutan bambu dan sebelum dia mengubur Xiao Lan, dia mentransfer sedikit ilmu dan Kekuatan Spiritual dari tubuhnya sendiri ke mayat Xiao Lan, setelah itu dia menguburnya di sana, ini adalah penghormatan terakhir yang diberikan Rongshu kepada Xiao Lan yang belum pernah dilakukannya kepada siapapun juga di dunia ini sebelumnya.Lalu Rongshu mengeluarkan kekuatan magisnya, pakaian hijau lumutnya yang telah di robek Wang Dao yang masih tergeletak di tanah, secara ajaib menjadi utuh kembali, kemudian dia mengenakan kembali pakaian itu.Kemudian Rongshu menengok ke arah Wang Dao yang masih tergeletak di tanah belum bisa bergerak dan sudah menjadi gila, lalu berkata: "Berani-beraninya kau memperalatku untuk menjadi kambing hitammu atas kelakuan bejatmu, biarkan wanita itu sendiri yang akan datang untuk membalasnu."Lalu Rongshu me
Malam itu di desa Lu Zhong hawanya menjadi lebih dingin dari biasanya dan kabut perlahan mulai menebal. Orang-orang di desa Lu Zhong sudah terlelap dalam buaian mimpi mereka.Lain halnya dengan keluarga Song, sejak kematian putri mrreka Song Li, Song He dan istrinya tidak bisa tidur dengan nyenyak, sering-sering mereka terbangun di tengah malam oleh mimpi buruk.Mereka sering memimpikan putri mereka menangis, lalu menyalahkan mereka berdua yang telah memakan dagingnya, juga menyalahkan mereka berdua karena tidak mencari dan menyelamatkan tulang-tulangnya,sehingga dia tidak dapat terlahir kembali.Setelahnya Song He dan istrinya selalu tersentak kaget dan terbangun dari mimpi mereka dengan menangis tersedu-sedu.Tubuh Song He dan istrinya sekarang telah menjadi kurus karena depresi dan tidak memiliki nafsu makan.---Malam itu sangat sunyi, kabut semakin menebal dan di luar hawa senakin lama semakin bertambah dingin. Saat itu sudah jam 12 tengah malam.Song He dan istrinya sedang berb
"Ma... maafkan kami Nak, kami benar-benar tidak sengaja telah memakan dagingmu, dan kami benar-benar tidak tahu kalau di dalam bakpau pemberian Nenek Lin itu adalah berisi dagingmu." Kata Song He dengan mata memerah."Itu karena kalian terlalu rakus... sudah tahu bakpau itu adalah pemberian dari Nenek Lin yang semalam kalian geledah rumahnya, tapi masih mau memakannya juga, dan yang terpenting... enakan... rasa dagingku... hi... hi..." Kata bocah perempuan itu lagi terkikik."Sama sekali kami tidak bermaksud seperti itu, putriku, saat itu kami berpikir bahwa Nenek Lin, hanyalah seorang nenek-nenek, apa dia tega memakan seorang bayi." Kata Song He dengan mata memerah penuh rasa penyesalan di hatinya."Apapun itu aku sekarang sudah menjadi seperti ini dan menjadi budak iblis kejahatan, selamanya hidup tersiksa, rohku melayang tidak memiliki tempat beristirahat, aku tidak bisa kembali ke Surgawi maupun ke dunia Alam Gaib dan aku selalu merasa lapar untuk meminum darah dan menyantap dagi