Kyara tidak pernah berpikir bahwa jiwanya akan berpindah dan menempati tubuh seorang gadis yang telah meregang nyawa. Ia tak menyangka bahwa Tuhan masih memberinya kesempatan untuk hidup kembali dan membalas semua rasa sakit yang ia alami. Kyara mengetahui bahwa pemilik tubuh ini seringkali dianiaya oleh saudara tirinya yang membuatnya meninggal hingga membuat jiwanya menempati tubuh gadis malang ini. Kyara berjanji akan membalas rasa sakit dan kebencian yang pernah gadis ini alami. "Aku akan membalas semua rasa sakit ini, lebih dari apa yang kalian pikirkan!" kecamnya.
View MoreDi sebuah rumah mewah terdengar berbagai teriakan dan makian bahkan suara pukulan pun terdengar. Terlihat banyak pelayan yang berlalu lalang. Namun, mereka seakan menulikan telinga. Mereka tidak dapat melakukan apa-apa karena status mereka hanya sebagai pelayan.
Pintu bercat putih itu seakan menjadi saksi bisu penyiksaan tersebut. “Dasar sampah, seharunya kamu tidak di rumah ini,” cercah seorang gadis kepada gadis yang tertunduk lesuh di lantai yang dingin.
Penampilan gadis itu buruk rupa, bukan tanpa sebab itu hanyalah make-up yang ia gunakan untuk menutupi kecantikannya, dia hanya menunduk menahan sakit di sekujur tubuhnya. Gadis itu adalah nona muda dari keluarga Wijaya serta anak sah pasangan Bram Wijaya dan Kenita Angela.
“Haha, percuma Kak, jalang ini tuh gak denger,” cibir gadis yang satu lagi dengan seringaian sembari menatap jijik sang gadis yang terduduk.
“Apa salah, Kyara?” tanya gadis itu lemah, gadis itu bernama bernama Kyara Angela Wijaya.
“Ha? Kamu tanya, salah kamu apa? Salah kamu tuh karena terlahir di keluarga yang serbah mewah, tapi miris kamu gak dianggap,” jawab gadis itu penuh cemoohan dan sarkasme.
“Ta-tapi, kalian sudah ambil semua dari Kyara kenapa kalian masih menggangguku,” balas Kyara dengan suara yang dipaksakan sehingga terdengar bergetar seakan akan menahan tangis.
Plak!
Satu tamparan keras kembali mendarat di pipi gadis yang bernama Kyara Angela Wijaya itu. Cap tangan tercetak jelas di pipinya, saking kerasnya hingga pipi gadis lemah itu membengkak.
“Berani ya kamu membentakku,” marah gadis itu yang menampar Kyara—Alexa Aprilia Ambar saudari tiri Kyara. Alexa mencengkram rahang Kyara yang membuatnya mengaduh kesakitan.
“Ark, sa–sakit.” Kyara berujar lirih.
Gadis itu hanya dapat menangis meratapi nasibnya yang tidak beruntung. Dia berharap ada seseorang yang menggantikannya dan membalaskan semua ketidak adilan ini.
Semuanya dimulai ketika Kyara beranjak usia 15 tahun. Sang Ibu pergi meninggalkannya dan Ayahnya menikah lagi. Awalnya, baik-baik saja Ibu dan kedua saudari tirinya baik, tetapi lama kelamaan sifat asli mereka nampak. Mereka sering mengurung Kyara tidak memberinya makanan sampai berhari-hari, pelayan ingin membantu. Namun, apalah daya mereka hanya pelayan rendahan. Bram, selaku Ayah Kyara juga membencinya karena menganggap Kyara sebagai aib entah apa sebabnya.
Ibu dan saudara tiri Kyara kian menyiksanya. Mereka memperlakukan Kyara seperti Kyara bukan bagian dari keluarga tersebut. Damien, tunangan Kyara pun diambil oleh Alexa dengan menjelek-jelekkan Kyara di depan keluarga tunangan Kyara. Damien Astrofin tunangan Kyara juga membencinya sampai mati. Damien lebih mencintai Alexa–kakak tiri Kyara ketimbang mencintai Kyara.
“Dirimu tak pantas untuk hidup di dunia ini,” tutur Alexa dan langsung membenturkan kepala Kyara ke tembok hingga mengeluarkan banyak darah. Sebelum Kyara menghembuskan napas terakhir. Kyara sempat bersumpah kalau dia akan membalas semua rasa sakit yang ia terima. Tidak ada rasa iba yang dirasakan kakak beradik itu Alexa dan Alexina. Mereka hanya melayangkan tatapan jijik pada jasad Kyara yang berlumuran darah.
“Sebaiknya kita meninggalkan gudang ini,” ajak Alexina membuka suara setelah diam cukup lama memperhatikan sang kakak mengakhiri hidup dari Kyara.
“Baiklah. Ayo kita bergegas sebelum pelayan melihat keberadaan kita di sini,” balas Alexa sembari tersenyum licik.
“Apakah hal ini tidak akan mempengaruhi kita?” Alexina tiba-tiba berhenti membuka knop pintu. Hensel Pintu yang sudah ingin ia putar Alexina lepas kembali dan berbalik menatap sang kakak dengan pandangan sedikit takut.
“Apa yang coba ingin kau katakan, bicaralah dengan jelas?!” pintanya dengan nada bingung.
“Jika dia ditemukan dalam gudang ini dengan kondisi yang tak bernyawa. Apakah kita akan mendapatkan masalah?” Alexina bertanya dengan penuh perhatian. Karena dia tak ingin hal ini menjeratnya ke dalam kasus hukum.
“Itu tidak akan terjadi. Setelah dia tiada kasus ini akan segera dilupakan,” jelas Alexa panjang lebar. Hal itu mampu membuat adiknya merasa tenang.
“Oh, iya Kakak bener, aku juga udah muak sama dia, udah bodoh, gak guna, sampah lagi,” tutur Alexina menghujami Kyara dengan kata-kata yang merendahkan. Ketakutan yang tadi datang seakan hirap dari raut wajahnya.
Mereka memang cantik, tapi sayang kecantikan mereka dihancurkan oleh sikap buruk mereka yang sombong dan juga suka menindas yang lemah. Namun, nantinya merekalah yang akan menerima semua akibat dari apa yang mereka perbuat terhadap Kyara.
“Kamu benar, buktinya Damien aku rebut, dia tidak bisa melakukan apa-apa, dan Damien juga tidak menyukainya. Namun, dia tetap mau melanjutkan pertunangan itu dasar jalang kecil,” cibir Alexa jijik. Seakan tanpa menghina gadis itu hidupnya tidak lengkap.
Tanpa mereka sadari dada Kyara mulai naik turun seakan bernapas dengan normal yang tidak disadari oleh keduanya.
“Lebih baik kita berhenti untuk membahasnya, karena semakin kita membahasnya aku semakin muak,” ucap Alexina sembari menunjuk Kyara yang terbaring tanpa daya di lantai gudang.
“Ayo, kita pergi,” balas Alexa bersemangat.
Setelahnya kedua saudara jahanam itu berlalu pergi. Meninggalkan tubuh lemah Kyara yang perlahan-lahan telah muncul rona kehidupan di raut wajahnya.
“Uhkk, ada apa ini? Kenapa tubuhnya rasanya sangat sakit. Tunggu, bukannya aku telah meninggal, lalu kenapa aku bisa merasakan rasa sakit ini?” pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibirnya saat merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Perlahan ia bangkit dan duduk di lantai yang dingin kemudian ia memindai tiap sudut ruangan yang sudah ditutupi oleh debu.
“Akh!” Gadis itu tiba-tiba merintih kesakitan sembari memegang kepalanya yang masih mengeluarkan darah segar.
“Ini bukan aku?” tanya gadis itu penuh keterkejutan. Bagaimana tidak, tangan mungil, tubuh pendek, bagaimana Kyara tidak kaget ini bukan dirinya.
Belum berakhir keterkejutannya, ingatan yang bukan miliknya masuk ke dalam pikiran bagai film bioskop yang diputar acak di kepala cantiknya.
Kyara atau mungkin dapat dikatakan sosok baru yang mendiami raga gadis mungil itu menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit. Setelah beberapa saat sakitnya berangsur menghilang tanpa jejak. Bagaikan dihantam oleh benda keras, Kyara berusaha meredam jeritannnya.
Mata gadis itu mengkilat tajam dia berpindah di tubuh seorang nona muda yang dikucilkan. Ck, yang benar saja dia yang notabenenya seorang pengusaha sukses diperlakukan seperti ini. Akan tetapi, dia harus bersyukur karena Tuhan masih memberinya kesempatan dan mendiami raga nona muda yang dicap sebagai sampah masyarakat.
Tenanglah Kyara aku akan membalas semua rasa sakit yang pernah kau alami. Penindasan dan penghinaan yang mereka lakukan akan mereka bayar cepat atau lambat. Aku sudah menempati tubuhmu itu berarti aku yang akan membalaskan semuanya. Rasa sakit ini semuanya akan dibayar lunas.
Pintu bercat putih itu tiba-tiba dibuka dan muncullah seorang pelayan dengan raut wajah khawatir dia sangat khawatir dengan nona mudahnya. Karena mereka semua tahu jika gadis malang ini sangat dibenci.
“Nona Kyara, apa Anda tidak apa-apa?”
“Hm!” dehem Kyara menjawab.
Dia berpindah di tubuh seorang gadis yang sangat mirip dengannya, tapi ini versi mudah darinya dengan nama depan yang sama hanya nama belakang mereka yang berbeda. Tubuh gadis ini lemah dan kekurangan gizi. Kyara tahu itu, lihat saja tubuhnya yang begitu kurus sekali pandang orang juga akan menyimpulkan hal yang sama.
“Eh!” pekik pelayan itu kaget dengan pandangan yang yang sulit untuk ditebak. Karena nona mudanya itu sangat berbeda dari biasanya tatapannya sangat dingin. Bahkan pelayan itu menggigil akibat tatapan yang nona mudanya layangkan. Rasanya dia ingin pergi dari gudang itu. Namun, kakinya terasa seperti sudah dilem tak sanggup ia gerakkan. Ia hanya mampu berdiri kaku di depan pintu gudang menyaksikan sang nona muda mulai beranjak dari tempatnya duduk dengan lumuran darah di dahinya yang belum juga mengering. Sehingga tampilannya terlihat sangat mengerikan beberapa lebam terlihat di beberapa bagian tubuhnya yang menandakan bahwa sang nona muda baru saja disiksa oleh saudara tirinya.
Kyara yang melihat pelayan itu diam terpaku di depan pintu gudang memutar bola mata jengah. Ia berpikir, pasti ia terkejut karena dirinya masih hidup.
“Apa kau baru melihat manusia?” tanya Kyara malas, tatapannya kembali normal seakan tatapan dingin dengan jejak niat membunuh itu tidak pernah ada.
“Ma-maaf Nona. Pelayan ini tidak berani,” ujar pelayan itu takut-takut dan cepat menunduk ke bawah. Ia begitu mengigil dengan tatapan Kyara yang begitu berbeda dengan biasanya. Seakan aura kebijaksanaan menguar dari tatapan itu yang membuatnya harus menunduk dalam.
“Ayo keluar,” ajak Kyara pelan. Kyara seperti seorang dewi ketika keluar dari gudang itu bercak dara masih tertinggal di keningnya yang membuat ia tampak mengerikan sekaligus anggun secara bersamaan yang membuat pelayan itu tertegun melihatnya beberapa saat.
Pelayan itu hanya menunduk dan mengikuti nonanya untuk keluar.
‘Sepertinya Nona Kyara telah berubah, terima kasih ya Tuhan,’ batin pelayan itu penuh syukur.
Dia begitu bersyukur karena Kyara telah berubah tak lagi seperti yang dulu. Ia merasakan perubahan itu dari tatapan sang nona muda yang lebih tenang dari biasanya. Jadi, dia berdoa kepada Tuhan agar nonanya tak pernah ditindas lagi.
Setelah mendapatkan kejutan yang sangat membahagiakan Al tak henti - hentinya tersenyum walaupun hanya senyum tipis yang membuat semua karyawan meleleh karenanya. "Feb, jam berapa saya akan bertemu dengan dia?" tanya Al dengan menekan kata dia pada ucapannya. "Saat jam makan siang," jawab Febian sekertaris sekaligus tangan kanan Al. "Baiklah, kau sudah menemukan bukti-bukti yang akan menyudutkannya?" tanya Al lagi dengan seringaian yang tersunging di bibir tipisnya. "Sudah, saya pastikan dia tidak bisa berkutik," tutur Febian ikut tersenyum. 'Tunggu dan lihat saja, ini sangat menyenangkan.' *** Di sebuah kamar nan mewah terlihat seorang wanita yang sedang memerah menatap layar monitor komputer. Entah apa yang dia lihat sehingga menimbulkan fantasi aneh di sekitarnya. "Ah, ya ampun Al kau membuatku bergairah," ujar wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Tessa saudari kandung dari Kyara. Tessa menatap layar monitor komputer yang menampakkan tubuh atletis Al yang dibalut ja
Al mengeram frustasi akibat apa yang dia alami. Lama berdiam diri mengontrol emosinya benda pipih di sampinya yang tadi sempat ia lempar kini berdering. Langsung saja Al mengambil benda pipih persegi empat itu untuk mejawab telepon yang masuk. "Iya, apa kau sudah mendapatkan kabarnya?" tanya Al to the point. "Ck, kenapa kerja kalian tidak ada yang becus." Setelah mengatakan hal itu Al mematikan telephone sepihak. Mengacak rambutnya frustasi karena tidak bisa mendapatkan kabar tentang sang istri. Sementara itu, ada tatapan khawatir yang menatapnya dari kejauhan. Jam sudah menunjukkan 11 : 57 dan Al belum beranjak dari sofa itu. Seketika lampu padam tidak ada penerangan di ruangan itu. Al mencoba mencari ponselnya sebagai penerangan. Belum lagi Al mengambil ponselnya di depan sana sudah ada cahaya temaran dari arah dapur. Di tengah ruangan lilin kecil menyala satu persatu hingga membentuk kata 'Happy Berstday Al' melihat hal itu Al baru paham belum lagi Al sempat tertegun. Semua lampu
Arkg! “Kenapa bisa begini!” Seorang pria tampan menggeram frustasi di ruangannya. Pria itu mengamuk karena semua penginvestasi menolak bekerjasama dengan perusahaannya lagi. Jadi, perusahaannya berada dalam masa yang sulit. Tok! Tok! Tok! “Masuk!” seru Daniel. Ya, pria itu adalah Daniel mantan kekasih dari Kyara di masa lalu. Sepertinya Al dan Kyara telah bergerak—Daniel akan mendapatkan hukuman berat karena telah mengkhianati Kyara di masa lalu. Masuklah seorang wanita yang merupakan sekertaris Daniel, seperinya dia ingin melaporkan sesuatu kepada atasannya. “Maaf Pak,” ujar sekertaris Daniel dengan hati-hati karena ia tahu suasana hati bosnya tidak dalam kondisi yang baik. “Iya, ada apa Bella?” tanya Daniel to the point. “Begini Pak, perusahaan TU Company menerima bekerjasama dengan Anda dengan syarat Anda mau bertemu dengan pemimpin dari TU Company,” jelas wanita itu yang bername tag Bella. Bagaikan d
“Alfiano Arga Dinata, CEO INC Group. Pria muda berumur 28 tahun ini sukses membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan.” Tessa membaca profil Al. Ia sudah jatuh cinta pada pria itu pada saat bertemu di mall kemarin.‘Oh, beruntung sekali aku jika bisa bersading dengannya masih muda, tampan dan yang lebih penting sukses. Al tidak ada tandingannya. Apa lagi ANS Grub dalam masa yang sulit saat ini tiba-tiba saham turun drastis walaupun itu perusahaan Kakakku yang bodoh, tapi masa bodohlah aku tidak ingin ambil pusing yang terpenting aku harus bisa menarik perhatian Al,’ pikir Tessa berfantasi sendiri mengenai Al. Pikirannya telah kacau akibat fantasi liar yang ia ciptakan sendiri. Tidak mengetahui bahwa Al sendiri tak terlalu menempatkan dirinya di pandangan Al.Tessa yang sedang berfantasi tentang Al. Sosok tampan itu sekarang malah memandang sosok jelita di sampingnya.Menurut Al, Kyara adalah anugrah terin
“Ada apa ini?” Terdengar sebuah suara bas nan seksi menghentikan pembicaraan mereka.Tessa tertegun menatap sosok tampan di depannya itu.‘Omg! Tampannya, Daniel saja akan kalah dengan ketampanan pria ini. Astaga! Dia ... dia adalah Alviano Arga Dinata dari INC Group. Ternyata aslinya sangatlah tampan,’ ujar Tessa membatin. Netranya menatap Al dengan sangat intens seakan jika ia berkedip, maka Al akan hilang dari pandangannya.“Dady!” teriak Angel yang langsung membuyarkan fantasi Tessa tentang Al. Angel langsung saja memeluk sang dady di hadapan semua orang.Orang-orang yang melihat kedatangan salah satu pengusaha sukses itu lantas memotretnya. Blis camera mengenai sosok mereka tanpa jedah. Tempat itu, semakin ramai sejak kedatangan Al.Al langsung saja mengkode Febian agar membubarkan massa tersebut yang mulai menatap mereka penuh minat.Sedangkan Tessa dibuat terkejut, karena
Bias cahaya matahari tampak malu-malu memasuki kuseng-kuseng jendela sebuah kamar. Di sana dua insan masih terlelap dalam tidurnya. Jam pada dinding kamar sudah menunjukkan pukul setegah tujuh. Namun, masih belum ada tanda-tanda dari kedua insan itu untuk bangun. “Engh ...!” Lenguhan kecil keluar dari bibir sang wanita. Perlahan, tapi pasti matanya mulai mengerjap ‘tuk menyesuaikan cahaya yang masuk di netranya. Pupil mata yang berwarna coklat terang itu menyapa dunia, bulu matanya yang lentik tampak bergerak-gerak tak kala anila menerpanya. Wanita itu bernama Kyara Angela Wijaya—pandangannya menyapu area kamar. Sampai tatapannya jatuh pada seorang pria tampan berkulit putih dan memiliki rambut hitam legam yang sehalus sutra. Kyara menyelusuri wajah suaminya yang tanpah celah itu. Suami? Ya, mereka telah menikah lima tahun lalu. Di mana sebuah insiden berdarah terjadi yang membuat hari bahagia itu menjadi hari yang penuh
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments