Share

109. Pengobatan Tahap Kedua

"Apakah kau perlu disuapin agar mau makan?" tegas lelaki tak bernama itu, menatap Bintang tanpa berkedip.

"Tidak, terima kasih. Aku akan memakannya," jawab Bintang dan langsung mencoba memasukkan sendok demi sendok bubur itu ke dalam mulutnya.

"Cukup! Jangan kau paksakan," ujar lelaki itu dan langsung mengambil mangkok dari genggaman tangan Bintang.

"Minumlah ini," kembali lelaki menyodorkan gelas yang berisi air. Namun, kali ini air itu bening. Tidak berwarna.

Bintang tak menjawab, dia langsung meminum air mineral itu.

"Istirahatlah, tepat pukul tiga sore kau akan melanjutkan pengobatan ke tahap berikutnya," ujar lelaki itu kemudian meninggalkan Bintang.

Bintang menatap punggung lelaki tua itu sampai menghilang dari pandangan mata.

Siapa pengembara itu? Kenapa mataku terasa berat? Aku benar-benar mengantuk.

Bintang memilih kembali ke kamar dan tidur. Baru membaringkan badannya, dia langsung terlelap.

Tepat pukul tiga sore, lelaki tua itu membangunkan Bintang.

Bintang membuka mata, me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status