Share

15

“Ya. Kalau Risti terus menerus begini, mungkin … terpaksa sekali aku akan membawanya ke rumah sakit jiwa untuk penanganan lebih lanjut,” ungkap Ma Bayu bernada sedih.

              Sungguh, batinku berontak. Aku rasanya ingin buru-buru bangun saja dari kepura-puraan ini. Akan tetapi, bakal terlihat sangat konyol bila kuakhiri sandiwara di tengah-tengah obrolan panas barusan. Aku akan terlihat semakin gila di hadapan mereka. Tahan, Risti.

              “Jangan, Mas. Apa kata teman-temanmu nanti? Bagaimana tanggapan keluarga kita?”

              “Aku bingung, Li. Sungguh! Aku sebenarnya ikut stres berat memikirkan hal ini. Jadi … apa yang harus kita lakukan, Lia?” Bicara Mas Bayu makin terdengar frustrasi saja. Namun, kukua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marpy Mallisa
bagus ceritanya, pembaca terbawa suasana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status