Share

Bab 31. Mengintai Tuan Fidel Dan Salma.

Malam beranjak semakin dalam. Sinar bulan mulai menampakkan cahayanya yang benderang. Seorang lelaki duduk di pelataran rumahnya yang dikelilingi rerimbunan pepohonan. Lelaki itu tak lain adalah Cecep. Sejak bertemu dengan Janeta, angan dan pikirannya tidak pernah lepas dari gadis itu.

“Duh si Eneng, gelius pisan!” gumamnya sambil memandangi rembulan seakan Janeta berada di depan matanya dan tersenyum.

Dengan memeluk kedua lututnya, Cecep mengurai kembali kenangan bersama gadis berpenampilan tomboy yang siang tadi tanpa sengaja ia temukan tergeletak di balik semak di pinggir jalan.

Saat itu Cecep bermaksud untuk pergi ke warung membeli rokok. Ia sangat terkejut ketika dari jarak agak jauh ia melihat sesosok tubuh yang tergeletak tak berdaya.

Cecep segera menghentikan sepeda motornya dan memeriksa keadaan gadis yang ternyata sedang pingsan itu. Lalu dengan bantuan beberapa warga yang lain, Cecep membawa Janeta ke rumah Bidan yang tidak begitu jauh dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status