Share

Chapter 79. Sadis

"Ayah ibu, Caramel pergi ya."

"Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu."

"See you."

"Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano.

"Biarin aku maunya see you."

"Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel.

Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu."

"Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali."

"Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel.

"Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini."

"Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin."

"Tidak, b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status