Senja Terakhir di Wu Chan

Senja Terakhir di Wu Chan

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-06
Oleh:  Wee DeeOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
19 Peringkat. 19 Ulasan-ulasan
25Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Empat peneliti muda terlibat dalam satu penelitian paling rahasia di kota Wu Chan. Sebagai mahasiswa terbaik dari bidangnya masing-masing, James, Chou, Chen, dan Angel mendedikasikan masa depan mereka demi penelitian yang diharapkan bisa merubah wajah dunia menjadi lebih baik. Penelitian yang awalnya bertujuan untuk mencari virus penangkal Virus MERS yang diketahui telah bermutasi, ternyata menjadi ajang percobaan menciptakan senjata biologis paling mematikan di dunia pada abad ini. Pertemuan Angel dengan sang kakak setelah terpisah selama lebih dua puluh tahun membuka semua rahasia penelitian mereka. Tidak hanya bahagia, tetapi mereka juga harus menghadapi penguasa yang marah karena proyek mereka dibongkar oleh kakak Angel. Mereka membutuhkan penjelasan, karena mau tidak mau mereka merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi di Wu Chan. Setelah korban-korban berjatuhan dan semakin luas penyebaran virus yang belum diketahui penyebabnya itu. Chou merasa bertanggung jawab penuh, oleh karenanya dia berniat meminta penjelasan ke beberapa orang yang terlibat. Namun, semuanya akhirnya tewas tanpa sempat menjelaskan secara detail apa yang terjadi. Semua berpacu dengan waktu, untuk menghentikan sepak terjang orang-orang berkuasa yang serakah atau dunia akan terkubur dalam kubangan virus mematikan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

bab 1

“Dua puluh lima, dua puluh enam, tujuh, delapan, sem ... eh, mana nomor dua puluh sembilan?” gumam Chou sambil pelan-pelan menyibak kelelawar yang bergelantungan di kurungan. Chou berulang kali mengecek ulang kumpulan kelelawar yang menjadi tanggung jawabnya.

“Ah ... sialan!” Chou segera menarik tangannya dari dalam kurungan. Tangan Chou yang berkali-kali membolak-balikkan tubuh kelelawar-kelelawar yang sedang tidur itu sangat mengganggu mereka. Mungkin karena sejak dilahirkan kelelawar-kelelawar ini sudah ada di laboratorium, mereka tidak lagi takut pada manusia. Mereka juga sudah terbiasa keluar masuk kurungan untuk dijadikan percobaan.

Chou melihat sarung tangannya yang lumayan tebal terkoyak, ada sedikit darah mengalir dari ujung jarinya. Dia tidak begitu memperhatikan kelelawar nomor berapa yang menggigitnya tadi.

“Ada apa? Kenapa tanganmu?” tanya Angel.

I’m ok. Don’t worry.” Chou menutupi rasa sakit di ujung jarinya di depan ‘malaikat’ cantik yang diam-diam sudah memasung hatinya sejak pertama bertemu itu, dengan senyum lebar.

Are you sure? Coba kulihat.” Setengah memaksa Angel berusaha menarik tangan Chou yang disembunyikan di belakang punggungnya. Namun, Chou menepis lembut tangan halus Angel dan menggenggamnya.

“Aku enggak apa-apa, percayalah.”

Tiba-tiba, terdengar suara bel tanda pintu laboratorium terbuka. Keduanya menoleh ke arah pintu kaca yang hanya bisa dibuka menggunakan kartu khusus.

“Hai, pagi-pagi sudah genggam-genggaman tangan! Pacaran jangan di sini, ada CCTV dimana-mana,” canda James pada dua rekannya.

“Tangan Chou terluka, tapi dia tidak membiarkan aku melihat lukanya.”

Angel segera menarik tangannya. Seandainya bukan di dalam laboratorium mungkin dia akan membiarkan tangan hangat pemuda tampan yang jenius itu menggenggam jemarinya berlama-lama. Seandainya Chou tahu gemuruh di dada Angel saat jari mereka saling menggenggam ....

“Terluka kenapa?” James menatap Chou yang sedang membersihkan lukanya dengan alkohol swab.

“Aku tadi melihat si nomor dua puluh sembilan tidak ada di kurungan. Mungkin aku mengganggu teman-temannya yang sedang tidur, salah satu dari mereka menggigitku.” Chou memperlihatkan ujung jarinya yang sobek kecil dan sarung tangan yang juga terkoyak cukup lebar.

“Kurungan nomor berapa?” Wajah James berubah tegang.

“Kurungan D13. Aku heran kemarin masih lengkap tiga puluh ekor. Pagi ini berkurang satu, tapi aku lihat catatan sebelumnya tidak ada riwayat yang mati.”

Chou menyodorkan catatan yang setiap hari harus diisi oleh petugas jaga yang bertanggungjawab sesuai jam kerja.

“Kamu yakin? Sudah kamu cek ulang? Sudah cek kurungan yang lain?” James cemas sekaligus tegang, dia berkali-kali membaca laporan timnya.

“Eh, kamu tidak melihat jariku luka begini? Kamu pikir mengapa aku digigit? Itu karena aku berkali-kali mengecek dan mencari nomor dua puluh sembilan. Tidak mungkin tertukar kurungan. Kalau memang iya, harus ada yang bertanggungjawab.” Chou sedikit tersinggung karena James sebagai ketua tim meragukan kinerjanya.

Sorry, bukan begitu maksudku, aku hanya ...,” James tidak sempat menyelesaikan kalimatnya.

“Ada apa James?” tanya Profesor Lim.

James hanya terdiam dengan wajah tegang. Ada sebersit ketakutan bila dia mengatakan yang sebenarnya, tetapi dia tidak mungkin berbohong. Setiap sudut ruang laboratorium terpasang CCTV yang merekam semua kegiatan selama 24 jam penuh setiap hari.

“Nomor dua puluh sembilan dari kurungan D13 ... menghilang, Prof.”

James menyerahkan berkas laporan dari sif sebelumnya. Sang Profesor menatap tajam mahasiswa andalannya satu persatu. Dahinya berkerut.

“Bagaimana bisa?” Suara Profesor Lim nyaris seperti bisikan. Kalau sudah begitu, artinya ada yang sangat serius terjadi. Para mahasiswanya sudah sangat mengenal kebiasaan Profesor terbaik versi Dewan Komunis China itu.

Kurungan D13, tidak sembarangan petugas boleh mendekatinya. Hanya orang tertentu dan mendapat wewenang khusus yang boleh mengecek keadaan kelelawar-kelelawar yang ada di dalamnya. Hewan-hewan ini memang diperuntukkan untuk percobaan. Bila menggunakan anjing atau kelinci, selain biaya yang mahal, sejumlah organisasi penyayang binatang akan terus menerus mengganggu mereka dengan surat protes yang tidak berhenti mereka kirimkan.

“Siapa terakhir yang mengawasi kurungan D13?” tanya Profesor yang sudah memutih seluruh rambutnya itu.

James segera melihat daftar nama petugas yang mengawasi kurungan D13 selama 24 jam terakhir.

“Chen, Siau Chen Liu. Chou, bisa kau hubungi dia? Siapa tahu dia masih belum pulang.”

Chou segera melakukan perintah James. Dia mengambil telepon genggamnya dari saku seragam lalu menekan nomor telepon Chen.

“Chen, kau di mana? Segera kembali ke laboratorium, Profesor Lim mencarimu.”

Tanpa basa-basi Chou langsung meminta Chen kembali ke laboratorium

“Ada apa?” tanya Chen di ujung telepon.

“Pokoknya kau segera ke laboratorium, urgen!” tegas Chou.

“Ok.”

Setelah mendengar jawaban Chen, Chou segera menutup telepon selularnya. Dia mengangguk pada James, mengisyaratkan tugasnya sudah dia lakukan.

“Sebentar lagi Chen datang, Prof.”

Profesor Lim mengangguk mendengar laporan James.

Angel pura-pura sibuk dengan beberapa gelas piala berisi cairan berwarna kuning. Chou mendekat, membantunya menyusun tabung-tabung reaksi di raknya. Angel merapatkan tubuhnya pada Chou.

“Kenapa semua panik?” tanya Angel lirih.

“Kamu tidak tahu?” Chou balik bertanya.

Angel menggeleng. Dia benar-benar tidak paham mengapa kurungan D13 sangat istimewa. Dia termasuk yang ada di tim proyek ini sejak awal, tetapi tidak semua dia tahu. Hal itu karena ada rumor yang beredar kalau proyek ini adalah salah satu proyek rahasia pemerintah pusat, hanya beberapa orang saja yang diberi akses untuk ‘tahu segalanya’ dan yang pasti mereka memang orang-orang istimewa.

“Kurungan D13, adalah proyek rahasia itu. Semakin sedikit yang kamu tahu akan semakin baik.”

Chou bicara dengan suara sangat pelan, nyaris berbisik. Angel yang mendengarnya tertegun, tubuhnya menegang.

“James, jaga jangan sampai berita hilangnya nomor dua puluh sembilan tersiar keluar. Aku tidak mau orang-orang panik.” Semua terdiam mendengar ucapan Profesor Lim yang tegas dan sangat hati-hati. Raut wajahnya sangat serius dengan sorot mata tajam.

“Baik, Prof,” jawab James tidak kalah tegas.

"Jangan lupa, cek CCTV dua hari terakhir," perintah Profesor Lim sambil berjalan ke luar laboratorium.

"Siap, Prof,” jawab James tegas.

Kemudian dia berpaling ke arah Chou, “Chou bisa kau minta petugas keamanan mengirimkan rekaman CCTV dua hari terakhir khusus ruangan ini? Katakan saja Profesor Lim ingin mengecek hasil tes pada kelelawar kita. Ingat, jangan bicara macam-macam!" pesan James pada Chou yang menjawab dengan anggukan saja.

Sepagi ini, dahi James berkeringat cukup deras. Padahal, sudah hampir musim dingin. Dia benar-benar panik dan tidak bisa berpikir jernih hari ini.

“Tenanglah, James. Kita pasti menemukannya, apa pun caranya.”

Chou memang selalu bisa menutupi perasaannya. Sepanik apa pun keadaan, dia tetap bisa tenang dan tampil bersahaja. Walau sebenarnya dia sempat gemetar ketika pandangannya beradu dengan Profesor Lim tadi.

“Kenapa Chen lama sekali?” teriak James kesal sambil membanting laporan yang berkali-kali dibacanya.

Sementara itu, Angel berdiri di sudut laboratorium dengan tubuh gemetar.

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Affad DaffaMage
Menantikan kelanjutan cerita ini. Idenya luar biasa dan menarik, cuma harus sabar di awal serta perlu kesabaran memahami intrik dunia genetika yang berkeliaran di cerita ini
2022-09-29 18:48:31
0
user avatar
Reny Rachma
lanjutkan, kak semangat
2021-11-11 22:23:03
0
user avatar
Herolich
Seruuu, temanya Virus... ...
2021-11-03 04:59:32
1
user avatar
Wee Dee
terima kasih yg sudah vote
2021-11-02 08:34:19
0
user avatar
Reidan
kuereeeeeeenn....
2021-10-30 12:13:52
0
user avatar
Enik Wahyuni
kereeen kakak lanjut updatenya
2021-10-30 12:02:23
0
user avatar
Mawar_Biruku02
keren kak, lanjut...
2021-10-30 11:35:09
0
user avatar
Archie Romadhoni
keren kak, lanjutkan.
2021-10-29 03:18:47
0
user avatar
angeelintang
sinopsisnya kereen, suka, lanjuttt
2021-10-28 23:13:44
0
user avatar
Ramdani Abdul
dari blurb-nya udah keren banget nih
2021-10-28 18:45:45
0
user avatar
Iro Magenta
menegangkan, next kilat
2021-10-28 17:44:38
0
user avatar
NawankWulan
Semangat upnya ya, Kak ...️
2021-10-28 17:37:50
0
user avatar
Aina D
keren kak, ditunggu kelanjutannya
2021-10-28 17:30:45
0
user avatar
Fitria Sulaeman
Ayo ayo..., semangat Thor, jangan sampai kendor up nya.. para readers mu menunggu :)
2021-10-28 17:14:58
0
user avatar
imam Bustomi
Ayo thor up lagi, ditunggu nih kelanjutannya
2021-10-27 09:23:08
0
  • 1
  • 2
25 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status