Bab 24. 99.Xi La dan orang orang yang bersamanya menatap Tian Fan dengan penuh kekesalan, tampak jelas jika emosi telah menguasai kepala dan hati mereka setelah mendengar kata kata Tian Fan itu. “ Huh, perkataanmu itu benar benar menunjukan keangkuhan, apa kau merasa lebih hebat dari kami semua yang ada disini ?!” Seru Xi La sambil menunjuk ke arah Tian Fan. Tian Fan tersenyum sinis, ia kemudian angkat suara. “ Aku angkuh, apa kalian tidak salah? Disini kalian yang menunjukan keangkuhan dan kesombongan kalian…. Padahal kalian memiliki telinga, tapi apa yang dikatakan master Bao Xin rupanya disepelekan oleh kalian atau mungkin kalian memang tuli sehingga tidak mendengarkan dengan baik ucapannya?!” Ujar Tian Fan sinis. Wajah Xi La dan yang lainnya memerah,terlihat pula urat urat di leher dan wajah mereka muncul, mereka mengepalkan tangan dengan erat yang menunjukan emosi telah mencapai ubun ubun mereka.“ Apa? Kalian tidak suka aku bicara begitu? Kalian marah padaku? Lalu kalian mau
Bab 25. Tiga Hal.Tian Fan menghela nafas panjang, wajahnya berbinar sambil menatap ke arah alat yang menjadi bagian dari ujian kenaikan kelas.“Aku tak menyangka jika nilaiku sempurna, tak percuma aku melatih pengetahuan yang diberikan Dian Ning dan mempraktekannya pada beast beast yang terluka.” Batinnya.Tian Fan sendiri memikirkan Dian Ning kembali, ia sedikit penasaran kenapa gadis tersebut belum bangun dari tidurnya padahal dirinya kini sudah memiliki energi Qi di dantian yang bisa diserap olehnya juga. Tak mau repot memikirkan masalah yang jelas tidak diketahui jawabannya segera membawa Tian Fan kembali dari lamunannya, dari sana ia kemudian membalikan badannya dan berjalan ke arah Bao Xin berada. Tian Fan menghentikan langkahnya, keningnya berkerut saat melihat situasi yang ada, tampak seorang murid dari mereka bersepuluh kini menancap di dinding sedangkan Xi La dan yang lainnya terlihat serba salah dengan muka memucat, Hanya sang master Bao Xin saja yang terlihat santai da
Bab 26. Kelas A1.Tian Fan menatap kepergian Xi La dan yang lainnya dengan tatapan datar, kini mereka dibawa ke kelas mereka oleh pengajar yang dipanggil Bao Xin, masih jelas terlihat raut wajah tidak terima di wajah mereka semua dengan hasil tes yang baru dilakukan tersebut.“ Gadis itu dan beberapa orang yang bersamanya masuk ke akademi ini atas dasar rekomendasi klan dan kedekatannya dengan petinggi akademi, dan beruntungnya mereka mendapatkan kelompok yang bagus di ujian sehingga berhasil lolos sampai tahap ini. “ “ Sayangnya sikap angkuh dan kesombongan menutupi hati mereka sehingga bakat dan kemampuan yang dimilikinya menjadi terbatas. “ Ujar Bao Xin sambil menatap kepergian mereka datar.Bao Xin kemudian menatap ke arah Tian Fan datar.” Bagaimana kau bisa menjawab semua pertanyaan di tes pertama dengan benar? Lalu tes kedua dan ketiga, itu bukanlah hal yang mudah untuk bisa dilalui pemula sepertimu karena kekuatan persepsi jiwa dan fokus dalam perubahan elemen bukan hal yang
Bab 27. Pil Hitam.Tian Fan mengambil tempat duduk di posisi paling belakang karena hanya ada satu kursi yang tersedia di bagian belakang.Tak ada yang menyapa atau mengajaknya berbincang, semua orang terlihat dingin dan fokus pada pelajaran yang diajarkan oleh sang pengajar. Saat guru Chen akan melanjutkan kembali pengajarannya, seseorang dari murid tersebut mengangkat tangannya untuk menyela perkataan sang guru.“ Ya, ada apa? “ Tanya Guru Chen sambil menatap ke arah murid yang mengangkat tangannya itu.“ Guru, sebelum melanjutkan pelajaran ini bukankah kita harus memberikan sambutan untuk murid baru di kelas ini? Itu adalah aturan yang tidak tertulis yang ada di kelas unggulan ini. “ Ujar sang penanya yang seorang pemuda yang memakai ikat kepala putih di kepalanya.Guru Chen tampak menunjukan senyum kecilnya, ia tentunya paham dengan apa yang dikatakan muridnya itu. Guru Chen menutup kitab yang ada di tangannya, ia kemudian mengambil kursi yang ada di dekatnya dan membawa ke sudut
Bab 28. Jujur.Tian Fan menunjukan senyum lebarnya tatkala melihat setengah murid di kelasnya kini mukanya memerah, tampak orang orang yang terkena pil hitam buatan Tian Fan itu menggaruk sekujur tubuhnya karena merasakan gatal yang luar biasa.Guru Chen dan murid murid yang tidak ikut serta dalam perundungan bertajuk penyambutan murid baru itu hanya bisa menahan tawanya melihat Bu Zhi dan yang lainnya menggaruk badannya layaknya seekor kera yang kegatalan.“ Gatal…. Gatal …. Gatal.... Tolong, tolong aku! Aku tak tahan dengan rasa gatal ini… Akhhh! “ Teriak Bu Zhi yang kini berguling guling di lantai sambil menggaruk seluruh tubuhnya.Sang pelaku dari tindakan itu hanya menunjukan senyum lebarnya, ia tak menyangka keisengannya selama pelatihan di hutan merah ternyata berguna. Ditempat tersebut selain membuat obat obatan dan ramuan untuk beast yang terluka ia juga mengisi waktu luangnya dengan meramu tanaman tanaman beracun dan beberapa bagian tubuh beast yang dibunuhnya untuk dijadikan
Bab 29. Persaingan.Tian Fan kembali ke tempat duduknya kembali dengan mendapat banyak tatapan penuh arti dari teman teman sekelasnya itu, tentu saja yang terbanyak adalah tatapan kesal setelah apa yang terjadi sebelumnya dimana Bu Zhi dan kelompok pembullynya lah yang bersikap seperti itu.Tak hanya mereka, Tian Fan sendiri merasa kesal karena setelah pelajaran berakhir ia mendapat tugas untuk mempelajari alkimia dasar seorang diri mengingat dasar ilmu alkimia standar kerajaan belum dikuasainya.“ Jika dipikir pikir aku sekarang seperti mempelajari pelajaran anak usia dua tahun di usiaku yang ke tujuh belas, ternyata ilmu dasar alkimia kerajaan Huo gambarannya sekarang seperti itu! “ Batinnya.Meski ia memiliki pemikiran seperti itu yang jelas benar adanya namun ia tak mau besar kepala, tidak ada ilmu yang tak berguna dan tidak ada celah baginya untuk bersikap sombong meski telah memiliki pengetahuan dasar alkimia dari Dian Ning.Tian Fan menatap ke sekelilingnya, meski guru Chen mem
Bab 30. Siapa?Berbekal gulungan yang diberikan Fei Yi padanya, Tian Fan tiba di asrama yang dikhususkan untuk para murid kelas unggulan. Tampak di depannya berdiri sebuah bangunan besar dua tingkat yang posisi bangunannya memanjang dikelilingi tembok tebal di sekelilingnya, sebuah gerbang masuk dengan seorang penjaga yang menjaga gerbang menjadi awal pemandangan elitnya asrama tersebut.Seorang pria tua yang menjadi penjaga gerbang terlihat tertidur di sebuah ruangan kecil yang ada di sisi gerbang dengan sebuah buku yang menjadi penutup wajahnya.Tian Fan tersenyum kecut setelah melihat itu semua. “ Aku tak menyangka jika fasilitas di tempat ini sama seperti di akademi bintang, hanya saja memakai penjaga di depan gerbang sepertinya terlalu berlebihan atau….” Gumamnya, Tian Fan tak melanjutkan kata katanya karena pikirannya kini terbang menebak apa yang mungkin terjadi.Mengingat isi dari gulungan yang diterimanya jelas ia paham betul jika asrama pria itu tentunya tidak diisi oleh par
Bab 31. Teman.Tian Fan kini berada di sebuah kamar yang berisikan empat tempat tidur di dalamnya bersama dengan sang pemuda berikat kepala, Gan Ning dan Lu Bu. Melihat isi dari kamar tersebut jelas kamar yang dimasukinya itu terlihat lebih mewah dari apa yang dipikirkannya.“ Kamarmu seharusnya bukan berada disini, namun pangeran ketiga telah mengatur susunan ulang posisi kamar yang ada sehingga mulai sekarang kau berada satu kamar dengan kami. “ Ujar Gan Ning memecah keheningan yang ada.Tian Fan cukup terkejut mendengar kata kata Gan Ning, ia kemudian menoleh ke arah sang pemuda dengan ikat kepala berlambang api yang kini sedang tersenyum padanya.“ Pangeran ketiga?” Ujar Tian Fan cepat.“ Kalau begitu senang bertemu denganmu pangeran. “ Ujar Tian Fan sopan sambil menganggukan kepalanya.Melihat itu Gan Ning pun terkejut lalu membentak Tian Fan. “Hei tunjukan kesopananmu pada pangeran Cao Ren! “ Serunya sedikit emosi.Cao Ren mengangkat satu tangannya untuk menghentikan Gan Ning,