Dewa Mabuk benar-benar marah terhadap Dewa Bandit yang telah melanggar etika Dewa Persilatan dengan datang tanpa diundang dan membuat keonaran di Pulau Arak. Bahkan Dewa Bandit ini tidak datang sendiri, melainkan dengan kawanan Bandit Pendekar.“Kamu yang akan kalah, Huang Shan!” sahut Dewa Mabuk.“Badai Laut Selatan!”Serangan pertama dari Dewa Bandit yang sangat berbeda saat dia melawan Kui Long.Tubuh Dewa Bandit bagaikan gelombang air yang siap menerjang ke arah Dewa Mabuk dengan kekuatan yang hebat dan gerakan yang cepat.Dewa Bandit menyerang dengan elemen air ini sambil mengepalkan tinjunya ke arah Dewa Mabuk."Tinju Dewa Mabuk!"Dewa Mabuk mulai mengeluarkan jurus mabuknya yang berupa tinju dengan kekuatan tubuh untuk mengimbangi serangan Dewa Bandit ini.Kedua tinju beradu dan menimbulkan ledakan yang besar yang percikan apinya terpancar ke atas langit.Kui Long yang berada di Pulau Buah juga melihat percikan api yang membubung tinggi ke udara ini, tapi diatahu itu bukan petas
“Master!” teriak Kui Long yang keluar dari tempat persembunyiannya setelah yakin kalau Dewa Bandit beserta kawanan Bandit Pendekar telah pergi meninggalkan Pulau Arak.Dewa Mabuk senang melihat munculnya Kui Long sekaligus marah terhadap muridnya ini. “Kenapa kamu tidak menuruti perintahku?” “Kalau aku menuruti perintah Master, maka Master akan mati sendirian di pulau ini tanpa sempat mengirimkan petasan cahaya merah!” elak Kui long. Uhuk!Dewa Mabuk terbatuk-batuk mengeluarkan darah hitam akibat racun hidup yang sedang menggerogoti bagian dalam tubuhnya.“Bagaimana aku bisa membantu Master?” tanya Kui Long.Dewa Mabuk memandang wajah Kui Long sambil tersenyum. “Aku bersyukur mendapat murid berbakti seperti dirimu, Long Shin!” sahut Dewa Mabuk. “Pujiannya nanti saja, Master! Sekarang kita harus mencari penawar racun untuk racun dari Dewa Bandit ini! Grrr ... aku akan membalaskan dendammu ini, Master! Gara-gara aku, Master jadi terluka parah oleh Dewa Bandit sial*n ini! Maafkan aku
# Hari Pertama # Shin Kui Long langsung meninggalkan Pulau Arak dengan secepat mungkin menuju daratan Dunia Pendekar terlebih dahulu sebelum menuju ke arah barat tempat Lembah Seribu Pedang berada.Sambil mendayung perahu, mata Jkui Long terus melihat sekutarnya karena dia masih khawatir kalau Dewa Bandit masih menunggu kemunculan dirinya untuk melenyaapkannya.“Aku harus berhati-hati ... apalagi hari masih gelap. Mereka bisa saja ada di mana saja!” batin Kui Long sambil terus mendayung perahunya. Dia sengaja menggunakan perahu kecil agar tidak terlalu mencolok dan diketahui oleh Dewa bandit.Setelah beberapa jam mendayung perahu kecil ini, Kui Long tiba di daratan Nirvana Surgawi.Hari mulai terang saat Kui Long menyembunyikan perahu kecilnya di anatara tanaman bakau yang banyak terdapat di pesisir Nirvana Surgawi ini,“Kata Master, Lembah Seribu Pedang ada di sisi barat Dunia Pendekar tapi jalan menuju ke sana sangat sulit dan berbahaya,” batinnya sambil tetap waspada me;hat seke
# Hari Kedua # Shin Kui Long bangun pagi-pagi sekali saat matahari masih belum muncul dari ufuk timur. Dia tidak ingin membuang banyak waktu dengan bersantai-santai sementara gurunya, Dewa Mabuk dalam kondisi krutis.“Hari mulai terang, sudah saatnya aku melanjutkan perjalanan. Semoga saja makhluk buas tadi tidak muncul lagi sampai aku tiba di dalam Lembah Seribu Pedang,” harap Kui Long.Setelah melihat ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada bahaya dari makhluk buas yang menyerangnya sebelumnya ini, Kui Long melompat turun dari atas tebing goa untuk melanjutkan perjalanannya.Tidak butuh waktu lama bagi Kui Long untuk tiba di Lembah Seribu Pedang. “Semoga saja aku tidak bertemu makhluk mitos buas seperti yang dikatakan oleh Master!” batinnya dengan perasaan was-was. Apabila masih di dalam tubuh aslinya, Kui Long tidak khawatir terhadap apapun karena dia bisa mengatasinya. Tapi sekarang tubuh yang ditempatinya masih sangat lemah, walaupun sudah mengalami peningkatan setelah
“Jangan khawatir Dewa Iblis Gerbang Neraka ... kami tidak akan membocorkan siapa sebenarnya dirimu! Master telah memerintahkanku untuk menjemputmu!” seru gadis cantik yang merupakan wujud asli dari Rubah Ekor Sembilan. “Aku Yin Yin akan melayanimu sepenuh hati sesuai perintah Master Dewa Pedang Wei Bu!”Shin Kui Long langsung tertarik begitu gadis ini menyebut nama Dewa Pedang yang juga sedang dicarinya. “Kamu muridnya Dewa Pedang Wei Bu?” tanyanya.“Benar! Aku diutus Master untuk menjemputmu, Shin Kui Long!” sahut Yin Yin.“Ck! Kalian hebat sekali bisa mengetahui siapa diriku yang sebenarnya. Kalau sudah mengetahui kalau aku ini Dewa Iblis Gerbang Neraka, kenapa Dewa Pedang tidak mengungkapkannya saat pertemuan Dewa Persilatan di Kota Pendekar?’ tanya Shin Kui Long.Yin Yin hanya tertawa kecil mendengar ucapan Shin Kui Long. “Tuan Pendekar bisa menanyakannya kepada Master, tapi Master memberi kesempatan kepadaku untuk melayanimu sebelum menemui dirinya. Bagaimana? Apa Tuan Shin Kui L
# Hari Ketiga # Shin Kui Long yang kelelahan memutuskan untuk beristirahat di rumah Yin Yin, siluman rubah ekor sembilan yang menjaga Lembah Seribu Pedang. Berkat energi inti siluman yang disalurkan oleh Yin Yin membuat tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka ini menjadi kuat kembali, walaupun belum sekuat saat dia menjadi Kultivator Dewa."Bagaimana? Apa tubuhmu merasa lebih bertenaga?" tanya Yin Yin saat Shin Kui Long bangun dengan tubuh yang tampak bercahaya."Wah! Energimu ini besar sekali ... aku pasti membalasnya, Yin Yin!" sahut Shin Kui Long.Yin Yin tersenyum puas melihat usahanya berhasil untuk membuat tubuh yang ditempati Dewa Iblis Gerbang Neraka ini puloh kembali dan lebih kuat daripada sebelumnya. "Tidak perlu, Shin Kui Long! Apa boleh aku memanggilmu, Long;ge?" tanya Yin Yin.Shin Kui Long menganggukan kepalanya. "Boleh saja, Yin'er! Aku berhutang budi padamu! Kalau sudah lelah dengan kehidupan di luar sana, aku akan menemanimu di Lembah Seribu Pedang ini," ujar Shin Kui Long
"Hahaha ... ada urusan apa sampai murid utama Kong Ming mengunjungiku di lembah Seribu Pedang?" tanya Dewa Pedang Wei Bu berbasa basi, padahal dia sudah tahu tujuan Shin Kui Long menemuinya."Aku dan Master ingin minta bantuan Master Wei Bu untuk mendapatkan Teratai Biru. Master Kong Ming terluka oleh racun hidup dari Dewa Bandit yang menyerang Pulau Arak dengan liciknya!" Wajah Shin Kui Long tampak geram dan marah besar saat menyebut nama Dewa bandit."Apa Kong Ming baik-baik saja?" tanya Wei Bu."Master memerlukan Teratai Biru untuk bahan penawar racun hidup ini, tapi kata Master sulit sekali mendapatkan Teratai Biru di Lembah Seribu Pedang ini!" sahut Shin Kui Long."Apa Master bisa membantu Kui Long? Kasihan Master Kong Ming kalau sampai tewas gara-gara ulah Master Huang Shan yang licik!' bujuk Yin Yin."Hahaha ... tumben kamu mau membantu tamu yang berkunjung kemari? Biasanya kamu yang paling galak sama tamu-tamu yang mengunjungi Lembah Seribu Pedang!" ujar Wei Bu.Wajah Yin Yin
"Aku siap, Master!" tegas Shin Kui Long. "Baiklah! Jurus Pedang Halilintar merupakan jurus asli dari Pedang langit ini karena elemental asli pedang ini adalah halilintar yang bisa menyengat lawan sampai tewas!" kata WeiBu sambil memperagakan jurus yang dasyat ini. Pedang Langit berputar mengikuti gerakan berputar tangan kanannya yang menghasilkan cincin halilintar yang melingkari tangannya dari ujung telapak tangan sampai ke atas bahu. Sekali tanga kanannya dikibaskan, gelang halilintar ini langsung lepasdari tangannya menghantam pepohonan di lembah ini. Beberapa pohon hancur lebur, tapi ada juga pohon yang terpotong jadi dua. Shin Kui Long yang mengira jurus ini sudah berakhir dibuat tercengang saat Master Wei Bu kembali memutar pedang langit dengan kencangnya ke arah tebing batu bagaikan mesin bor yang ajaibnya bisa melubangi tebing lembah ini. "Kamu lihat kekuatan jurus Pedang Halilintar ini ... aku sudah mengurangi tenaga dalam saat memperagakannya. Kamu bayangkan kalau menyera