Share

PART. 13. CUCU KAKEK WASIS

"Kamu lagi, kamu lagi! Tidak ada bosannya menggangguku, Paman!" ucap Ambigu dengan mata melotot sempurna menatap pria dewasa di depannya.

"Ha ... Ha ... Berani melototi orang tua, mau bola matamu itu aku congkel dan dijadikan cendol?!" gertak Wagu dengan balas menatap ambigu dengan galak. "Lagipula bocah gembel miskin, dekil, kusem, kayak kamu ngapain datang ke sini. Mau cari muka mentang-mentang bisa membabat hutan liliwung?" sentak pria itu.

"Biar saja aku gembel setidaknya pemberani. Tidak seperti paman ini beraninya nantangin anak kecil. Lihat saja jika gedung itu sudah berdiri dan Ambigu bekerja di sana, Paman! Aku akan menyaingi paman dalam segala rupa! Jadi jangan merasa sombong lantaran menjadi warga terkaya di kampung ini. Ingat! Harta tidak di bawa mati!"

"Ingat ucapanku baik-baik! Meskipun gedung itu sudah berdiri dengan megahnya. Aku pastikan kakimu tidak akan berhasil masuk ke dalam sana."

"Memangnya paman ini siapa sok berkuasa?" sinis Ambigu.

"Aku adalah mimpi burukmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status